Saka Tuding Perusahaan Medsos tidak Serius Cegah Pelecehan Rasisme
![Saka Tuding Perusahaan Medsos tidak Serius Cegah Pelecehan Rasisme](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/07/0bbf8f1557edeba11689d38c83ef8b79.jpg)
GELANDANG timnas Inggris Bukayo Saka menganggap platform media sosial belum serius melakukan pencegahan pelecehan daring setelah dirinya menerima tindakan tersebut selepas kegagalannya dalam adu penalti di final Piala Eropa 2020.
Saka, yang merupakan satu dari tiga algojo penalti Inggris yang gagal dalam adu penalti melawan Italia di Wembley, Senin (12/7) dini hari, menjadi sasaran serangan rasial daring bersama dua rekannya, Marcus Rashford dan Jadon Sancho.
Melalui media sosial pribadinya, Saka mengunggah surat terbuka mengomentari kegagalannya tetapi juga menyoroti kesadaran bahwa hal itu
akan menimbulkan pesan sarat kebencian yang bakal diterimanya.
Baca juga : Arteta Pasikan Saka Kuat Hadapi Pelecehan Rasial
"Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan betapa kecewanya saya atas hasil dan tendangan penalti saya. Saya percaya seharusnya kami
memenangkan ini untuk kalian semua," tulis Saka dalam unggahan di akun Twitter pribadinya, @BukayoSaka87, Kamis (15/7) malam.
"Saya meminta maaf tidak bisa membawa pulang trofi ini untuk kalian tahun ini. Akan tetapi, saya berjanji akan memberikan segenap kemampuan
demi memastikan generasi ini tahu apa rasanya jadi juara," tambahnya.
Pemain muda Arsenal itu berterima kasih kepada pendukungnya tetapi menyoroti kegagalan platform medsos melindungi penggunanya dari serangan-serangan serta pelecehan rasial.
Baca juga : Demonstran Antirasisme Berkumpul di Depan Mural Rashford yang Dirusak
Kepada platform media sosial Intagram, Twitter, dan Facebook, dia tidak ingin anak-anak maupun orang dewasa harus menerima pesan kebencian dan menyakitkan dirinya, Marcus, dan Jadon terima sepekan ini.
"Saya tahu langsung kebencian semacam ini akan saya terima dan itu adalah kenyataan menyedihkan bahwa platform kuat kalian tidak melakukan hal yang cukup untuk mencegah pesan semacam ini," kata Saka.
Menurut dia, tidak ada tempat untuk rasisme ataupun kebencian dalam bentuk apa pun di sepak bola maupun masyarakat.
"Bagi sebagian besar orang yang bersatu melawan pesan semacam ini dengan mengambil tindakan serta melaporkannya kepada polisi dan mengusir
kebencian ke sesama, kita akan menang. Cinta kasih akan selalu menang," tutup Saka. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Timnas Spanyol tak Gentar Lawan Jerman Sebagai Tuan Rumah di Euro 2024
Ralf Rangnick Masih tidak Percaya Austria Tersingkir dari Euro 2024
Edward Iordanescu Akui Gol Pertama Belanda Runtuhkan Semangat Rumania
Vincenzo Montella Tegaskan Kemenangan Turki Atas Austria bukan Hanya karena Taktik
Ronald Koeman Minta Timnas Belanda Pertahanan Performa di Perempat Final Euro 2024
Dua Gol Donyell Malen Pastikan Belanda Kalahkan Rumania di 16 Besar Euro 2024
Dianggap Rasis, Rodrigo Bentacur Minta Maaf pada Son Heung-min
Vinicius Junior: Saya adalah Penyiksa Para Pelaku Rasisme
Tiga Pendukung Valencia Divonis Penjara Delapan Bulan karena Aksi Rasisme terhadap Vinicius Junior
3 Suporter Valencia Dihukum 8 Bulan Penjara akibat Rasisme
Ribuan Warga Israel Pawai di Yerusalem Timur, Serang Warga Palestina dan Teriakkan Slogan Rasis
Julian Nagelsmann Kecam Survei Rasis Soal Pemain Timnas Jerman
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap