visitaaponce.com

Berebut Tiket Keempat

Berebut Tiket Keempat
Suryopratomo Pemerhati Sepak bola(MI/Seno)

SATU bulan lagi musim kompetisi Liga Premier akan berakhir. Enam pertandingan tersisa semakin menegangkan. Bukan hanya persaingan di puncak klasemen antara Manchester City dan Liverpool yang berebut juara atau tiga tim terbawah Burnley, Watford, dan Norwich City yang berupaya terhindar dari degradasi, tetapi persaingan untuk merebut tiket keempat ke Liga Champions yang menarik untuk ditunggu.

Tiga klub, The Citizen, The Red, dan The Blues Chelsea sepertinya tidak tertahankan untuk mendapat tiket tampil di kasta kompetisi tertinggi di Liga Eropa musim mendatang. Masih ada satu tiket yang tersisa dan itu diperebutkan oleh empat tim, yakni Tottenham Hotspur, Arsenal, Manchester United, dan West Ham United.

Persaingan di antara mereka semakin seru, karena mereka harus saling mengalahkan. Salah satunya partai Sabtu malam ini, yang Arsenal harus menjamu Manchester United di Stadion Emirates.

Tidak hanya itu. Arsenal juga masih harus bertemu musuh bebuyutannya Tottenham Hotspur pada 13 Mei yang akan datang. Meski sama-sama sudah pindah ke stadion yang baru, aroma persaingan seperti ketika masih bermain di Highbury atau White Hart Lines masih tetap terasa.

Pertemuan Arsenal dan Manchester United atau Spurs dan Arsenal selalu penuh dengan emosi. Apalagi sekarang ketika mereka harus saling menjegal agar bisa mendapatkan satu tiket Inggris yang tersisa untuk tampil di ajang Liga Champions.

Meski prestasi ketiganya sedang terpuruk dalam beberapa tahun terakhir ini, bukan berarti mereka tidak bersemangat untuk bisa lolos ke Liga Champions. Enam pertandingan terakhir yang masih tersisa, akan mereka jalani dengan penuh kesungguhan agar tidak sampai kehilangan poin kemenangan lagi.

 

Persembahan terakhir

Setidaknya bagi para pemain, enam pertandingan terakhir ini merupakan kesempatan untuk memberikan persembahan terbaik terakhir kepada klub yang selama ini mereka bela. Manchester United musim mendatang untuk pertama kali akan merombak tim secara besar-besar. Sudah mulai disebut-sebut, pelatih baru Erik Ten Hag akan melepas 12 pemain yang ada sekarang ini.

Pelatih

interim Ralf Rangnick melihat tim asuhannya sekarang ini sudah tidak memiliki harapan. Jika dibandingkan dengan Manchester City dan Liverpool, ‘Setan Merah’ tertinggal enam tahun di belakang.

Kekalahan telak 0-4 dari Liverpool, Selasa lalu, merupakan indikator paling nyata bahwa Manchester United berada di titik nadir. “Kekalahan itu, kalau saya katakana, sangat memalukan. Para pemain bukan hanya tidak memiliki semangat juang, melainkan tidak tahu harus berbuat apa. Jika dibandingkan dengan Manchester City atau Liverpool, kami tertinggal mungkin enam tahun di belakang mereka,” ujar Rangnick.

Tidak usah heran apabila pelatih baru asal Ajax mengisyaratkan untuk melepas enam pemain yang memang sudah habis kontraknya, seperti Paul Pogba, Edinson Cavani, Nemanja Matic, Juan Mata, Jesse Lingard, dan kiper cadangan Lee Grant. Bahkan, enam pemain lain seperti Anthony Martial, Aaron Wan-Bissaka, Alex Telles, Phil Jones, Erick Bailly, dan Marcus Rashford bukan mustahil untuk dilepas.

Untuk membangun ‘Setan Merah’ baru yang bisa lebih kompetitif dan mengembalikan kejayaan mereka, menurut Rangnick, dibutuhkan setidaknya 10 pemain baru. Dua pemain yang pernah ditangani Erik ten Hag di Ajax menjadi pilihan utama, yakni Donny van de Beek yang sekarang dipinjamkan ke Everton dan penyerang asal Brasil Antony. Bahkan, bukan tidak mungkin ada empat pemain Ajax lainnya yang akan ikut diboyong, yakni kiper Andre Onana, center-back Jurrien Timber, bek kanan Noussair Mazraoui, dan gelandang Edson Alavrez.

Namun, sebelum berpikir musim mendatang, pekerjaan rumah yang harus diselesaikan ialah menyelamatkan ‘Setan Merah’ dari keterpurukan. Para pencinta Manchester United sangat kecewa dengan prestasi tim kesayangan mereka saat ini dan bahkan ada yang melampiaskan kekecewaan itu dengan mengancam membom kediaman kapten kesebelasan Harry Maguire.

Center-back yang diboyong dari Leicester City itu merupakan salah satu titik kelemahan ‘Setan Merah’. Maguire sering melakukan kesalahan elementer yang akhirnya membahayakan pertahanan mereka sendiri. Ia tidak menunjukkan kualitas sebagai pemain nasional yang andal karena sering terlihat panik ketika tiba-tiba ditekan penyerang lawan.

Sebagai kapten kesebelasan, Maguire tidak juga menunjukkan kepemimpinan yang kuat. Ia tidak bisa mengangkat moral rekan-rekannya dan puncaknya ketika ‘Setan Merah’ dipecundangi Liverpool Selasa lalu.

Menghadapi Arsenal malam nanti, Rangnick tidak punya pilihan untuk memainkan Maguire karena center-back lainnya kualitasnya lebih parah. Beruntung Raphael Varane sudah pulih dari cederanya sehingga bisa membantu memperbaiki jantung pertahanan Manchester United.

Satu lagi yang diharapkan bisa memperbaiki penampilan ‘Setan Merah’ ialah kehadiran kembali mahabintang Cristiano Ronaldo. Saat bertemu Liverpool, Ronaldo terpaksa absen karena satu dari dua anak kembarnya meninggal dunia sesaat sesudah lahir.

Ronaldo menunjukkan profesionalisme yang tinggi untuk tidak larut dalam kesedihan. Kemarin, ia sudah kembali bergabung dengan rekan-rekannya untuk persiapan menghadapi the Gunners malam ini.

Tumpulnya barisan penyerang Manchester United membuat mereka tergantung sekali kepada pemain gaek seperti Ronaldo. Hanya, karena hattrick kapten kesebelasan Portugal itulah ‘Setan Merah’ mampu meraih kemenangan 3-2 atas Norwich City, pekan lalu.

 

Pertahankan tim 

Arsenal yang sempat limbung setelah tiga kali kekalahan beruntun kini berada dalam kepercayaan yang tinggi setelah Rabu lalu mampu mengempaskan juara dunia antarklub, Chelsea, 4-2. Kemenangan tandang itu mengangkat moral pemain karena harapan untuk menembus empat besar bersinar kembali.

Never change a winning team’, itulah prinsip yang dipilih pelatih Mikael Arteta untuk menjamu musuh besar mereka malam ini. Pelatih legendaris Inggris Alf Ramsey mengajarkan prinsip itu ketika membawa the Three Lions memenangi Piala Dunia 1966.

Penyerang muda Inggris Eddie Nketiah mampu menjawab tantangan yang diberikan Arteta untuk mengisi posisi penyerang kawakan Alexandre Lacazette. Nketiah tampil apik sebagai ujung tombak tunggal dengan menyumbangkan dua gol ke gawang Chelsea.

Pergerakan aktif di kotak penalti Chelsea membuat tiga pemain belakang lawan kesulitan untuk mengawalnya. Apalagi, dua gelandang sayap Bukayo Saka dan Emile Smith Rowe disiplin memanfaatkan lebar lapangan. Umpan dari keduanya membuat Nketiah benar-benar merepotkan kiper Eduard Mendy.

Gelandang bertahan Granit Xhaka berharap timnya bisa menampilkan kembali semangat dan karakter permainan seperti menghadapi Chelsea nanti malam. “Enam pertandingan tersisa merupakan partai final. Kami harus bisa memenanginya, termasuk malam ini menghadapi Manchester United,” kata Xhaka.

Duet Xhaka dan Mohamed Elneny mampu menutup absennya Thomas Partey yang harus istirahat sampai akhir musim karena cedera. Mereka benar-benar menjadi ‘double six’ yang andal sehingga mampu menjaga keseimbangan tim. Apabila mereka bisa mengulangi permainan terbaik mereka malam ini, Ronaldo akan kesulitan untuk mendapatkan pasokan bola dari tengah.

Tantangan terberat yang dihadapi Arteta ialah menjaga konsistensi permainan tim asuhannya. Bakat yang dimiliki anak asuhannya, seperti Martin Odegaard, tidak diragukan. Namun, prestasinya seperti roller coaster sehingga dalam enam pertandingan terakhir hanya dua kali menang, tetapi empat kali kalah. Beruntung para pemain Arsenal sering tampil istimewa saat menghadapi klub besar dan itu yang diharapkan Arteta saat menjamu Manchester United nanti malam.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat