Kuasa Hukum Sebut Liga Super Eropa Bawa Reformasi Terbesar Setelah Aturan Bosman
![Kuasa Hukum Sebut Liga Super Eropa Bawa Reformasi Terbesar Setelah Aturan Bosman](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/8eb27daade018b3879bdd2d20f840587.jpg)
KUASA hukum Liga Super Eropa, Juean-Louis Dupont, Selasa (12/7), mengatakan bahwa mereka hanya berusaha mendapatkan kebebasan di sepak bola yang 100 kali lebih penting ketimbang Aturan Bosman.
"Kasus Bosman adalah pembebasan dari pasar tenaga kerja," ujar Dupont, salah satu kuasa Liga Super Eropa.
Diberi nama dari pesepak bola Jean-Marc Bosman, yang menggugat klubnya ke pengadilan agar bisa pindah ke klub Prancis, keputusan pengadilan pada 1995 itu memicu prinsip kebebasan bergerak pemain di Uni Eropa.
Baca juga : Mayoritas Pendukung Sepak Bola Eropa Dukung Pembentukan Liga Super
Dupont, yang kala itu menjadi bagian tim kuasa hukum Bosman, kalin ini berusaha menyakinkan Pengadilan Eropa (CJEU) bahwa UEFA melanggar kompetisi bebas dengan melarang kompeisi swasta yang akan menyaingi Liga Champions.
"Yang kami lakukan bukan menciptakan aturan semau-maunya. Kami hanya ingin menggarisbawahi bahwa aturan Komisi Eropa memastikan tidak ada pihak mana pun yang bisa melakukan monopoli dan semua orang bisa mencoba segalanya," ujar Dupont.
"Semua orang berhak menciptakan sesuatu, menwarkan kepada para penonton apa yang lebih baik dari yang sudah ada. Itu namanya kompetisi," lanjutnya.
Baca juga : Menang di Mahkamah Eropa, Liga Super Eropa Siap Gelar Turnamen
Kuasa hukum UEFA Donald Slater membantah argumen Liga Super Eropa itu.
"Liga Super tidak gagal karena adanya posisi monopoli UEFA namun karena para pendukung sangat menghargai nilai yang kami tawarkan," tegas Slater.
Proyek Liga Super Eropa, kompetisi swasta yang dimotori oleh 12 klub besar Eropa diluncurkan pada April 2021.
Namun, rencana mereka ditanggapi dengan keras oleh para pendukung dan tokoh politik sehingga langsung gagal hanya dalam tempo 48 jam.
Dari ke-12 klub itu, hanya Real Madrid, Barcelona, dan Juventus yang menolak mundur dari rencana pembentukan Liga Super itu. Mereka kemudian menggugat UEFA ke CJEU. (AFP/OL-1)
Terkini Lainnya
Jamal Musiala Samai Pencetak Gol Terbanyak EURO 2024
Piala Eropa 2024 Dinilai Makin Kompetitif
Portugal vs Georgia: UEFA Perketat Keamanan Hindari Penggemar Ronaldo Masuk ke Lapangan
UEFA Tegaskan Tingkatkan Keamanan Euro 2024 Gara-Gara Insiden Cristiano Ronaldo
Hotel Ciputra Jakarta Hadirkan Keseruan Pertandingan UEFA EURO 2024
Griezmann: Melawan Austria Penting untuk Tentukan Nasib Prancis
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap