TGIPF Curiga Ada yang Paksakan Pertandingan Malam Hari
TIM Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mencium indikasi ada pihak yang memaksakan laga Arema FC kontra Persebaya digelar malam hari. TGIPF mempertanyakan laga berisiko tinggi tersebut tetap dilangsungkan malam meski ada rekomendasi kepolisian setempat untuk digelar sore.
"Ada surat dari kapolres yang meminta agar dilaksanakan sore hari terus kemudian diminta oleh PT LIB agar dilakukan pada malam hari. Kalau memang itu ditolak, mengapa polres kalah dan harus tetap dijalankan malam hari," kata anggota TGIPF Rhenald Kasali di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (10/10).
Jadwal pertandingan Arema yang setelahnya terjadi kerusuhan lalu menelan ratusan korban itu turut menjadi sorotan TGIPF. Rhenald mengatakan dari temuan tim soal jadwal laga terdapat keganjilan yang akan diusut lebih jauh.
Dia menambahkan TGIPF sudah berbicara kepada para pesepak bola dan mereka pun turut mengeluhkan jadwal malam. Rhenald menduga akan pihak kuat tertentu yang punya andil dalam penentuan jadwal tersebut.
Baca juga: Polisi: Gas Air Mata Tidak Mematikan, Apalagi yang Kedaluwarsa
"Kami juga mempertanyakan mengapa ada indikasi-indikasi, kenapa jadinya malam. Kemungkinan besar di situ itu ada pihak tertentu yang mempunyai kekuatan untuk mengatur tetap menjadi malam hari," ujar Rhenald yang masih enggan mengungkapnya secara gamblang.
"Kita belum bisa sebutkan meskipun saudara-saudara sudah bisa menciumnya," imbuh dia.
Terkait hal itu, Rhenald mendengar informasi ada kemungkinan jadwal pertandingan malam untuk mengakomodasi iklan rokok yang jam tayangnya terbatas. TGIPF pun akan meminta keterangan dari PT LIB selaku operator liga dan juga PSSI.
"Kita akan panggil semua. PT LIB akan datang, PSSI akan dipanggil besok dan sejumlah pihak yang terkait dengan ini," tukasnya.(OL-4)
Terkini Lainnya
Total Hadiah Liga 1 Naik Jadi Rp7,5 Miliar
Latihan Perdana Pekan Depan, PSS Sleman Janji Tampilkan Muka Baru
Liga 1 Musim Depan Masih Digelar Tanpa Suporter Tandang
Erick Thohir Ingin Para Mafia Bola Dihukum Keras
Liga 1 Musim 2024-2025 Tetap Gunakan Wasit Asing
LIB: Piala Indonesia tidak Bergulir Musim Depan
Tragedi Kanjuruhan, Polda Jatim Manut Proses Hukum Vonis Kasasi MA
Tanggapi Vonis MA, Korban Kanjuruhan Kecewa karena Belum Mendapatkan Keadilan
Kompolnas : Kasus Sambo, Teddy Minahasa, dan Kanjuruhan Jadi Pelajaran Penting untuk Polri
Wapres: Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Bukan Kiamat
Dede Yusuf: Jangan Sampai Temuan TGIPF Hanya Berupa 'Paper Works' Saja
Kapolda Jatim Dicopot, PW GMPI Apresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap