Kompolnas Kasus Sambo, Teddy Minahasa, dan Kanjuruhan Jadi Pelajaran Penting untuk Polri
![Kompolnas : Kasus Sambo, Teddy Minahasa, dan Kanjuruhan Jadi Pelajaran Penting untuk Polri](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/91a7c08e0acac65a9ff351c4837f5a9a.jpg)
KOMISIONER Komisi Kepolisan Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyatakan kasus pembunuhan oleh Ferdy Sambo, kasus narkoba Teddy Minahasa dan Tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur menjadi pelajaran bagi Polri.
"Pengalaman berharga di tahun 2022 dengan kasus FS, TM, dan Kanjuruhan sudah membuat Polri melakukan evaluasi dan melakukan pembenahan-pembenahan di tubuh internal," kata Poengky ketika dimintai pendapat soal refleksi HUT ke-77 Bhayangkara, Sabtu (1/7).
Poengky menjelaskan Polri juga perlu meningkatkan ketegasan bagi anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran.
Baca juga : Kasus Sambo dan Teddy Minahasa Harus Jadi Momentum Bersih-bersih Polri
"Yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan adalah ketegasan dalam melakukan proses hukum bagi anggota-anggota yang diduga melanggar hukum," sebutnya.
"Peningkatan profesionalitas penyidik dan penyelidik juga perlu ditingkatkan agar tidak perlu ada pengadu yang komplain dan memviralkan pengaduannya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Poengky menyebutkan, pihaknya menilai sejauh ini kinerja Polri sudah cukup baik. Walaupun masih terdapat sejumlah catatan.
Baca juga : Mahfud: Reformasi Moral dan Kultural Kepolisian Tidak Berjalan Baik
"Jika mengacu pada pengaduan masyarakat ke Kompolnas, yang dikomplain mayoritas terkait kinerja Reserse, khususnya dalam penanganan kasus yang dirasa lama dan terkadang tidak tertib administrasi yaitu kurang memberitahukan perkembangan lidik sidik kepada pelapor," sebut Poengky.
"Ada juga yang mengeluhkan masih adanya pungutan-pungutan dan keberpihakan saat menangani kasus," imbuhnya.
Bukan hanya itu, Poengky juga menyebutkan bahwa Polri harus memperhatikan kesejahteraan anggota Polisi yang berpangkat rendah.
Baca juga : Polri Kembali Disorot, Pengamat: Belum Kelar Tsunami Sambo Kini Disusul Irjen Teddy
"Padahal beban kerja polisi sangat tinggi karena harus 24 jam untuk tetap melayani, melindungi, mengayomi masyarakat, dan menegakkan hukum guna menjaga harkamtibmas," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa pengalaman selama satu tahun terakhir menjadi suatu hal yang sangat berarti.
Sigit menjelaskan hal tersebut dalam sambutanya di acara Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara Polri di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat pada Sabtu (1/7).
"Pengalaman kami setahun ini sangat berarti. Berbagai permasalahan telah terjadi," kata Sigit, Sabtu (1/7). (Z-5)
Terkini Lainnya
Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Suharto Dinilai Tak Layak jadi Waka MA
Polri: Sanksi Demosi Richard Berlaku Sejak Vonis Sidang Etik Kemarin
Sambo Perintahkan Ambil Senjata Api Milik Brigadir J untuk Eksekusi
Penasihat Hukum Richard Eliezer Hadirkan Tiga Ahli dalam Persidangan
30 Jaksa Siap Bekerja Profesional di Sidang Kasus Sambo
Polisi Belum Periksa Istri Irjen Ferdy Sambo Terkait Tewasnya Brigadir J
Kabaintelkam Polri Pimpin Sidang Etik Teddy Minahasa
13 Saksi dan 1 Ahli Diperiksa dalam Sidang Etik Teddy Minahasa
Bacakan Nota Pembelaan, Teddy Minahasa Tuding Ada Konspirasi dan Rekayasa
Ahli Psikologi Forensik Sebut Teddy Minahasa Jadi Target Kriminalisasi
Kuasa Hukum Sudah Prediksi Teddy Minahasa Dihukum Berat
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap