visitaaponce.com

Pembuktian Gagal Arsenal di Eropa

Pembuktian Gagal Arsenal di Eropa
Gelandang Arsenal Martin Odegaard (kanan) mencoba melewati bek Sporting Lisbon Gonzalo Inacio selama Liga Europa, Jumat (17/3/2023)(Dok. AFP)

ARSENAL dibuat frustrasi usai disingkirkan Sporting CP pada leg kedua babak 16 besar Liga Europa yang ditentukan melalui adu penalti di Stadion Emirates, pada laga kedua, Jumat (17/3) dini hari WIB. The Gunners kehilangan gaya permainan sebagai tim yang memburu kembali kejayaan di musim ini.

The Gunners unggul terlebih dahulu berkat gol Granit Xhaka di pertengahan babak pertama. Tetapi tendangan jarak jauh Pedro Goncalves membuat kedudukan menjadi imbang 1-1 (agregat 3-3).

Hingga babak perpanjangan 2 kali 15 menit diberikan, gempuran Arsenal tak mampu membobol gawang kiper Sporting CP Antonio Adan yang tampil luar biasa dengan menggagalkan dua peluang emas Arsenal. Adan kembali menjadi pahlawan menggagalkan eksekusi penendang keempat Arsenal, Gabriel Martinelli. The Gunners harus kalah dengan skor penalti 3-5.

Baca juga: Sporting Depak Arsenal dari Liga Europa Lewat Adu Penalti

"Hanya hasil akhir yang penting. Saya harus memberikan aplaus untuk penampilan para pemain. Mereka bisa bangkit setelah tertingggal lebih dulu. Babak tambahan sangat sulit, tetapi kami pantas untuk bertahan sampai penalti dan menang,” kata pelatih Sporting Ruben Amorim.

Manajer Arsenal Mikel Arteta mengaku misi kemenangan timnya tidak berjalan tidak baik. Pemuncak klasemen Liga Primer itu bahkan dinilai tampil buruk khususnya sampai 75 menit jalannya laga. Di awal babak kedua bahkan Arsenal sempat kewalahan menghadapi perlawanan kuat Sporting CP.

Baca juga: Jamu Sporting Lisbon, Arsenal Berpeluang Mainkan Gabriel Jesus Sebagai Starter

"Jelas sebuah pukulan besar. Ada saat-saat dalam 75 menit pertama di mana kami tidak berada di level kami. Kami memberikan setiap bola dan kami tidak memiliki kapasitas untuk mengambil permainan,” kata Arteta.

Rotasi pemain untuk mengatasi padatnya jadwal yang diterapkan The Gunners  juga tidak berjalan mulus. Lima pemain utama diganti sekaligus dari skuad yang tampil di Liga Primer, pekan lalu. Pemain kunci, seperti Odegaard, Bukayo Saka, dan Thomas Partey dicadangkan.

Baca juga: Tekuk Fulham, Arsenal Kembali Perlebar Jarak dari City

Mereka kehilangan gaya main dominan dan mengalir karena terjebak pertahanan tinggi Sporting CP yang sangat agresif dengan formasi 3-4-3. Menyadari sistem timnya tidak berjalan, Arteta memasukkan Partey dan Saka pada menit ke-65. Permainan Arsenal perlahan membaik pada 15 menit terakhir.

Saat babak tambahan waktu, gaya permainan Arsenal kembali setelah Odegaard masuk menggantikan Vieira. Mereka mengepung pertahanan Sporting dengan penguasaan bola hingga 71,6%. bahkan Arsenal mampu menciptakan tiga tembakan ke arah gawang Sporting CP. Namun nampaknya keberuntungan enggan berpihak bagi Arsenal di laga tersebut.

"Benar bahwa 15 menit terakhir dan perpanjangan waktu kami memiliki peluang, dan ketika turun ke adu penalti ada banyak ketidakpastian, dan kami kehilangan itu," kata Arteta.

Hasil itu menambah capaian buruk Arsenal di kompetisi Eropa. Dalam keikusertaan tiga edisi terakhir Liga Europa, Arsenal selalu tersingkir dari babak gugur. Arsenal yang belum pernah meraih trofi kompetisi mayor Eropa, harus menambah panjang paceklik gelar.

Fokus Arsenal sekarang beralih kembali ke Liga Primer untuk memenangkan gelar liga pertama dalam 19 tahun. Mereka unggul lima poin dari Manchester City yang ada di urutan kedua. The Gunners akan menghadapi Crystal Palace akhir pekan nanti dan berambisi memperpanjang keunggulan itu menjadi delapan poin dari Man City.

"(Sekarang) kami hanya melihat diri kami sendiri dan mengapa kami tidak cukup baik untuk lolos. Selamat kepada Sporting, setelah itu kami memiliki 11 pertandingan dan yang pertama adalah Palace, yang merupakan final," kata Arteta. (Eurosport/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat