visitaaponce.com

Asosiasi Pemain Minta Persija Patuhi Putusan FIFA Soal Marko Simic

Asosiasi Pemain Minta Persija Patuhi Putusan FIFA Soal Marko Simic
Marko Simic saat berseragam Persija jakarta(Antara/Yulis Satria Wijaya)

ASOSIASI Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) meminta Persija Jakarta menghormati putusan FIFA gugatan kasus tunggakan gaji Marko Simic. Induk sepak bola dunia itu meminta Persija membayar total sekitar Rp25 miliar kepada penyerang asal Kroasia tersebut

Marko Simic dan Persija Jakarta bersengketa mengenai pembayaran gaji sang pemain. Marko Simic sudah melaporkan kasus ini ke FIFA. Laporan itu telah ditindaklanjuti oleh FIFA belum lama ini. FIFA telah mengeluarkan putusan yang memenangkan pihak Marko Simic.

Jumlah tersebut tercantum dalam dokumen FIFA Dispute Resolution Chambers pada pasal III ayat 106 yang diterima pewarta, dengan meliputi gaji, bonus, dan beberapa perhitungan lainnya.

Baca juga : Gugatan Simic Dimenangkan FIFA, Persija Wajib Bayar Rp25 Miliar

Dalam ayat itu disebutkan Persija harus membayar US$843.014 (Rp12.645.210.000) + Rp458.333.333 yang merupakan gaji pro rata April 2022 ditambah US$26.000 (gaji Mei 2022 sampai Desember 2022) dikali 32 bulan yakni US$832.000 (12.480.000.000) dan US$7.548 (Rp 113.220.220) yakni gaji prorata Januari 2025 ditambah akomodasi rumah sampai 9 Januari 2025.

Melalui CEO M Hardika Aji, APPI menyatakan bahwa Persija harus menghormati putusan tersebut. "Putusan hukum harus dijalankan dan dipatuhi," kata Aji dalam keterangan yang diterima Jumat (17/3).

Baca juga : Marko Simic Akan Laporkan Persija ke FIFA

"Ini semakin menandakan bahwa pemotongan/penyesuaian gaji tidak dapat sepihak, harus ada kesepakatan kedua belah pihak. Padahal, saat itu ada SK PSSI dan dalam situasi covid (force majeure)," lanjutnya.

Hingga berita ini ditulis, manajemen Persija belum memberikan tanggapan ihwal putusan FIFA itu. Persija dikabarkan memiliki waktu 45 hari untuk membayar tunggakan-tunggakan tersebut. Jika tidak, klub Liga 1 itu akan dijatuhi hukuman berat yakni dilarang mendaftarkan pemain-pemain baru. Hukuman terberat yang dapat dijatuhkan adalah pelarangan pendaftaran pemain-pemain baru itu untuk tiga periode pendaftaran berturut-turut. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat