visitaaponce.com

Ini Lima Hal yang Membuat Real Madrid Sukses Jadi Juara La Liga

Ini Lima Hal yang Membuat Real Madrid Sukses Jadi Juara La Liga
Tim Real Madrid(X @realmadriden)

REAL Madrid telah dipastkan merebut gelar juara La Liga ke-36 pada Sabtu (4/5), setelah musuh bebuyutan mereka, Barcelona kalah dari 2-4 dari Girona.

Los Blancos memastikan diri merebut gelar juara La Liga setelah menang 3-0 atas Cadiz sekaligus menyegel posisi puncak hingga akhir musim ini dengan perolehan 87 poin, unggul 13 poin dari Girona dan 14 poin dari Barcelona saat kompetisi menyisakan empat laga lagi.

Keberhasilan Real Madrid dalam meraih gelar La Liga untuk keempat kalinya dalam 12 tahun terakhir dipengaruhi oleh lima faktor, berikut ulasannya sebagaimana diwartakan AFP, Minggu (5/5) dini hari WIB:

Baca juga : Girona vs Barcelona, Blaugrana Takluk untuk Pastikan Real Madrid Segel Gelar Juara La Liga

Jude Bellingham

AFP/Paul ELLIS

Tidak ada yang mengira kalau Jude Bellingham, yang baru didatangkan dari Borussia Dortmund pada awal musim ini, langsung memberikan pengaruh untuk permainan Real Madrid secara keseluruhan.

Gelandang serang asal Inggris itu langsung mencetak 10 gol dalam 10 pertandingan pertamanya bersama El Real. 

Meskipun berposisi sebagai pemain tengah, Bellingham ternyata memiliki pergerakan yang lincah dan mampu merangsek ke kotak penalti lawan untuk mencetak gol.

Baca juga : Klasemen La Liga: Barcelona Geser Girona, Real Madrid masih Kokoh di Puncak

Kendati jumlah golnya menurun di paruh kedua musim ini, Bellingham tetap menjadi pencetak gol terbanyak Los Blancos dengan 18 gol di La Liga.

Barcelona tidak optimal

AFP/Josep LAGO

Barcelona sudah berusaha bangkit pada musim ini. Namun, pasukan Xavi Hernandez itu kerap bermain tidak optimal pada laga-laga tertentu yang membuat mereka kehilangan poin untuk bersaing dengan Los Blancos.

Sektor pertahanan menjadi titik rapuh Barcelona karena telah kebobolan 43 kali sepanjang musim ini dengan lima kekalahan. 

Baca juga : Klasemen La Liga, Real Madrid Semakin tidak Terkejar

Hal itu berbanding terbalik dengan kinerja Real Madrid yang baru satu kali menelan kekalahan dan hanya kebobolan 22 kali dari 34 laga.

Performa Barcelona sempat membaik pada awal 2024, namun kurangnya pemain pelapis di skuad Blaugrana membuat mereka tidak dapat tampil prima menghadapi jadwal padat di Liga Champions maupun liga domestik.

Mental juara

AFP/KERSTIN JOENSSON

Real Madrid mampu membangun skuad dengan mental juara serta tidak gentar menghadapi lawan manapun. 

Baca juga : Xavi Hernandez Kecewa Barcelona Gagal Pangkas Jarak dari Real Madrid

Pasukan Carlo Ancelotti itu juga mampu mengamankan kemenangan penting yang menentukan posisi mereka di klasemen liga.

Sebagai contoh, El Real mampu menang dua kali atas tim peringkat dua Girona. 

Pada El Clasico, Real Madrid juga mampu mengalahkan Barcelona 2-1 lewat gol penentu yang dicetak Jude Bellingham.

Ancelotti juga mampu mempertahankan hasil imbang demi mendapatkan satu poin saat timnya sedang bermain buruk.

"Untuk memenangkan liga, ada pertandingan yang tidak bisa Anda menangkan, tapi Anda juga tidak boleh kalah," kata Ancelotti.

Pertahanan kuat

AFP/Pierre-Philippe MARCOU--Antonio Rudiger

Antonio Rudiger, Dani Carvajal, dan Aurelien Tchouameni menjadi dinding kokoh yang sulit ditembus setiap lawan Real Madrid.

Mereka hanya kebobolan 22 kali dan menelan satu kekalahan sepanjang musim ini kendati ditinggal pemain bertahan utama, antara lain kiper Thibaut Courtois, Eder Militao, dan David Alaba.

Selain itu, beberapa pemain Madrid memiliki keunggulan bisa berpindah posisi dari gelandang menjadi pemain bertahan seperti yang dilakukan Lucas Vazquez dan Aurelien Tchouameni.

Taktik Ancelotti

AFP/Kirill KUDRYAVTSEV

Taktik yang diterapkan Ancelotti diyakini menjadi faktor kunci kesuksesan Real Madrid musim ini.

Berbekal pengalamannya mengasuh banyak tim besar di Eropa, Ancelotti mampu mengoptimalkan potensi sejumlah pemain muda dengan formasi 4-3-1-2.

Don Carlo menempatkan sepasang penyerang Brasil, Vinicius dan Rodrygo, di lini terdepan. Sementara Jude Bellingham beroperasi secara bebas dari lini tengah hingga ke kotak penalti tim lawan.

Secara perlahan, Ancelotti juga mulai mengorbitkan Brahim Diaz dan Arda Guler untuk menggantikan para pemain senior seperti Luca Modric dan Toni Kroos. (Ant/Z-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat