Dinosaurus Kolosal Akhirnya Mendapat Nama Ilmiah
Spesies baru titanosaurus yang ditemukan di Patagonia pada tiga tahun lalu akhirnya mendapat nama ilmiah. Spesies yang mungkin menjadi dinosaurus terbesar tersebut diberi nama Patagotitan mayorum pada Rabu (9/8).
Nama tersebut diartikan sebagai ‘raksasa dari Patagonia’. Adapun nama mayorum dipilih sebagai nama keluarga yang tinggal di peternakan Argentina, tempat sisa-sisa hewan raksasa tersebut digali pada 2014. Hewan herbivora tersebut diperkirakan hidup pada 100 juta tahun lalu. Paleontolog dari Museum Paleontologi Egidio Feruglio di Telew, Diego Pol menyatakan zaman tersebut tersebut mengisyaratkan ada hewan yang lebih besar lagi tinggal di Patagonia.
Hewan tersebut terhitung sangat besar dengan panjang 37,2 meter, tinggi 6 meter dan memiliki berat sekitar 70 ton. Sejak dipamerkan pada awal 2016 kerangka kepala dan leher hewan tersebut memenuhi area lobi. Pada awal dipamerkan, para ahli berpendapat hewan tersebut masih terlalu baru untuk diberi nama karena baru saja ditemukan.
Setelah 20 bulan penelitian secara intensif akhirnya para ahli menyim-pulkan spesies tersebut memang patut untuk mendapatkan nama ilmiah baru. Hal tersebut diputuskan setelah para ahli membandingkan penemuan tulang-tulang tersebut dengan penemuan lain yang ditemukan di tempat lain di seluruh dunia.
“Memberi nama ilmiah merupakan simbol untuk melakukan dan menyelesaikan sebuah studi ilmiah untuk kita benar-benar belajar sesuatu dari spesies baru,” ujar Pol melalui Skype dari Patagonia.
Pol mengatakan dinosaurus tersebut sedikit lebih besar dibanding dinosaurus lain. Namun, Pol sebagai pemimpin ekspedisi tersebut merasa momen tersebut sangat penting bagi hidupnya.
“Ditemukannya spesies baru itu penting karena mereka menunjukkan kepada kita bagaimana hewan hidup di masa lalu, mereka dapat menawarkan informasi untuk menjawab pertanyaan tentang masa lalu planet kita,” ujar Pol.
Sebelumnya setelah terkubur sekian lama, pada Mei 2014 tim ekspedisi menggali kuburan dinosaurus di La Flecha, Patagonia, Argentina Selatan. Penggalian terhadap kerangka titanosaurus tersebut dilakukan bersamaan dengan tujuh kerangka dinosaurus lainnya. Ekspedisi tersebut memakan waktu sekitar 18 bulan.
Secara keseluruhan para ahli menemukan sekitar 223 tulang fosil di lokasi yang tepatnya berjarak sekitar 216 kilometer dari Trelew, Patagonia Timur Laut tersebut. Semua tulan g yang ditemukan merupakan milik dinosaurus dewasa muda. Spesies tersebut diperkirakan hidup di hutan yang sekarang menjadi wilayah Patagonia pada akhir periode kapur.
Karena fosil hewan raksasa tersebut terlalu besar untuk dipasang. Pada pamerannya para ahli membuat replika tulang-tulang hewan tersebut dari cetakan fiberglass tiga dimensi. (AFP/Iflscience/Hnf/L-2))
Terkini Lainnya
Penemuan Fosil Gajah Purba Lengkapi Kepurbakalaan Blora
Nama-Nama Dinosaurus Terpopuler yang Pernah Hidup di Zaman Mesozoikum
'Hiu Meg' Ternyata Lebih Kurus, Temuan Baru Ilmuwan dalam Analisis Fosil
MPR: Situs Purbakala Patiayam Kudus Butuh Perhatian Serius
Hewan Purba yang Punah Muncul di Papua
Ilmuwan Temukan Kerangka Predator Purba yang Lebih Ganas dari Dinosaurus di Brasil
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap