Remaja AS Berbondong-bondong Tinggalkan Facebook
![Remaja AS Berbondong-bondong Tinggalkan Facebook](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/653a641be6e0ab7f069e09ff6e5e49ae.jpg)
REMAJA Amerika Serikat berbondong-bondong meninggalkan Facebook selama tujuh tahun terakhir. Mereka lebih memilih menghabiskan waktu di tempat berbagi video YouTube dan TikTok. Ini menurut data survei Pew Research Center, Rabu (10/8).
"TikTok telah muncul sebagai platform media sosial teratas untuk remaja AS. YouTube yang dikelola Google menonjol sebagai platform paling umum yang digunakan oleh remaja," tulis penulis laporan tersebut.
Data Pew muncul saat pemilik Facebook, Meta, sedang bertarung dengan TikTok untuk keunggulan media sosial. Facebook mencoba mempertahankan jumlah maksimum pengguna sebagai bagian dari bisnis multimiliar dolar yang digerakkan oleh iklan.
Laporan itu mengatakan sekitar 95% remaja yang disurvei mengatakan mereka menggunakan YouTube. Sekitar 67% mengatakan mereka pengguna TikTok.
Hanya 32% remaja yang disurvei mengatakan mereka masuk ke Facebook. Ini penurunan besar dari 71% yang melaporkan menjadi pengguna selama survei serupa sekitar tujuh tahun lalu.
Dulunya tempat untuk online, Facebook telah dilihat sebagai tempat bagi orangtua dengan anak muda yang tertarik ke jejaring sosial. Orang mengekspresikan diri mereka dengan gambar dan cuplikan video.
Sekitar 62% remaja mengatakan mereka menggunakan Instagram yang dimiliki oleh induk Facebook, Meta. Sekitar 59% mengatakan mereka menggunakan Snapchat, kata para peneliti.
"Seperempat remaja yang menggunakan Snapchat atau TikTok mengatakan mereka menggunakan aplikasi ini hampir terus-menerus. Seperlima remaja pengguna YouTube mengatakan hal yang sama," kata laporan itu.
Sedikit kabar baik untuk bisnis Meta, layanan berbagi foto dan video Instagram lebih populer di kalangan remaja AS daripada survei 2014-2015. Sementara itu, kurang dari seperempat remaja yang disurvei mengatakan mereka pernah menggunakan Twitter.
Studi ini juga mengonfirmasi yang mungkin diduga oleh pengamat biasa, 95% remaja AS mengatakan bahwa mereka memiliki smartphone, sementara hampir sebanyak dari mereka memiliki komputer desktop atau laptop. Para remaja yang mengatakan bahwa mereka selalu online meningkat hampir dua kali lipat menjadi 46% jika dibandingkan dengan hasil survei tujuh tahun lalu.
Laporan tersebut didasarkan pada survei terhadap 1.316 remaja AS, mulai dari usia 13 tahun hingga 17 tahun. Ini dilakukan dari pertengahan April hingga awal Mei tahun ini. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Vonis Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda September
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Alasan Joe Biden Tampil Buruk Saat Debat: Jet Lag Setelah Kunker
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Survei Terbaru Khawatir Kelayakan Mental Joe Biden untuk Menjabat sebagai Presiden
LSI: Kaesang Unggul di Jawa Tengah karena Faktor Jokowi
Survei: Berlibur ke Luar Kota Lebih Populer daripada Staycation
Survei: Wisata ke Luar Kota Lebih Dipilih Ketimbang Staycation di Musim Libur Sekolah 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap