visitaaponce.com

NASA Ajak Swasta Selamatkan Teleskop Hubble

NASA Ajak Swasta Selamatkan Teleskop Hubble
Teleskop Hubble(Dok. 123RF.com)

NASA tengah memutar otak, mencari cara untuk menyelamatkan teleskop Hubble dari kehancuran di atmosfer. Hubble saat ini terus mengalami penurunan posisi dan semakin mendekati lapisan atmosfer Bumi. Jika tak dilakukan langkah penyelamatan, teleskop terbaik di dunia sebelum kemunculan James Webb itu diperkirakan mencapai atmosfer pada 2030.

Dilansir dari dailymail.co.uk, Jumat (30/12), Hubble terakhir mendapatkan perawatan di 2009 oleh NASA. Namun, saat ini program pemeliharaan NASA tersebut sudah tak lagi ada. Akibatnya, performa Hubble terus melemah. Saat ini Hubble berada pada posisi 25 kilometer lebih rendah dari posisi pertama teleskop tersebut diletakkan.

Hubble pertama kali mengorbit pada 1990 di ketinggian sekitar 600 kilometer dari Bumi. Peluncuran Hubble menjadi rekor di bidang teknologi eksplorasi angkasa luar kala itu. Nama Hubble diambil dari nama seorang astronaut terkenal di AS, Edwin Hubble.

AFP/ PATRICK T. FALLON

SpaceX Falcon 9

 

Meski telah berusia 32 tahun, Hubble dinilai masih memiliki peran penting dalam menunjang berbagai aktivitas dan penelitian di angkasa luar. Karena itu, penyelamatan Hubble dianggap NASA sebagai hal krusial untuk dilakukan. Namun, NASA juga mengakui mereka belum menemukan cara terefektif untuk melakukan misi tersebut.

NASA sempat menyatakan rencana penggunaan roket untuk mendorong naik Hubble kembali ke posisi orbit awalnya. Namun, itu masih rencana mentah dan membutuhkan banyak penelitian. Sementara masih melakukan penelitian internal, saat ini NASA menyatakan membuka masukan dan proposal program penyelamatan Hubble dari perusahaan-perusahaan teknologi angkasa luar swasta.

Program pengajuan usul dan proposal tersebut dibuka NASA hingga 24 Januari 2023. Dengan kerja sama diharapkan misi untuk Hubble bisa dilakukan dengan lebih cepat.

"Ini adalah hal yang sangat inovatif dari NASA untuk bisa memaksimalkan kemampuan mereka lewat kolaborasi dengan publik secara luas," ujar Associate Administrator for the Science Mission Directorate at NASA HQ, Thomas Zurbuchen.

Zurbuchen mengatakan NASA ingin membuka peluang pelaksanaan misi yang paling efektif untuk Hubble. Diharapkan, Hubble dapat kembali mengorbit dan bisa bekerja beriringan dengan James Webb.

Menurut Zurbuchen, awal 2022 lalu SpaceX milik Elon Musk sempat mengajukan proposal kepada NASA untuk melakukan misi penyelamatan Hubble. SpaceX menawarkan penggunaan roket Dragon milik mereka untuk mendorong Hubble kembali ke orbit awal. Namun, belum ada persetujuan dari NASA atas proposal SpaceX tersebut.

Project Manager Hubble, Patrick Crouse, mengatakan jika Hubble berhasil kembali mengorbit dengan sempurna, diperkirakan para ilmuwan dapat menjalankan misi angkasa luar dengan kemudahan informasi, setidaknya hingga 20 tahun ke depan.

"Kami memang tidak pernah mengumumkan ini secara resmi, kami juga tidak tahu apakah ini bisa terlaksana. Namun, kami selalu mengupayakan agar itu (Hubble dan James Webb kerja beriringan) bisa terlaksana lewat berbagai studi," ujar Crouse.

Sementara itu, sejak pertama kali diluncurkan 32 tahun lalu dari Stasiun Angkasa Luar Kennedy di Florida, AS, Hubble telah menyumbangkan banyak hal bagi dunia ilmu pengetahuan angkasa luar. Setidaknya 1,5 juta program pengamatan telah dilakukan dengan menggunakan Hubble. Selain itu, lebih dari 18 ribu hasil penelitian telah dirilis berdasarkan data yang dihimpun oleh Hubble. (Pro/M-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat