visitaaponce.com

Hati-hati, Ada Dampak Negatif Dari Unggah Konten House Tour ke Internet

Hati-hati, Ada Dampak Negatif Dari Unggah Konten House Tour ke Internet
Ilustrasi konten house tour(Freepik.com)

INTERNET menawarkan beragam jenis konten seiring makin mudahnya seseorang mengunggah (upload) hasil karyanya ke berbagai platform. Salah satu konten yang banyak dilihat ialah house tour.

Konten tersebut menyajikan ajakan untuk melihat atau menjelajahi seluruh isi dari sebuah bangunan atau rumah seseorang yang biasanya dianggap memiliki keunikan dan kemegahan di dalamnya.

Kepala Diklat Peningkatan Mutu Kompetensi Guru KOGTIK Wiwin Sabayanti menjelaskan, dalam house tour, si pembuat konten atau kreator konten akan mulai memamerkan seluruh isi rumahnya melalui video bertajuk room tour, seolah-olah penonton diajak langsung melihat bagaimana suasana dan apa saja yang ada di dalam ruangan tersebut. Hal ini ditujukan untuk mendekatkan hubungan penonton dengan si pembuat konten.

Baca juga : Waspada, Aktivitas Digital dapat Pengaruhi Kesehatan Mental

“Padahal, ada dampak negatif pada konten jenis ini. Konten ini dapat dijadikan peluang bagi para pelaku kejahatan untuk mengetahui seluk-beluk rumah seseorang. Ini pernah terjadi pada selebgram bernama Ainindya yang rumahnya disatroni maling sehingga kehilangan barang-barang berharga,” ucap Wiwin dalam diskusi virtual bertajuk “Ancaman Tindak Kejahatan dari Konten House Tour".

Wiwin melanjutkan, konten jenis itu memang dapat memberikan inspirasi bagi pemirsanya. Sebaliknya, konten jenis ini sekaligus sebagai sebuah tindakan flexing yang berpotensi menimbulkan kejahatan bagi si pemilik rumah karena bisa mengundang niat jahat dari oknum tak bertanggung jawab usai melihat isi konten tersebut.

Baca juga : Siap-Siap, Tech Winter bakal Guncang Industri Teknologi

I Wayan Adi Karnawa dari Bidang Komunikasi Publik Relawan TIK Provinsi Bali, setuju bahwa konten house tour banyak diminati penonton. Konten ini bisa dijadikan inspirasi bagi penontonnya untuk membeli perabotan rumah tangga tertentu.

Namun, di sisi lain, konten tersebut sekaligus membahayakan si pemilik rumah. Pasalnya, penonton akan tahu di mana letak barang berharga dan bagaimana denah rumah tersebut.

“Konten jenis ini sah-sah saja dibuat. Namun, agar terhindar dari niat jahat pelaku kejahatan, sebaiknya dalam konten ini tidak ditampilkan di mana ruangan penyimpanan benda berharga. Tampilkan satu atau dua ruangan saja. Lalu, jangan lupa pasang kamera CCTV untuk memantau seluruh ruangan di dalam rumah,” kata I Wayan.

Dosen Ilmu Komunikasi UPRI Makassar Andi Asyhary J mengingatkan, konten house tour juga dapat menimbulkan efek negatif lain selain menjadi sasaran kejahatan. Dampak tersebut adalah menimbulkan kecemburuan sosial bagi beberapa penontonnya. 

Selain itu, konten tersebut juga bisa memunculkan budaya konsumtif bagi penontonnya berawal dari hasrat untuk memiliki beberapa jenis barang yang ditampilkan dalam tayangan konten house tour.

“Tidak ada yang aman 100 % di dunia digital, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi risikonya sedapat mungkin,” kata Andi.

Workshop Literasi Digital itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

Workshop literasi digital didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. 

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, selain membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia. Kemenkominfo juga secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital. 

“Kemenkominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level, yaitu Digital Leadership Academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerja sama dengan delapan universitas ternama di dunia. Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital. Dan yang terakhir Workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia,” tutur Johnny. (RO/Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat