visitaaponce.com

35 Tahun Berkiprah, Lintasarta Layani Kebutuhan ICT Ribuan Pelanggan

35 Tahun Berkiprah, Lintasarta Layani Kebutuhan ICT Ribuan Pelanggan
Ilustrasi.(Dokumentasi pribadi.)

SELAMA 35 tahun berdiri, Lintasarta dipercaya untuk mendukung jaringan internet dan berbagai produk serta layanan information & communication technology (ICT) lain. Hingga saat ini, Lintasarta memiliki lebih dari 2.400 pelanggan di seluruh Indonesia, 1.800 lebih VSAT remote, 3 data center, 3 cloud infrastructure, dan jaringan fiber optic yang tersebar di lebih dari 200 kota.

Perusahaan ICT total solutions di Indonesia itu memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-35 pada Selasa (4/4). Karenanya, Lintasarta merefleksi perjalanan selama tiga setengah dekade bertumbuh bersama Indonesia sekaligus meneruskan komitmen untuk terus menyediakan beragam solusi ICT yang berkualitas tinggi dengan pelayanan mumpuni untuk mempercepat digitalisasi bagi para pelaku industri di Indonesia.

"Lintasarta mengalami berbagai fase bertumbuh yang sangat beragam dari awal kami berdiri. Kami melewati krisis moneter 1998, awal era masuknya internet, hingga pandemi covid-19. Semua perjalanan ini mendorong perusahaan untuk terus berinovasi sesuai dengan kebutuhan zaman hingga membawa kami ke titik capaian saat ini," ujar Arya Damar, Direktur Utama Lintasarta, dalam keterangan tertulis. 

Baca juga: Multimedia terkait Pengertian, Kategori, Komponen, dan Penerapannya

Berawal dari memenuhi kebutuhan Bank Indonesia, pihaknya lalu merambah ke berbagai perusahaan besar nasional dan swasta lain serta kementerian dan pemerintah daerah. Merespons semakin beragam kebutuhan industri dan pelanggan terhadap layanan ICT, perusahaan menciptakan berbagai produk dan layanan infrastruktur jaringan dan pendukungnya. Di awal 1990-an, perusahaan mulai membangun layanan jaringan (frame relay, internet dedicated, Datacom, VSAT) dan data center. Memasuki era 2000-an, perusahaan mendirikan Artajasa sebagai perusahaan penyedia jasa transaksi elektronik pertama di Indonesia dan ATM Bersama. 

Lintasarta kemudian meluncurkan berbagai solusi untuk industri seperti Skota, Collaboration, Owlexa Healthcare,  Media Analytics, TPCM, e-KYC, dan Leaps untuk solusi Managed Service. Lalu disusul dengan Lintasarta Cloud Services yang saat ini rebranding menjadi Lintasarta Cloudeka. Lintasarta produk Managed Security Services yaitu VPN MultiService, VPN Enzy, dan Security Operation Center bernama Squra. Di internal perusahaan sendiri, Lintasarta melakukan modernisasi dengan berbagai aplikasi seperti Ultima, data analytic & robotic automation untuk manajemen preventive maintenance network, Erfina untuk Finance, dan myLintasarta sebagai mobile employee app

Baca juga: Gedung Knowledge Hub Tutup Atap, Operasional Ditargetkan Awal 2024

Membangun infrastruktur jaringan dan layanan pendukungnya sama artinya dengan membangun Indonesia. Selain menyediakan solusi ICT, Lintasarta juga memiliki berbagai inisiatif CSR yang terdiri dari yaitu Pilar Pintar, Inovasi, Sehat Sejahtera, dan Cinta Bumi. Berbagai program CSR dalam pilar-pilar ini telah berhasil menjaring rata-rata 90.000 penerima manfaat setiap tahun.

Lintasarta juga bekerja sama dengan berbagai pemerintah daerah untuk sejumlah program, seperti Skota atau Smart City/Command Center di lebih dari 30 kota dan kabupaten se-Indonesia, pembangunan lebih dari 1.000 BTS 4G di Papua dan Papua Barat melalui kemitraan dengan pemerintah dan konsorsium, program Desa Digital Jawa Barat dan pelatihan optimalisasi infrastruktur di desa-desa melalui Lintasarta Mengajar, dan berbagai program serupa lain. Melalui tim Rohis, perusahaan juga bermitra dengan Rumah Zakat di Jakarta, Medan, Surabaya, dan Bandung untuk memberikan santunan ke ratusan anak yatim dan duafa dalam rangka berbagi di Ramadan. Santunan yang diberikan berupa Al-Qur'an, peralatan salat (sajadah,sarung/mukena), peralatan sekolah, makanan ringan, serta uang saku.

Memiliki kepakaran di bidang ICT, Lintasarta banyak memberikan dukungan bagi masyarakat terkait pendidikan gratis di bidang ilmu komputer, kebutuhan gawai, serta internet. Salah satunya melalui program beasiswa pemrogragraman, Lintasarta Cloudeka Digischool, program Digitalintasarta untuk peningkatan kapasitas IT ratusan pelajar dan guru SMK di NTT yang tersertifikasi resmi dari Intel dan Microsoft, serta Appcelerate sebagai program inkubasi untuk start-up potensial.

Untuk mendukung proses adaptasi perusahaan agar selalu relevan dengan zaman, peran SDM di usia produktif menjadi penting. Di tengah momentum regenerasi perusahaan, generasi milenial dan Gen Z sudah disiapkan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan. Lintasarta sendiri memiliki 50% lebih karyawan generasi milenial dan 13 program pengembangan serta apresiasi karyawan.

Sejumlah program pengembangan dan apresiasi karyawan yang telah dijalankan oleh Lintasarta di antaranya Lintasarta Innovation Competition (LINC) sebagai wadah karyawan untuk menelurkan inovasi produk atau layanan baru dan pembinaan karyawan Gen Z sejak fresh graduate melalui program management trainee, Lintasarta Future Generation. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat