visitaaponce.com

Kenali Apa itu Scam dan CaraMenghindari

Kenali Apa itu Scam dan Cara Menghindari
Ilustrasi.(DOK MI.)

TIDAK bisa kita pungkiri bahwa keseharian kita sangat bergantung pada teknologi. Ini karena teknologi sudah berkembang pesat dan semakin canggih dari waktu ke waktu. Terlebih lagi di masa pandemi, semua aktivitas kita lakukan secara online. Bekerja, belajar, belanja, transaksi perbankan, hingga investasi dapat dilakukan secara online.

Meskipun teknologi sudah dirancang seaman mungkin, oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab masih bisa saja menemukan celah untuk melakukan penipuan online. Salah satu bentuk kejahatan digital yang marak terjadi ialah Scam.

Pada artikel singkat kali ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai scam, kemudian jenis-jenis dari kejahatan ini, cara kerja scammer dalam melakukan kejahatan tersebut, serta cara menghindarinya. 

Apa itu Scam?

Scam adalah istilah untuk menggambarkan skema penipuan untuk mendapatkan uang atau barang atau data dari korban sasarannya. Pada era teknologi modern scam ialah upaya untuk mendapatkan sejumlah dana dan keuntungan sebesar-besarnya bagi pelaku tindakan ini dengan melakukan penipuan secara terorganisasi.

Baca juga: Ide Nama IG Aesthetic untuk Instagram Terbaru

Celah untuk tindak kejahatan scam ialah kelalaian dan kurang telitinya pengguna pada informasi yang diberikan. Kelalaian ini dimanfaatkan untuk berupaya mengeruk data pribadi dan informasi berharga atau uang secara langsung dan digunakan dengan cara yang tidak bertanggung jawab oleh pelakunya.

Jenis-jenis Scam

Berikut penjelasan tentang jenis-jenis scam beserta penjelasannya.

1. Auction fraud.

Auction fraud atau penipuan lelang adalah salah satu bentuk scam yang perlu diwaspadai. Pasalnya, pelaku akan berupaya menipu seolah menjual sesuatu di website lelang, yang pada kenyataannya barang tersebut tidak ada. Contohnya, penjualan tiket konser yang tidak valid secara lelang.

Baca juga: Ide Bio IG Aesthetic Bikin Akun Instagram Milikmu Lebih Menarik

2. Catfish.

Catfish adalah sebutan bagi seseorang yang membuat profil online palsu untuk menipu korban. Contohnya, seseorang yang membuat akun facebook palsu seolah seperti seorang kerabat, untuk melihat informasi pribadi korban untuk keperluan tertentu.

3. Phishing.

Phishing adalah kejahatan digital yang bertujuan mencuri informasi dan data pribadi melalui email, telepon, pesan teks atau tautan yang mengaku sebagai instansi atau pihak-pihak tertentu. Contohnya, ada email seolah dari bank yang menyatakan kamu telah melakukan kelebihan penarikan atau ada transaksi yang tidak kamu lakukan. 

Kamu kemudian diminta untuk mengklik link dan memverifikasi informasi dan data pribadimu. Nanti situs palsu tersebut akan mencatat data kamu dan dapat disalahgunakan.

4. Donation scam.

Selain contoh scam di atas, ada penipuan yang dikemas dalam bentuk donasi. Donation scam adalah salah satu penipuan dengan cara mengaku membutuhkan bantuan keuangan dengan alasan keluarga sakit/mengenal seseorang yang sakit.

Ketika memberikan donasi, kamu juga perlu waspada karena banyak orang membuat akun palsu di situs donasi untuk menipu dengan tujuan mendapatkan uang.

5. Cold call scam.

Cold call scam adalah salah satu bentuk kejahatan social engineering yang digunakan oleh scammers untuk menipu dengan cara menelepon dan memberitahukan kalau komputer korban terkena virus dan telah diretas. Hal ini dilakukan untuk menciptakan ketakutan, kemudian scammer akan menawarkan bantuan dengan sejumlah biaya yang perlu dibayar. Scammer menawarkan solusi untuk menghubungkan komputer korban secara jarak jauh untuk memperbaiki masalah atau menambahkan program keamanan yang sebenarnya tidak diperlukan komputer.

6. Chain mail.

Chain mail adalah email yang berisi informasi palsu untuk tujuan menakut-nakuti, mengintimidasi, atau menipu penerima. Tujuannya memaksa penerima meneruskan e-mail tersebut ke orang lain. 

Itu bentuk spam dan dalam beberapa kasus digunakan untuk mengambil alamat email individu untuk spam. Jika kamu menerima email sejenis ini, jangan teruskan email dan hapus saja.

7. Online survey scam.

Situs yang mengklaim bahwa mereka menawarkan uang atau voucher hadiah kepada peserta yang bersedia menjawab pertanyaan dalam survei. Biasanya, situs-situs ini meminta pengguna untuk menghabiskan waktu lama di website. 

Sering kali, uang atau voucer yang dijanjikan tidak pernah dibayarkan. Tujuan utama dari penipuan survei online adalah untuk mendapatkan informasi demografis pengguna dan menjual informasi ini kepada spammer atau pihak yang menginginkannya.

Cara kerja scammer

Secara umum metode scam ialah metode yang digunakan penipu dalam mengelabui korbannya untuk mengirimkan sejumlah uang atau data yang kemudian disalahgunakan. Meski tidak berarti yang disampaikan di artikel ini 100% akurat, setidaknya berikut cara kerja scammer secara umum.

1. Kontak yang terdapat pada user atau korban, nanti dilakukan scammer dengan berbagai cara dan media. Scam dapat dilakukan dengan mencuri data dan informasi pribadi korban untuk membobol akun rekening bank atau disebut phising.

2. Scammer akan berupaya untuk meyakinkan korban dengan memberikan informasi, kalimat persuasif dan intimidatif, sehingga korban akan percaya pada apa yang akan diinfokan selanjutnya.

3. Pelaku akan memancing korban untuk mengunjungi situs tertentu, menghubungi nomor tertentu, atau melakukan kontak dengan suatu pihak untuk mendukung apa yang disampaikan sebelumnya.

4. Melakukan permintaan transaksi secara langsung atau tidak langsung dan meminta korban mengirimkan pada akun atas nama secara pribadi.

5. Pelaku akan melakukan pengecekan, dan mereka akan menjanjikan klaim dalam tempo waktu tertentu.

6. Pelaku akan mengakhiri panggilan dengan berbagai alasan dan mereka tidak bisa dihubungi kembali.

Tips menghindari scamming

Karena scamming menitikberatkan pada permintaan transaksi dan data pribadi, berikut tips menghindarinya.

a. Tidak merespon email yang meminta data pribadi.
b. Cermati halaman yang diakses, pastikan halaman tersebut terverifikasi dan aman.
c. Tidak membagikan kode OTP.
d. Rahasia password dan username semua jenis akun.
e. Pastikan validitas pihak yang menghubungi Anda.
f. Senantiasa melindungi data pribadi Anda.
g. Hati-hati dalam mengklik tautan.
h. Waspadai penggunaan QR Code.
i. Waspada dalam memberikan persetujuan akses pada aplikasi, pihak lain, dan sejenisnya.
j. Gunakan layanan pengecekan fraud atau scam yang berlisensi dan legal. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat