visitaaponce.com

9 Modus Penipuan dan Tips Menghindarinya

9 Modus Penipuan dan Tips Menghindarinya
Macam-macam modus penipuan dan tips menghindarinya(Freepik)

BERBAGAI modus penipuan baik online maupun luring semakin marak terjadi. Beragam modus penipuan telah dikembangkan untuk menjebak korban. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengenali jenis-jenis penipuan dijelaskan berikut ini.

Baru-baru ini, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menangkap lima tersangka terkait kasus penipuan melalui email. Mereka mendirikan perusahaan dan menggunakan email palsu untuk menipu perusahaan di Singapura.

Korban mengalami kerugian sebesar Rp32 miliar. Penipuan ini dilakukan dengan metode email compromised scam, yang melibatkan perusahaan Kingsford Huray Development di Singapura.

Baca juga : Ancaman Modus Penipuan Soceng Mengintai, Nasabah Diminta Tingkatkan Kewaspadaaan

Modus operasinya adalah dengan mendirikan perusahaan bernama PT Huttons Asia International. Para tersangka mengirimkan email palsu kepada Kingsford Huray Development.

Akibatnya, Kingsford Huray Development mentransfer dana ke PT Huttons Asia International, namun pada 20 Juni 2023 diketahui bahwa email tersebut bukan milik PT Huttons Asia. Para tersangka berhasil menipu korban dengan menggunakan email palsu.

Mereka mengubah urutan alfabet, menambahkan satu atau beberapa huruf pada alamat email sehingga tampak seperti email asli. Pelaku juga mengirimkan nomor rekening palsu yang dibuat di Indonesia melalui salah satu bank dengan nomor rekening 018801xxx.

Baca juga : Gunakan Trik Berteman Lewat Tiktok, Komplotan Pencuri Bawa Kabur Mobil Korban

Berbagai modus penipuan online yang semakin marak terjadi. Beragam modus penipuan online telah dikembangkan untuk menjebak korban. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengenali jenis-jenis penipuan online yang dijelaskan berikut ini.

Macam-macam Modus Penipuan

1. Phising

Phising adalah salah satu metode penipuan online yang paling umum. Penipu mengirim email, pesan teks, atau tautan palsu yang tampak seolah-olah berasal dari sumber tepercaya, seperti bank, perusahaan kartu kredit, atau platform media sosial.

Tujuan dari phising adalah untuk mengumpulkan informasi pribadi, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau OTP. Informasi yang berhasil dikumpulkan kemudian digunakan oleh pelaku untuk keperluan mereka sendiri.

Contoh modus: Anda menerima email yang mengatakan bahwa akun bank Anda telah diblokir dan meminta Anda untuk mengklik tautan dan memasukkan informasi pribadi Anda. Ingat, perusahaan tepercaya tidak akan pernah meminta informasi sensitif melalui email.

Tips Mengindari: Jangan klik tautan mencurigakan, periksa alamat pengirim dengan seksama, dan pastikan situs web memiliki tanda gembok di URL-nya.

2. Money Mule

Selain phising, money mule adalah jenis penipuan kedua yang sering terjadi dan memiliki dampak besar pada institusi keuangan di Indonesia.

Baca juga : Hindari Penipuan Online, Gerakan Hindari Tipu-Tipu Diluncurkan 

Modus operandi: money mule melibatkan transfer uang kepada pelaku. Penipu menarik korban dengan tawaran yang menarik, dan setelahnya, korban terjebak dan mengirim sejumlah uang sesuai permintaan pelaku. Money mule biasanya menargetkan berbagai kelompok, mulai dari pelajar, pencari kerja, hingga pengguna aplikasi kencan online.

Tips Menghindari: Waspadai tawaran pekerjaan atau investasi yang tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dan selalu verifikasi identitas pengirimnya. Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau menerima transfer uang dari sumber yang tidak jelas. Laporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang dan gunakan platform yang memiliki reputasi dan sistem keamanan yang baik.

3. Pharming

Pharming merupakan kombinasi dari kata phising dan farming. Berbeda dengan phising, pharming tidak menggunakan tautan palsu melalui email atau media sosial. Sebaliknya, pelaku memodifikasi sistem nama domain (DNS) dengan menyebarkan malware ke perangkat korban, yang kemudian mengarahkan mereka ke situs palsu untuk mencuri data pribadi tanpa disadari.

Contoh kasus: Seorang pengguna internet, Misbah, secara rutin mengakses perbankan online untuk melakukan transaksi keuangan. Suatu hari, Misbah memperhatikan bahwa ketika dia mencoba mengakses situs web banknya yang biasa, dia diarahkan ke situs web yang tampak identik secara visual, tetapi alamat URL-nya sedikit berbeda. Tanpa curiga, Misbah memasukkan detail login dan informasi keuangan pribadinya seperti biasa. Namun, setelah beberapa hari, Misbah menemukan bahwa sejumlah besar uang telah dicuri dari rekening banknya tanpa sepengetahuannya.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, Misbah mengetahui bahwa perangkatnya telah terinfeksi malware yang mengarahkan lalu lintas web ke situs web palsu yang diciptakan oleh penipu. Dengan demikian, Misbah menjadi korban modus penipuan pharming di mana penjahat menggunakan manipulasi DNS untuk mencuri data pribadi dan informasi keuangan dari korbannya.

Baca juga : Kominfo Blokir 958 Nomor Seluler Terkait Penipuan Online

Kasus ini menunjukkan bagaimana modus penipuan pharming dapat merugikan pengguna internet yang tidak curiga dan menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam melindungi informasi pribadi dan keuangan secara online.

Tips Menghindari: Untuk menghindari modus penipuan Pharming, pertama, pastikan untuk selalu memeriksa URL situs web perbankan atau keuangan secara seksama sebelum memasukkan informasi login. Kedua, gunakanlah perangkat lunak keamanan yang terkini dan terpercaya untuk melindungi perangkat Anda dari serangan malware. Ketiga, hindari mengklik tautan yang mencurigakan atau tidak dikenal yang mungkin diterima melalui email atau pesan teks. Keempat, periksa secara berkala riwayat lalu lintas web di perangkat Anda untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan. Terakhir, lakukan pemantauan dan pembaruan secara teratur terhadap sistem keamanan Anda untuk mengurangi risiko terinfeksi oleh malware yang dapat dimanfaatkan dalam modus penipuan Pharming.

4. Social Engineering

Dalam praktik social engineering atau soceng, penipu sering kali menggunakan kelicikan dan manipulasi untuk memanipulasi orang-orang terdekat korban. Mereka akan mengambil keuntungan dari hubungan percaya dan familiaritas untuk mendapatkan akses ke informasi sensitif atau mendapatkan uang dengan cara yang tidak sah.

Modus operandi: Seorang penipu bisa berpura-pura menjadi teman lama atau kenalan yang dikenal baik oleh korban. Mereka mungkin menggunakan identitas palsu atau mencuri identitas seseorang yang sebenarnya dikenal oleh korban. Dengan berpura-pura menjadi orang yang dikenal, penipu berharap korban akan merasa nyaman dan tidak akan curiga terhadap tujuan sebenarnya dari interaksi tersebut.

Selanjutnya, penipu akan menciptakan skenario yang mengarah pada permintaan data pribadi atau keuangan. Mereka mungkin mengklaim bahwa mereka membutuhkan informasi tersebut untuk alasan yang masuk akal, seperti pembaruan akun atau bantuan mendesak. Dengan menggunakan rasa percaya dan hubungan yang sudah terjalin, korban mungkin tidak akan ragu untuk memberikan informasi yang diminta.

Selain itu, penipu juga bisa menggunakan emosi dan urgensi untuk mempercepat proses penipuan. Mereka mungkin membuat cerita sedih atau mengklaim bahwa mereka menghadapi situasi darurat yang memerlukan bantuan keuangan segera. Dengan memanfaatkan emosi korban, penipu berharap dapat membuat korban bertindak impulsif dan mentransfer uang tanpa berpikir panjang.

Dalam kasus social engineering, pendekatan penipu bisa sangat persuasif dan sulit untuk dideteksi. Itulah mengapa penting bagi kita semua untuk tetap waspada terhadap permintaan informasi atau transaksi yang mencurigakan, bahkan jika datang dari orang yang kita kenal dengan baik. Dengan meningkatkan kesadaran akan teknik social engineering, kita dapat melindungi diri dan orang-orang terdekat dari menjadi korban penipuan yang merugikan.

Tips Menghindari: Untuk menghindari social engineering, pertama, jangan pernah memberikan informasi pribadi atau sensitif kepada siapa pun melalui komunikasi online tanpa verifikasi yang jelas. Kedua, selalu verifikasi identitas si penerima permintaan informasi atau transaksi yang tidak biasa sebelum memberikan tanggapan. Ketiga, waspadai tanda-tanda perilaku yang mencurigakan atau permintaan yang terlalu mendesak, terutama jika datang dari seseorang yang mengklaim mengenal Anda dengan baik tetapi tidak menyajikan bukti yang cukup.

Keempat, pastikan perangkat lunak keamanan Anda selalu diperbarui dan gunakan firewall untuk melindungi perangkat Anda dari serangan malware. Terakhir, tingkatkan pengetahuan Anda tentang teknik social engineering dan bagikan informasi kepada orang lain untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap risiko ini.

5. Modus Sniffing

Tindakan sniffing merupakan salah satu ancaman keamanan dalam dunia digital yang sering menargetkan pengguna internet di lokasi publik, seperti kafe, mal, atau bandara. Para pelaku kejahatan siber dengan sengaja memanfaatkan kerentanan dalam jaringan Wi-Fi publik untuk mencuri data sensitif dari para korban yang tidak curiga.

Skenario sniffing: Penjahat siber akan membuat sinyal Wi-Fi palsu yang terlihat mirip dengan jaringan yang sah dan terpercaya. Ketika seorang pengguna terhubung ke jaringan Wi-Fi palsu tersebut, penjahat dapat dengan mudah mengakses aktivitas online korban dan mencuri informasi pribadi, seperti nama pengguna, kata sandi, atau bahkan data keuangan.

Selain itu, penjahat juga dapat menggunakan teknik sniffing untuk menyadap data yang dikirimkan antara perangkat pengguna dan server yang dituju. Dengan memantau lalu lintas data yang melewati jaringan, penjahat dapat mencuri informasi sensitif seperti nomor kartu kredit, rincian transaksi perbankan, atau informasi identitas pribadi.

Karena jaringan Wi-Fi publik umumnya tidak dienkripsi dengan baik, para penjahat siber memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berhasil dalam praktik sniffing. Tanpa langkah-langkah keamanan yang tepat, pengguna yang terhubung ke jaringan Wi-Fi publik rentan terhadap serangan sniffing dan risiko pencurian data.

Tips Menghindari: Untuk melindungi diri dari ancaman sniffing, penting bagi pengguna internet untuk menggunakan jaringan Wi-Fi yang aman dan terpercaya saat berada di tempat umum. Selain itu, menggunakan koneksi VPN (Virtual Private Network) dapat membantu mengenkripsi data dan melindungi privasi online, bahkan saat terhubung ke jaringan Wi-Fi yang tidak aman. Selalu perbarui perangkat lunak keamanan dan hindari mengakses informasi sensitif atau melakukan transaksi keuangan melalui jaringan Wi-Fi publik yang tidak terenkripsi. Dengan langkah-langkah ini, pengguna internet dapat mengurangi risiko menjadi korban sniffing dan menjaga keamanan data mereka saat beraktivitas online di tempat umum.

6. Penipuan Jual Beli Online

Penipuan dalam jual beli online sering terjadi di platform e-commerce atau media sosial. Penipu menawarkan barang dengan harga sangat murah, meminta pembayaran di muka, namun barang tidak pernah dikirim.

Contoh modus: Anda menemukan ponsel terbaru dengan harga jauh lebih murah dari pasaran di sebuah situs web yang kurang dikenal. Setelah Anda mentransfer uang, penjual hilang tanpa jejak.

Tips Menghindari: Gunakan platform yang memiliki sistem pembayaran aman, baca ulasan dari pembeli sebelumnya, dan waspada terhadap harga yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

7. Penipuan Investasi

Penipuan investasi menarik korban dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat. Penipu menggunakan skema Ponzi atau menawarkan investasi di bidang yang terdengar menguntungkan tetapi sebenarnya tidak ada.

Contoh modus: Anda menerima tawaran investasi di sektor teknologi baru dengan janji keuntungan 50% dalam sebulan. Setelah Anda menyetor uang, penipu menghilang atau terus meminta dana tambahan.

Tips Menghindari: Selalu lakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi, waspada terhadap janji keuntungan besar dalam waktu singkat, dan konsultasikan dengan penasihat keuangan terpercaya.

8. Penipuan Identitas

Penipuan identitas terjadi ketika penipu mencuri informasi pribadi Anda untuk melakukan kejahatan atas nama Anda, seperti membuka akun bank atau kartu kredit.

Contoh modus: Anda menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas pajak, meminta nomor KTP dan informasi pribadi lainnya untuk mengurus klaim pajak palsu.

Tips Menghindari: Jangan pernah memberikan informasi pribadi melalui telepon atau email, lindungi data pribadi Anda dengan baik, dan pantau laporan kredit Anda secara rutin

9. Penipuan Layanan

Penipuan layanan melibatkan penawaran jasa yang tidak pernah diberikan atau tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Penipu sering kali memanfaatkan kebutuhan mendesak korban.

Contoh modus: Anda menemukan layanan perbaikan komputer yang menjanjikan perbaikan cepat dan murah. Setelah Anda membayar, komputer Anda malah rusak atau hilang.

Tips Menghindari: Gunakan layanan dari penyedia yang memiliki reputasi baik, jangan tergiur dengan harga murah, dan periksa testimoni atau review dari pengguna lain

Demikian beberapa modus penipuan yang sering terjadi di sekitar kita dan perlu Anda waspadai. Tetap waspada, lakukan pengecekan berkala, dan selalu skeptis terhadap tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Ingat, keamanan Anda adalah prioritas utama. Sekaligus, tetap aman dan bijak dalam berselancar di dunia maya. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat