Perlu Ruang Digital Positif karena Netizen Gampang Baper
![Perlu Ruang Digital Positif karena Netizen Gampang Baper](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/3154bc5a7314e7c7fd1c386c9073b8ed.jpeg)
BAGAIMANA caranya bisa meningkatkan kemampuan dalam meningkatkan kemampuan literasi digital untuk menciptakan ruang digital yang positif?
Hal itu disampaikan oleh Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan dalam acara Gali Ilmu Literasi Digital yang digelar di Surabaya, dihadiri 750 peserta dari kelompok masyarakat.
Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sudah masuk di tahun politik, maka masyarakat harus terus meningkatkan kemampuan dalam literasi digital untuk menciptakan ruang digital yang positif.
"Terlebih kita sudah memasuki masa-masa tahun politik di mana hoaks dan disinformasi bertebaran di ruang digital. Maka dari itu literasi digital sangat krusial di era digital ini karena dapat memberi manfaat untuk kita dalam mengakses informasi dan memanfaatkan informasi
dengan baik dalam ruang digital," ujar Semuel dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/7).
baca juga: TNI Harus Kuasai Literasi Digital untuk Pertahankan Kedaulatan
Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin yang menjelaskan fungsi program Klinik Hoaks dari Diskominfo Jawa Timur sebagai pelayanan bagi masyarakat dalam mencegah berita hoaks.
"Ini adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Pemprov Jatim untuk memberi ruang kepada kita untuk mengetahui atau mengecek apakah berita yang kita dapatkan itu berita fakta, hoaks, disinformasi atau ujaran kebencian. Caranya bisa kunjungi website Klinik Hoaks Jatim, nanti dalam waktu maksimal 24 jam tim kami akan menjawab dengan mengklarifikasi dari setiap permintaan yang masuk," jelas Sherlita.
Dalam kesempatan itu narasumber CEO Next Generation Indonesia, Khemal Andrias memaparkan bahwa masyarakat harus memiliki modal yang cukup untuk melawan kejahatan digital seiring bertambahnya konten negatif yang bermunculan di sosial media.
"Semakin meningkatnya durasi penggunaan sosial media, bisa jadi kejahatan digital juga ikut meningkat. Padahal sumber hoaks yang paling banyak itu adalah sosial media itu sendiri dan itu adalah sesuatu yang harus kita lawan bersama. Jadi apa modalnya? Modalnya itu adalah CABE yaitu dengan menguasai 4 pilar literasi digital yaitu Cakap, Aman, Budaya, dan Etika dalam bermedia digital," jelas Khemal.
Pembicara lainnya, pegiat Literasi Digital & Vokasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati dalam paparan materinya menyampaikan bahwa karakteristik netizen Indonesia masuk ke dalam kategori tidak sopan dalam menggunakan sosial media sehingga
mengakibatkan terjadinya pergeseran budaya digital dengan budaya yang ada di dunia nyata.
"Netizen Indonesia itu gampang banget tersinggung, dikit-dikit baper terus suka ngancam, itu bisa jadi tindakan kejahatan yang terjadi di sosial media. Karena hanya dengan sharing kemarahan mereka di sosial media itu lebih menarik perhatian mereka dan bisa menciptakan adanya interaksi. Nah itu sebenarnya yang harus banget kita hindari, kita harus menciptakan budaya netizen Indonesia yang ramah bukan yang marah, bukan netizen yang berang tapi yang terang.” tutur Devie. (N-1)
Terkini Lainnya
Cegah Ransomware Menyebar, Pemerintah Cabut Koneksi PDNS 1, 2, dan Coolsite
Jatim Bentuk Satgas Khusus Judi Online, Soroti Pelaku Anak
PDN Diretas, Kemenkominfo dan BSSN Harus Bertanggung Jawab
Kominfo Pastikan Keamanan Pusat Data Nasional
Pemerintah Pulihkan Layanan Pusat Data Nasional yang Terganggu
Distribusi Daging Kurban Indonesia Jangkau Mancanegara
Asosiasi P2MI Imbau Masyarakat Tidak Mudah Termakan Hoaks Soal MSG
Literasi Digital Dorong TNI Capai Visi Misi “PRIMA”
Hasto Dicecar 4 Pertanyaan Terkait Kasus Dugaan Penyebaran Berita Bohong
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya Hari Ini
Perlu Keterampilan Digital, Remaja Diimbau Berhati-hati Gunakan Media Sosial
Masyarakat Diminta Berhati-Hati Sikapi Hoaks Bromat di Air Minum dalam Kemanasan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap