TikTok akan Hapus Video Hoaks selama Proses Pemilu
![TikTok akan Hapus Video Hoaks selama Proses Pemilu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/abc7216b5b7a8e7e262a69df98223c60.jpg)
TIKTOK Indonesia berkomitmen memastikan integritas dan netralitas digital platformnya selama periode Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 melalui terciptanya ruang digital yang aman dan nyaman bagi komunitasnya. Tujuan dari tindakan ini ialah memelihara keseimbangan antara ekspresi diri dan pertukaran gagasan kewarganegaraan tanpa menghambat proses kebebasan berpendapat selama proses pemilu.
Sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi komitmen tersebut, TikTok akan bertindak tegas dan menghapus menghapus semua konten yang mengandung misinformasi, disinformasi, dan hoaks maupun melanggar panduan komunitas di dalam platform. Tim moderasi TikTok mampu memoderasi konten dalam lebih dari 70 bahasa didukung oleh tim ahli yang mampu meninjau konten yang membutuhkan konteks lebih, seperti misinformasi.
Selain itu, TikTok bekerja sama dengan lebih dari 15 organisasi pemeriksa fakta di seluruh dunia yang mampu meninjau konten dalam lebih dari 40 bahasa. "TikTok senantiasa berupaya memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna melalui konten yang autentik. Karena itu TikTok secara berkala mengambil tindakan tegas yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa platform digitalnya bersih dari narasi yang tidak autentik. Ini hanyalah sebagian dari yang kami lakukan untuk menjaga integritas Pemilu yang akan datang," kata Faris Mufid, Public Policy and Government Relations Manager TikTok Indonesia, Selasa (21/11/2023), di Jakarta.
Baca juga: Pengertian Database: Jenis, Fungsi, dan Manfaatnya
Berikut berbagai hal yang dilakukan TikTok untuk menjaga integritas pemilu sejauh ini.
1. Secara proaktif menghapus konten yang berbahaya dan mengandung misinformasi, disinformasi, hoaks yang berkaitan dengan proses sipil dan pemilihan umum serta mendorong pengguna untuk turut melaporkan konten melalui fitur Report atau Laporkan dengan menekan ikon bendera.
2. Menghadirkan Pusat Informasi Pemilu atau Election Hub untuk menyediakan sumber informasi terpercaya untuk melawan misinformasi, disinformasi, hoaks.
Baca juga: Berikut 6 Langkah Membuat Grafik di Excel
3. Menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra pemeriksa fakta independen dan kredibel di Indonesia untuk menjaga integritas pemilu secara proaktif, menggandeng Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Peerludem), dan Agence-France Presse (AFP) Indonesia.
"TikTok menyadari bahwa upaya untuk menjaga integritas Pemilu tidak bisa dilakukan sendiri dan perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk dalam hal ini pengguna. Karena itu, kami bekerja sama dengan Mafindo, Perludem, dan AFP dalam melakukan pengecekan fakta. Di sisi lain kami juga bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia untuk menyebarkan informasi tepercaya melalui Pusat Informasi Pemilu kami," ujar Outreach and Partnerships, Trust and Safety, TikTok Indonesia Anbar Jayadi, dalam keterangan tertulis, Selasa (21/11).
Selain itu, TikTok menerapkan pelarangan fitur promosi atau iklan bagi akun pemerintah, politikus, dan partai politik (government, politician and political party accounts/GPPPA). Artinya, TikTok melarang kreator untuk melakukan promosi secara individu (self-promoted), pemberian dan penerimaan gift, memberi atau menerima donasi, dan kampanye yang berkaitan dengan politik.
Pembatasan fitur promosi atau iklan ini dilakukan TikTok untuk mencegah tindakan terkoordinasi yang bertujuan mempengaruhi opini publik secara negatif. Jika suatu akun terbukti melakukan pelanggaran berulang kali terkait kegiatan promosi atau iklan politik maupun penyebaran konten yang mengandung misinformasi, disinformasi, maupun hoaks, TikTok tidak akan ragu untuk menghapus akun tersebut. (Z-2)
Terkini Lainnya
Perkembangan Teknologi Berimbas pada Semua Sektor
Apakah Telepati Pada Anak Kembar Benar Ada?
Ariana Grande Rayakan Ulang Tahun dengan Nostalgia Manis
Israel Memperingatkan Hizbullah Tentang Perang Potensial setelah Video Drone
Generasi Muda Lebih Pilih Konten Video ketimbang Teks di Media Sosial
House of The Dragon di Kota Tua Jadi Bukti Kreatifitas di Ruang Publik Jakarta
Asosiasi P2MI Imbau Masyarakat Tidak Mudah Termakan Hoaks Soal MSG
Literasi Digital Dorong TNI Capai Visi Misi “PRIMA”
Hasto Dicecar 4 Pertanyaan Terkait Kasus Dugaan Penyebaran Berita Bohong
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya Hari Ini
Perlu Keterampilan Digital, Remaja Diimbau Berhati-hati Gunakan Media Sosial
Masyarakat Diminta Berhati-Hati Sikapi Hoaks Bromat di Air Minum dalam Kemanasan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap