visitaaponce.com

Pengertian Database Jenis, Fungsi, dan Manfaatnya

Pengertian Database: Jenis, Fungsi, dan Manfaatnya
Apakah itu database? Simak penjelasan tentang database, jenis, fungsi, dan manfaatnya.(Freepik)

BASIS data atau database merupakan kumpulan data yang diorganisir dengan aturan tertentu, saling terhubung, dan mudah dikelola. Pengelolaan ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mencari, menyimpan, dan menghapus informasi yang dibutuhkan.

Dalam pengertian lain, database dapat dianggap sebagai sistem yang mengumpulkan file, tabel, atau arsip yang terhubung, dan disimpan dalam berbagai media elektronik. Fungsinya tidak hanya mencakup penyimpanan data, tetapi juga memudahkan akses dan pengelolaan informasi bagi pengguna. 

Basis data yang memiliki kinerja tinggi merupakan aspek yang sangat krusial bagi setiap organisasi. Basis data tidak hanya mendukung berbagai operasi internal perusahaan, melainkan juga menyimpan jejak interaksi dengan pelanggan dan pemasok. 

Baca juga: Berikut 6 Langkah Membuat Grafik di Excel

Selain itu, basis data juga berperan dalam menyimpan informasi administratif dan data yang lebih khusus, seperti model teknik atau ekonomi. Contoh implementasinya dapat ditemukan dalam sistem perpustakaan digital, sistem reservasi perjalanan, dan sistem inventaris. 

Ada beberapa alasan yang menjelaskan urgensi keberadaan basis data ini.

Baca juga: Posisi Duduk yang Benar Bisa Kurangi Gangguan Mata Akibat Komputer

1. Penskalaan yang Efisien

Aplikasi basis data memiliki kemampuan untuk mengelola data dalam jumlah besar, dengan kemampuan penskalaan hingga jutaan, miliaran, atau bahkan lebih. Tanpa keberadaan basis data, sulit untuk menyimpan dan mengelola volume data digital yang sedemikian besar.

2. Integritas Data

Basis data sering kali dilengkapi dengan aturan dan syarat bawaan yang bertujuan untuk menjaga konsistensi data. Hal ini mendukung terjaganya integritas data yang merupakan unsur penting bagi keberlanjutan operasional.

3. Keamanan Data

Basis data mendukung kebutuhan privasi dan kepatuhan terhadap data. Misalnya, untuk mendapatkan akses ke dalam basis data, pengguna harus melakukan proses autentikasi. Selain itu, tingkat akses berbeda-beda dapat diberikan kepada pengguna yang berbeda, seperti tingkat akses hanya-baca.

4. Analitik Data

Sistem perangkat lunak modern menggunakan basis data sebagai sumber data untuk menganalisis informasi. Proses analitik ini memungkinkan identifikasi tren, pola, atau bahkan pembuatan prediksi. Analitik data menjadi kunci dalam membantu organisasi mengambil keputusan bisnis dengan keyakinan yang tinggi.

Jenis dan Fungsi Database

Dalam lingkup perangkat kita, terdapat kelima jenis database yang telah beroperasi, dan masing-masing jenis tersebut menawarkan fungsionalitas yang beragam. Pada tahap ini, kita akan menjelajahi jenis-jenis database beserta fungsi unik yang dimiliki oleh setiapnya.

A. Operational Database

Operational Database, yang sering disebut sebagai database On Line Transaction Processing (OLTP), berperan dalam mengelola data yang bersifat dinamis secara langsung atau real-time. Jenis ini memungkinkan pengguna untuk melakukan, melihat, dan memodifikasi data dengan mudah. Kemampuan untuk mengubah, menambah, dan menghapus data langsung melalui perangkat keras yang digunakan menjadikan Operational Database penting dalam mendukung operasional sehari-hari.

1. JSON (JavaScript Object Notation)

JSON, sebuah format file yang menggunakan teks untuk pengiriman data, memiliki kegunaan yang meluas. Format ini sangat umum digunakan untuk pertukaran data, memfasilitasi komunikasi yang cepat melalui web browser dan web server. Selain itu, pengguna dapat melakukan sinkronisasi data secara real-time, menambahkan fleksibilitas dalam penanganan informasi.

JSON berasal dari pemrograman JavaScript, dan pembuatannya mengacu pada format bahasa yang berbeda dari jenis format lainnya. Setiap file JSON selalu diidentifikasi oleh ekstensi khusus berupa ".json," memberikan identitas yang jelas dan konsisten.

2. XML (Extensible Markup Language)

XML adalah bahasa program markup dengan aturan yang dirancang untuk menyediakan dua kode dokumen, yang dapat dibaca oleh manusia dan komputer. Dengan menggunakan XML, dapat dihasilkan format data berupa teks yang merepresentasikan struktur basis data. Pengguna juga dapat melakukan sinkronisasi data secara real-time, meningkatkan kecepatan dan konsistensi dalam pertukaran informasi.

Bahasa program XML sangat sesuai untuk menangani basis data pada web browser dan web server. Struktur yang digunakan dalam XML memiliki banyak kesamaan dengan format JSON, memberikan alternatif yang fleksibel dalam menangani berbagai kebutuhan penyimpanan dan pertukaran data.

B. Database Warehouse

Database Warehouse adalah sistem basis data yang umumnya dipakai untuk keperluan pelaporan dan analisis data. Sistem ini dianggap sebagai bagian pokok dari business intelligence. Database Warehouse berperan sebagai penyimpanan pusat yang mengintegrasikan data dari satu atau lebih sumber yang berbeda. Selain itu, database ini mampu menyimpan data dalam keadaan terkini maupun historis, menyediakan satu lokasi untuk pembuatan laporan analisis.

Informasi yang tersimpan di dalam warehouse awalnya diunggah dari sistem operasional. Data melewati tahap penyimpanan operasional untuk proses pembersihan data. Tahap ini dianggap sebagai tambahan operasional dan bertujuan untuk memastikan kualitas data sebelum diaplikasikan di dalam warehouse sebagai bahan laporan.

1. Microsoft SQL Server

Microsoft SQL Server adalah sistem basis data yang dikembangkan oleh Microsoft. Sebagai server database, produk perangkat lunak ini berfungsi sebagai penyimpan dan pengambil data sesuai permintaan aplikasi lain. Fungsinya dapat dijalankan baik di komputer yang sama maupun di komputer yang berbeda melalui jaringan internet.

Microsoft telah menghadirkan setidaknya 12 edisi berbeda dari sistem Microsoft SQL Server ini. Tujuan dari berbagai edisi tersebut adalah memberikan opsi kepada pengguna untuk memenuhi kebutuhan yang beragam. Praktik ini memungkinkan pengguna untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.

C. Distributed Database

Distributed Database adalah jenis basis data di mana penyimpanannya tidak terpusat pada satu perangkat komputer. Sebaliknya, basis data ini disimpan di beberapa perangkat komputer yang dapat berlokasi di tempat yang sama atau tersebar di berbagai tempat melalui jaringan komputer yang terhubung.

Sistem ini berbeda dengan sistem paralel yang mencirikan gabungan erat dan memiliki sistem data tunggal. Distribusi pada Distributed Database dilakukan melalui situs yang terhubung, tanpa adanya komponen fisik yang khusus.

Dengan bantuan administrator, basis data dapat mendistribusikan set data di berbagai lokasi yang terhubung di dalam jaringan server terorganisir. Keunikannya memungkinkan basis data terdistribusi meningkatkan kinerja bagi pengguna akhir dengan memungkinkan transaksi melibatkan sejumlah mesin, sehingga tidak terbatas pada satu mesin saja.

1. Microsoft Access (Office)

Microsoft Access merupakan sistem Database Management System (DBMS) yang mengintegrasikan Microsoft Jet Database Engine dengan alat pengembangan perangkat lunak. Microsoft Access menggunakan format penyimpanan data yang khas. Melalui perangkat lunak ini, pengguna dapat mengimpor atau terhubung langsung ke data yang disimpan di basis data lainnya.

Microsoft Access sangat sesuai digunakan dalam konteks distributed database, karena penyimpanan file tidak bergantung pada server database aktif, sehingga bersifat portable dan dapat diakses dengan fleksibilitas.

D. Relational Database

Relational Database, atau basis data relasional, adalah tipe basis data yang mengorganisir informasi berdasarkan model hubungan data. Banyak perangkat lunak menggunakan sistem ini untuk mengelola dan merawat basis data melalui hubungan antar data. Secara umum, pengelolaan basis data relasional ini menggunakan Structured Query Language (SQL) sebagai bahasa pemrograman untuk perawatan basis data dan query.

1. MySQL

MySQL merupakan sistem manajemen basis data relasional yang dikembangkan Microsoft. Berbagai produk IT, seperti WordPress, Google, Flickr, Youtube, Facebook, Joomla, phpBB, Drupal, dan MODx, menggunakan MySQL sebagai basis data relasional untuk manajemen data mereka.

2. PostgreSQL

PostgreSQL, sistem manajemen basis data relasional kedua, berfungsi untuk menyimpan data dengan aman dan memberikan respons terhadap permintaan aplikasi lainnya. Dengan kemampuan bekerja melalui aplikasi mesin tunggal hingga aplikasi internet besar dengan penggunaan simultan yang tinggi, PostgreSQL sering digunakan pada sistem operasi seperti macOS server, dan dapat diintegrasikan dengan pengaturan yang mudah disesuaikan di Windows dan Linux.

3. MariaDB

MariaDB, hasil pengembangan dari MySQL, bertujuan untuk mempertahankan tingkat kompatibilitas tinggi dengan MySQL dan cocok dengan API MySQL serta perintah-perintahnya. MariaDB dilengkapi dengan mesin penyimpanan XtraDB yang menggantikan InnoDB. Dikembangkan oleh beberapa pengembang asli MySQL, MariaDB didesain agar tidak diakuisisi oleh Oracle Corporation, yang notabene merupakan kompetitor utamanya.

4. MongoDB

MongoDB adalah perangkat lunak basis data yang bersifat open source dan berorientasi pada dokumen lintas platform. Dengan menggunakan dokumen yang mirip dengan skema JSON, MongoDB tergolong dalam kategori basis data NoSQL.

5. Oracle Database

Oracle Database, diproduksi dan dipasarkan oleh Oracle Corporation, adalah sistem basis data relasional berikutnya. Dengan struktur memori server-side sebagai Global Area System, Oracle Database mampu menyimpan cache, perintah SQL, dan informasi pengguna. Selain itu, sistem ini mendukung penyimpanan riwayat transaksional seperti redo log online.

6. SAP HANA

SAP HANA, dengan orientasi pada kolom dan hubungan antar tabel, berfungsi sebagai database server yang menyimpan dan mengambil data sesuai permintaan aplikasi. Di samping fungsi utamanya, SAP HANA juga dapat melakukan analisis lanjutan seperti prediksi, pemrosesan data spasial, analisis teks, analisis streaming, pencarian teks, dan pemrosesan data grafik.

7. IBM Db2

IBM Db2, dikembangkan oleh IBM, mendukung model relasional dan fitur non-relasional seperti JSON dan XML pada versi terbarunya.

8. MemSQL

MemSQL adalah sistem manajemen basis data SQL terdistribusi dan in–memory, yang juga termasuk dalam kategori sistem manajemen basis data relasional (RDBMS). MemSQL berperan dalam mengkompilasi SQL ke dalam kode mesin melalui proses pembuatan kode atau code generation.

9. Interbase

Interbase, memiliki footprint minim dan persyaratan administrasi yang hampir nol, dapat digunakan di berbagai sistem operasi seperti Windows, macOS, Linux, Solaris, iOS, dan Android. Dikembangkan oleh Embarcadero Technologies, Interbase memiliki arsitektur multi-generasi yang unik.

10. Firebird

Firebird, basis data relasional open source, berjalan di berbagai sistem operasi termasuk macOS X, Windows, dan Linux. Awalnya berasal sebagai cabang dari open source Borland Interbase pada tahun 2000, dan sejak versi Firebird 1.5, sebagian besar kode telah ditulis ulang.

E. End-User Database

1. SQLite

SQLite merupakan sistem manajemen basis data yang terintegrasi dalam library pemrograman C. Tidak seperti sistem lainnya, SQLite tidak berfungsi sebagai mesin database client-server. Sebaliknya, SQLite tertanam langsung ke dalam program akhir, menjadikannya solusi yang ideal untuk mendukung penyimpanan data pada tingkat pengguna akhir.

SQLite menjadi pilihan yang sangat populer sebagai perangkat lunak basis data untuk penyimpanan lokal atau klien melalui aplikasi perangkat lunak, seperti peramban web. Keunggulan sistem ini terlihat dari prevalensinya di berbagai sistem operasi, peramban web, dan platform embedded yang lebih luas, seperti ponsel.

Manfaat Database

Kecepatan dan Kemudahan

Sistem database memberikan kemampuan untuk mengelompokkan dan menyajikan data dengan cepat, memfasilitasi pencarian informasi yang diperlukan secara efisien. Kecepatan ini juga bergantung pada jenis database yang digunakan, setiap jenis memberikan keunggulan yang berbeda.

Multi-user

Kemampuan akses multi-user dari database memungkinkan banyak pengguna untuk mengakses data secara bersamaan. Hal ini mempermudah distribusi dokumen kepada lebih dari satu pengguna secara simultan, menyederhanakan kinerja mesin dan jaringan dengan penyimpanan yang terpusat.

Keamanan Data

Sistem database dirancang dengan tingkat keamanan tinggi melalui penggunaan bahasa pemrograman dan instrumen password. Hal ini memastikan bahwa data hanya dapat diakses oleh pihak yang memiliki izin, menjadikan keamanan data sebagai prioritas utama dalam layanan database.

Penghematan Biaya Perangkat

Penggunaan satu database terpusat memungkinkan perusahaan besar untuk mengumpulkan data secara efisien, menghindarkan kebutuhan penyimpanan di berbagai lokasi. Akses data melalui jaringan internet memungkinkan cabang-cabang perusahaan yang terpencil untuk tetap terhubung dengan data pusat, menghasilkan penghematan biaya perangkat yang signifikan.

Kontrol Data Terpusat

Dengan menggunakan satu server terpusat, database menyediakan kontrol data yang efisien. Tidak perlu server lebih dari satu, sehingga data dapat diakses oleh banyak pengguna. Ini membuat investasi perusahaan dalam penyimpanan data lebih terjangkau, dan pengumpulan data dari berbagai divisi perusahaan menjadi lebih efisien.

Kemudahan Membuat Aplikasi

Struktur database yang sudah ada memudahkan pembuatan aplikasi baru tanpa perlu membuat ulang struktur database. Programmer dapat menggunakan struktur yang sudah ada untuk merancang aplikasi input data baru dengan lebih cepat dan efisien.

Dengan berbagai manfaat ini, sistem database memberikan kontribusi besar dalam membantu pekerjaan manusia, mulai dari pengumpulan, penyimpanan, hingga pengelolaan data secara efisien. Keberadaannya sangat penting dalam pengembangan aplikasi web atau perangkat keras oleh para programmer. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat