visitaaponce.com

Google Angkat Bicara soal OpenAI Kembangkan Kecerdasan Buatan dengan Video Youtube

Google Angkat Bicara soal OpenAI Kembangkan Kecerdasan Buatan dengan Video Youtube
Logo Google(AFP/Josh Edelson)

PERUSAHAAN pengembang kecerdasan buatan Open AI mengembangkan model transkripsi audio Whisper untuk metode belajar kecerdasan buatannya, yakni Chat GPT-4. Open AI menyalin lebih dari 1 juta jam video YouTube untuk melatih GPT-4, model bahasa besar yang paling canggih.

Menurut The New York Times, OpenAI paham bahwa langkah memberi makan kecerdasan buatan buatan mereka dengan video YouTube, bisa diperdebatkan melalui regulasi Hak Cipta. Pun demikian langkah ini mereka anggap biasa. Bahkan, Presiden OpenAI Greg Brockman secara pribadi terlibat dalam pengumpulan video yang digunakan. 

Dilansir dari The Verge, Minggu (7/4), Juru bicara OpenAI Lindsay Held mengatakan perusahaannya sedang menyusun kumpulan data unik demi membantu pemahaman teknologi ini tentang dunia dan mempertahankan daya saing penelitian globalnya.

Baca juga : UE Tanyai TikTok, X, Aplikasi Lain terkait Risiko AI terhadap Pemilu

Held menambahkan perusahaannya menggunakan berbagai sumber termasuk data terbuka dan kemitraan untuk data non-publik, bahkan sedang mempertimbangkan untuk menghasilkan data sintetisnya sendiri.

Artikel Times mengatakan OpenAI kehabisan persediaan data untuk pembelajaran kecerdasan buatannya pada 2021, dan diduga perusahaan menggunakan transkripsi video YouTube, podcast, dan buku audio. 

Menanggapi hal ini, Juru bicara Google Matt Bryant mengatakan perusahaan telah melihat laporan mengenai aktivitas OpenAI meraup data. Pun demikian dia belum bisa mengonfirmasi laporan itu lebih lanjut.  

Baca juga : OpenAI dalam Kesepakatan dengan Investor Senilai US$80 Miliar

“Ketentuan layanan kami melarang pengunduhan konten YouTube tanpa izin,” ujar Bryant. 

Bryant kemudian menegaskan, perusahaannya akan mengambil langkah teknis dan hukum, bila memang memiliki dasar, untuk mencegah penggunaan tanpa izin tersebut. 

Google sebenarnya juga melakukan tindakan serupa, mengasah kemampuan kecerdasan buatan mereka dengan video Youtube. Pun demikian yang membedakan, jelas Bryant, perusahaannya melakukan hal tersebut sesuai dengan perjanjian dengan para pembuat konten di YouTube.

Senada dengan informasi yang didengungkan Bryant, CEO Youtube Neal Mohan, dalam wawancara dengan Bloomberg, menyatakan adanya kebijakan layanan YouTube yang melarang pengunduhan transkrip video atau sejenisnya. Pun demikian, serupa dengan Bryant, Mohan juga belum bisa mengonfirmasi informasi tersebut walaupun telah melihat laporannya. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat