visitaaponce.com

Maksimalkan Perlindungan Siber bagi Bisnis Kecil-Menengah

Maksimalkan Perlindungan Siber bagi Bisnis Kecil-Menengah
Ilustrasi.(Freepik)

PADA umumnya Small and Medium-sized Enterprises (SMEs) atau usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki keterbatasan tenaga ahli keamanan siber dan kurangnya pemahaman organisasi terhadap keamanan siber serta risiko-risiko serangan dunia maya. Hal itu membuatnya sulit untuk mengembangkan proyek sistem keamanan siber di organisasi. 

Selain itu, anggaran keamanan yang terbatas menjadi tantangan untuk melakukan investasi keamanan siber yang tepat pada skala anggaran. Ditambah lagi kompleksitas layanan keamanan siber yang tersedia sering kali menjadikan keputusan pengembangan keamanan siber sulit terwujud. Bahkan, kurangnya sumber daya ahli keamanan siber yang kompeten turut menjadi salah satu tantangan yang dihadapi UKM dalam mempercayakan kebutuhannya pada penyedia layanan dan solusi cyber security (perlindungan siber) yang tepat.

Dalam memilih solusi keamanan siber yang tepat, UKM memiliki pilihan yang sangat terbatas. Saat ini belum ada solusi keamanan siber yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan SMEs secara eksklusif, terutama penyedia jasa keamanan siber yang berbasis lokal. Berangkat dari permasalahan tersebut, IntelliBroń hadir sebagai jawaban terhadap tantangan itu. Dengan fitur-fitur penting yang memadai untuk suatu threat detection and response system, IntelliBroń menjadi solusi yang sangat efisien secara biaya.

Baca juga : Ancaman Ransomware Mengintai, Berikut 10 Cara agar Terhindar

Presiden Direktur PT Itsec Asia Tbk Joseph Edi Hut Lumban Gaol menyatakan bahwa peluncuran IntelliBroń Bersama XL Axiata Company & Hypernet Technologies merupakan salah satu bentuk dari komitmennya untuk mengembangkan produk layanan keamanan sistem informasi yang dapat dijangkau dan digunakan oleh lebih banyak pihak. "Dengan lebih dari 400 juta anomali siber sepanjang 2023 di Indonesia yang diprediksi terus meningkat, urgensi dari pembentukan infrastruktur keamanan siber dalam berbagai lapisan sektor industri akan menjadi semakin penting. Pasalnya, anomali tersebut tidak hanya menyasar korporasi besar, tetapi juga organisasi kecil maupun individu," ujar Joseph.

IntelliBroń merupakan perangkat sistem keamanan siber dan peringatan dini yang dapat mendekteksi anomali siber yang mencurigakan melalui monitoring system (dashboard) bernama Bellatrix dan network threat detector (hardware) yang dinamakan Rigel. Dashboard ialah fitur seorang analis keamanan siber melakukan monitoring dan analisa dari aktivitas mencurigakan yang berhasil terdeteksi serta melakukan pencatatan atas respon yang dapat dilakukan. 

Sedangkan threat detector ialah hardware yang dipasang di dalam jaringan milik pengguna IntelliBroń untuk membaca, menganalisa dan mendeteksi aktivitas yang lewat dalam jaringan, baik itu antar internal atau dengan pihak eksternal. Secara sederhana, IntelliBroń bekerja dengan cara memantau seluruh aktivitas siber dan data traffic yang ada dalam perusahaan, dan mengirimkan notifikasi secara real-time apabila ditemukan adanya aktivitas siber yang mencurigakan. Notifikasi tersebut dapat membantu perusahaan dalam menentukan langkah mitigasi yang dapat dilakukan.

Head of Research & Development PT Itsec Asia Tbk Rasyid Sahputra juga menyampaikan bahwa fitur yang disematkan dalam IntelliBroń bukan hanya merupakan fitur-fitur mainstream, tetapi juga fitur terkini seperti artificial intelligence (AI) dan machine learning. Layaknya CCTV, IntelliBroń akan mendeteksi aktivitas siber dalam sistem perusahaan. Apabila muncul kejanggalan berdasarkan database yang ada, IntelliBroń akan segera mengirim notifikasi yang dapat membantu SMEs untuk menentukan langkah pencegahannya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat