Keterbatasan bukan Halangan bagi Wawang untuk Ciptakan Produk Bernilai Ekonomi
![Keterbatasan bukan Halangan bagi Wawang untuk Ciptakan Produk Bernilai Ekonomi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/1bf4746a691999dfa0f4baaa8cf5fe05.jpg)
Wawang Sunarya, seorang yang hidup dengan keterbatasan, tidak menyerah dengan keadaan. Terlahir sebagai difabel, Wawang mampu mengukir prestasi luar biasa dengan kreativitas yang tidak terbatas, terutama melalui jemari ajaibnya. Kekuatan magis yang dimiliki jemarinya, membuat Wawang bisa menciptakan karya seni yang memukau dan bernilai ekonomi, mulai dari hiasan hingga action figure.
Wawang mengaku mengasah bakatnya secara otodidak. Ia sedikit belajar dari ibunya yang memang mahir menjahit. Dari situ, ia terbiasa menggerakkan jari-jarinya hingga bisa menciptakan banyak produk menarik.
Dalam menciptakan action figure, Wawang hanya memanfaatkan limbah kertas. Awalnya, ia hanya berniat membuat itu untuk dipajang dan dinikmati sendiri. Namun, seorang temannya meyakinkan dia untuk menjajakannya kepada masyarakat. Ia pun menerima masukan itu dan mulai memasarkan hasil karyanya.
Baca juga : Menggandeng Teman Difabel untuk Berkompetisi dan Membangun Keberdayaan
Tanpa diduga, produknya mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Saat pertama kali berjualan di Setu Babakan, Jakarta, action figure berbasis budaya dan wayang yang dia bawa ludes terjual.
"Saat itu saya bawa selusin. Satu barang harganya Rp50 ribu. Awalnya saya tidak yakin juga bakal laku. Ternyata sejam habis," ujar Wawang.
Dari situ, namanya mulai dikenal di kalangan kreator karya seni dan membawanya ke komunitas yang lebih besar. Wawang terus mengeksplorasi seni pembuatan action figure dengan menggunakan bahan resin dan tanah liat. Belajar dari para anggota di komunitas seni membuatnya semakin berkembang dalam pembuatan action figure.
Baca juga : Irma Suryati, Brilianpreneur yang Melayani dengan Sepenuh Hati agar Difabel Mandiri
“Awalnya pakai kertas, bubur kertas, semen, lilin mainan. Tadinya malah tidak tahu pakai resin, pakai tanah liat, sekarang banyak komunitas, bisa tanya-tanya. Jadilah banyak temen banyak ilmu. Belajarnya begitu saja,” tuturnya.
Kini, produk yang ia dibanderol mulai dari Rp200 ribu. Tiap-tiap action figure memiliki harga yang berbeda tergantung tingkat kesulitan dalam pembuatannya.
Wawang bahkan pernah menerima pesanan untuk membuat replika Ketua DPRD Kota Bogor dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Baca juga : Karya Nyata Festival Vol 3 Digelar, Produk UMKM Binaan PTPN IV Tarik Minat Pengunjung
“Bisa custom satuan. Banyak juga bisa. Kalau banyak biasanya bikin cetakannya jadi biar gampang,” jelas Wawang.
Tidak berhenti di situ, Wawang terus mengembangkan tekniknya dengan memanfaatkan mesin 3D printing. Kini, ia mampu menciptakan karya dengan lebih efisien dan presisi tanpa kehilangan sentuhan personalnya.
Kisah inspiratif Wawang Sunarya menunjukkan bahwa keberanian untuk mengekspresikan diri dan menghadapi tantangan dengan kreativitas dapat mengubah hidup seseorang. Dengan jemari ajaibnya, Wawang telah membuktikan bahwa ketidaksempurnaan fisik bukan penghalang untuk meraih impian dan sukses dalam hidup.
Prestasi Wawang dalam menjajakan action figure mendapatkan apresiasi dari beberapa pihak, seperti dari Astra Disability. Choco-01 Miniatur Action Figure yang diproduksi Wawang masuk 10 Besar Nasional Difabisa 2021. Ia juga memperoleh Top Achiever for outstanding performance in business and income breakthrough in the R.I.S.E Financial and Entrepreneurship traning Programme. (Z-11)
Terkini Lainnya
Implementasi Inklusivitas, Bekali Kelompok Marjinal dengan Keahlian Digital Marketing
Mensos Tekankan Pentingnya Ciptakan Ruang yang Sama bagi Disabilitas
Sidak Tenda Jemaah Haji di Mina, Gus Muhaimin Prihatin dengan Kondisi Tenda Jemaah Haji Indonesia
Bagaimana Orangtua Mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus?
Ruang Inklusif untuk Difabel di Indonesia Belum Tercipta Menyeluruh
Film Tegar tentang Kehidupan Difabel Raih Apresiasi Rusia
Seniman Erica Hestu Tampilkan Karya Adventure of a Thousand Colors
Mengenang Buya Syafii Maarif Lewat Karya Seni
Sinar Mas Land Gelar Pameran Karya Seni Maymorable di BSD City
Orangtua Diingatkan tidak Banyak Mengrkritik Anak yang Sedang Eksplorasi Dunia Seni
Tak Hanya Musik, Tahun Ini Evoria Movement Hadir dengan Program Inkubasi Film, Fashion, serta Arts & Design
Kemendikbud-Ristek Berikan Dana Apresiasi Tahunan Kepada 44 Seniman
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap