Pegawai Facebook Berhenti karena Kebijakan Zuckerberg soal Trump
![Pegawai Facebook Berhenti karena Kebijakan Zuckerberg soal Trump](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/06/7ec7183b7a444f03ee0d4bed8ae838c1.jpg)
TIDAK seperti Twitter yang menambahkan label cek fakta dan memberi peringatan terhadap dua cuitan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, karena dianggap menyuarakan kekerasan, Facebook memilih mendiamkan. Trump kini memang dalam sorotan dan kritik dari warganya sendiri karena dianggap tidak mendukung melawan rasisme.
Demo dan protes terjadi di banyak negara bagian AS, bahkan sudah meluas ke luar negeri setelah kematian pria kulit hitam George Floyd di tangan polisi pada 25 Mei. Namun menanggapi protes dan demo masyarakat, Trump justru membuat postingan yang memasukkan frasa "ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai."
Ratusan karyawan Facebook, pada hari Senin (1/6) pun mendemo keputusan Zuckerberg yang tidak bertindak apa pun terhadap postingan itu. Karyawan menolak bekerja sebagai bentuk menunjukkan dukungan mereka kepada demonstran di seluruh negeri. Mereka melakukan semacam "pemogokan" virtual karena sebagian besar karyawan Facebook bekerja dari rumah akibat pandemi virus korona.
Kini, seorang karyawan Facebook mengundurkan diri sebagai protes atas keputusan Zuckerberg. Dalam sebuah pos publik di LinkedIn, karyawan yang merupakan ahli perangkat lunak bernama Timothy Aveni itu mengatakan dia sedang mencari pekerjaan baru, sebagai bentuk protes penolakan terus-menerus dari Facebook untuk bertindak atas pesan fanatik presiden yang bertujuan meradikalisasi publik Amerika.
"Saya takut pada negara saya, dan saya menonton perusahaan saya tidak melakukan apa pun untuk menantang status quo yang semakin berbahaya," tulis Aveni dilansir New York Times. Tidakan pembiaran ini juga berakibat saham Facebook turun 0,5% pada Selasa sore (2/6).
Zuckerberg berargumen dalam sejumlah kesempatan bahwa Facebook harus melakukan pendekatan lepas tangan, memberi kebebasan terhadap apa yang dipostingkan orang, termasuk kebohongan dari pejabat terpilih dan pihak lain yang berkuasa. Dia telah berulang kali mengatakan bahwa masyarakat harus diizinkan untuk memutuskan apa yang harus dipercaya.
"Secara pribadi, saya memiliki reaksi negatif mendalam terhadap retorika yang memecah-belah dan memanas ini. Tapi saya bertanggung jawab untuk bereaksi tidak hanya dalam kapasitas pribadi saya tetapi sebagai pemimpin sebuah institusi yang berkomitmen untuk kebebasan berekspresi," kata Zuckerberg dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya, pekan lalu. (M-1)
Terkini Lainnya
Postingan Facebook Pegi Hilang, Kuasa Hukum Laporkan Penyidik Polda Jabar ke Propam Polri
Polisi Buru Peretas Akun Facebook Icha Shakila yang jadi Dalang Kasus Ibu Lecehkan Anak di Tangsel dan Bekasi
Polisi Periksa Pemilik Akun Facebook Icha Shalika Terkait Kasus Ibu Lecehkan Anak di Tangsel dan Bekasi
Pemilik Akun Facebook Icha Shalika di Kasus Ibu Cabuli Anak Mengaku Juga Menjadi Korban Kasus Serupa
Polisi Temukan Akun Facebook Icha Shakila Terkait Kasus Ibu Lecehkan Anak Kandung
Ibu Cabul di Bekasi Ditetapkan Tersangka
Derek Chauvin, Pembunuh George Floyd, Diserang Pisau di Penjara
Mengenang Kematian George Floyd dan Perjuangan Melawan Stereotif Rasial
Polisi Pembunuh George Floyd Ajukan Banding
Mantan Polisi yang Terlibat Pembunuhan George Floyd Divonis Penjara
Chauvin Kembali Divonis 20 Tahun Terkait Kematian Floyd
Polisi Pembunuh George Floyd Dituntut 30 Tahun Penjara
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap