Ooo, ini Alasan Gorila Suka Memukuli Dadanya
Kebiasaan gorila gunung jantan memukul-mukul dada rupanya adalah semacam isyarat untuk memberi tahu teman dan musuhnya bahwa betapa kuat dirinya.
Suara drum (pukulan dada) yang mengesankan ini rupanya memiliki korelasi erat dengan kekuatan yang dimiliki oleh individu gorila.
Semakin besar ukuran tubuh gorila jantan, semakin keras suara yang dihasilkannya lewat aktivitas memukuli dada tersebut. Demikian fakta yang diungkap oleh sebuah studi baru yang dilakukan para ilmuwan dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Jerman.
Para peneliti mengatakan bahwa dentuman dada itu merupakan alat komunikasi yang ampuh bagi gorila gunung yang tinggal di hutan tropis yang lebat di pedalaman Afrika.
Dentuman dada yang dihasilkan oleh gorila gunung Afrika dewasa, yang biasanya memiliki ciri khusus berpunggung perak -karena rambutnya mulai memutih- dapat didengar hingga jarak satu kilometer.
"Untuk waktu yang lama kami berasumsi bahwa ini (dentuman dada) adalah semacam pamer kekuatan, betapa kuatnya mereka, dan mereka melakukan ini terhadap gorila jantan dan betina," ujar Edward Wright, peneliti senior dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology yang bermarkas di Leipzig, Jerman, seperti dilansir bbc.co.uk, Kamis (8/4).
"Untuk pertama kalinya kami benar-benar yakin bahwa ternyata ada korelasi antara ukuran tubuh dengan besarnya suara dentuman yang dihasilkan oleh gorila-gorila ini. Lewat dentuman mereka menyampaikan sinyal yang jujur tentang ukuran tubuh mereka," jelas Wright.
Sejauh menyangkut gorila jantan, para peneliti percaya bahwa ukuran itu sangat penting; karena ukuran tubuh memprediksi posisi sosial mereka dalam kelompok, kemampuan bertarung, hingga keberhasilan reproduksi.
Gorila jantan biasanya telah belajar memukuli dada sejak usia dini. Mereka mempraktikkan keterampilan tersebut seiring dengan pertumbuhan fisik mereka.
Diperkirakan bahwa suara dentuman dada tersebut juga terkait dengan ukuran kantung udara yang letaknya di dekat kotak suara, fitur fisik ini ditemukan pada gorila dan beberapa kera besar lainnya (tetapi tidak pada manusia), yang menggunakan geraman, dentuman dada, dan beragam panggilan non-vokal lainnya untuk berkomunikasi.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports Kamis (8/4) lalu. (BBC/M-2)
Terkini Lainnya
Idris Elba dan Istrinya Memberikan Nama Bayi Gorila
Taman Margasatwa Ragunan Merayakan Ulang Tahun Seekor Gorila pada H+1 Lebaran
Jadi Kurir Narkoba ke LP, Warga Manggarai Ditangkap Polisi
Sutradara Distribusi Narkoba Tembakau Gorila dari Penjara
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap