visitaaponce.com

Ini Risiko dari Penggunaan Toilet yang Buruk

Ini Risiko dari Penggunaan Toilet yang Buruk
Toilet yang kotor dan penggunaan toilet yang tidak sesuai, seperti melakukan flushing toilet dalam keadaan yang tidak tertutup, dapat berisi(123RF/lazybuffy)


Toilet yang kotor dan penggunaan toilet yang tidak sesuai, seperti melakukan flushing toilet dalam keadaan yang tidak tertutup, dapat berisiko pada kesehatan. Selain kondisi toilet dan cara menggunakannya dengan baik, juga air bersih memengaruhi kesehatan.

Hal tersebut juga dijelaskan oleh dokter spesialis okupasi, dokter Rudy Wahyu, MKK., MBA sekaligus Chief Exceutive Officer (CEO) dan Co-Founder Jamban.id, sebuah startup sanitasi berbasis aplikasi mobile dan dashboard yang terintegrasi. Menurutnya, keberadaan toilet yang apik, utamanya di ruang publik, merupakan hal krusial karena akan berdampak terhadap kesehatan dan kenyamanan pengguna.

"Toilet yang dibutuhkan ialah bersih, sehat, aman dan nyaman. Kita melakukan riset di beberapa titik di Indonesia, sudah bagus toiletnya tapi mereka tidak merasa aman. Biasanya toilet yang kotor bisa dijadikan tempat tindak kejahatan, kadang ada yang takut toiletnya gelap,dan toilet yang tidak jelas," ungkapnya dalam acara penandatanganan MoU Program Toilet untuk Negeri, di Jakarta, Kamis (7/7).

Selain itu, dokter Rudy juga menjelaskan bahwa dudukan toilet yang nyaman juga berdampak baik bagi kesehatan, salah satunya bagi ibu hamil. "Dudukan (toilet) yang nyaman untuk ibu hamil akan mengurangi (risiko) bayi stunting. Karena dudukan yang nyaman akan mengurangi tekanan di paha, karena ini kan berpengaruh juga untuk aliran darah ke janin," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa infeksi pencernaan seperti salah satunya diare dan infeksi salurah kemih (ISK) kerap terjadi apabila menggunakan toilet yang tidak sesuai dan kotor terutama bagi perempuan. "Perempuan lebih mudah berisiko karena salurannya lebih pendek dari pada laki-laki. Sehingga kalau ada kloset yang tidak sesuai standar, air yang kotor akan masuk ke dalam lebih mudah, otomatis infeksi," paparnya.

"Sekarang tambahan lagi dengan risiko virus covid-19, itu ada juga di dalam kotoran. Sehingga dalam proses flushing, toilet yang kotor tadi akan membawa virusnya kemana-mana. Apalagi wanita hamil, dia yang terinfeksi akan berisiko ke janinnya juga. Kadang kita meremehkan hal-hal yang basic seperti ini," lanjutnya.

Dokter Rudy juga menjelaskan bahwa hal yang perlu diperhatikan di toilet ialah:
1. Sumber air bersih
Sangat penting untuk memperhatikan sumber air bersihnya.
2. Fisik
Bagaimana kedisplinanan pengguna toilet dalam merawatnya.
3. Perawatan
Merawatnya juga menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, jangan sampai menggunakan bahan-bahan kimia secara berlebihan kemudian masuk ke sungai dan mencemari lingkungan.

Ia merekomendasikan untuk langsung membersihkan kotoran yang menempel di toilet dengan air. Sementara itu, bagian luar toilet duduk cukup dibersihkan dengan air dan menggunakan lap ketimbang sikat agar toilet lebih awet.

Sementara di Indonesia sendiri masih banyak yang menggunakan toilet jongkok ketimbang toilet duduk. Dokter Rudy menjelaskan bahwa toilet jongkok dan toilet duduk masing-masing memiliki kelebihan dan kekekurangannya. Dalam program Toilet Untuk Negeri: Kolaborasi Teknologi, Wujudkan Sanitasi, dokter Rudy mengatakan bahwa opsi untuk program ini ialah toilet jongkok dan duduk dengan melihat berdasarkan pada karakter masyarakat di titik-titik yang akan ditempatkan toilet ini.

Program ini merupakan aksi kolaboratif LIXIL, perusahaan global asal Jepang untuk produk sanitasi dan perumahan, bersama dengan Jamban.id, Tukang.com (perusahaan teknologi yang menyediakan jasa tukang dan pemeliharaan gedung), Ethis Indonesia (penyelenggara peer-to-peer financing syariah), Gringgo (perusahaan pengembang teknologi berbasis data di bidang lingkungan dan kesejahteraan sosial), hingga Frday (perusahaan penyedia teknologi informasi). Program itu menargetkan pengadaan 1.000 toilet umum inovatif di ruang publik dalam lima tahun mendatang. (M-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat