visitaaponce.com

Kegiatan di Alam Bebas Kini jadi Lebih Berisiko akibat Perubahan Iklim

 Kegiatan di Alam Bebas Kini jadi Lebih Berisiko akibat Perubahan Iklim
Cuaca Ekstrem( unsplash.com/ Eugene Triguba)

Para pecinta kegiatan alam bebas, seperti mendaki gunung maupun wisata alam lainnya, kini tampaknya harus lebih berhati-hati. Sebab, perubahan iklim telah memicu perubahan kondisi alam dan cuaca yang kian ekstrem sehingga rawan menimbulkan bencana,

“Sektor wisata di alam semakin sering menghadapi masalah akibat cuaca ekstrem. Resiko kegiatan di alam saat ini sangat berbeda dengan beberapa dekade ke belakang. Pengawasan dan persiapan lebih matang harus dilakukan lebih ketat untuk melakukan kegiatan di alam saat ini,” ujar Direktur Pembangunan Berkelanjutan United Nations World Tourism Organisation (UNWTO), Dirk Glaesser, dilansir dari bbc.com, Rabu, (14/9).

Perubahan-perubahan dapat terjadi dengan dengan sangat cepat di alam akibat perubahan iklim. Karena itu, kewasapadaan dan manajemen risiko setiap kegiatan di alam bebas harus lebih ditingkatkan.

Glaesser mengatakan, selain cuaca ekstrem setidaknya ada tiga hal yang paling berpotensi membahayakan kegiatan di alam liar akibat perubahan iklim. Ketiganya adalah longsoran batu dan es, kebakaran hutan dan lahan, serta perubahan arus air.

Longsoran batu dan es menjadi hal yang semakin sering terjadi di wilayah-wilayah pegunungan. Hal itu khususnya sangat berisiko terjadi di pegunungan yang dilapisi es seperti Everest. Seperti diketahui, beberapa tahun terakhir lapisan es di Everest semakin menipis. Kasus longsoran es yang memakan korban juga rutin terjadi setiap tahun.

Di kawasan yang dengan suhu lebih tinggi, kegiatan di alam bebas semakin berisiko dengan ancaman kebakaran hutan dan lahan. Di Indonesia, hal itu terbukti dengan peningkatan kasus kebakaran hutan di berbagai wilayah pegunungan seperto Ciremai dan Rinjani dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara itu, perubahan arus air berisiko terjadi di berbagai wilayah dunia. Khususnya yang aliran sungainya berasal dari lelehan es, seperti Swiss. Berwisata di sungai di Swiss saat ini jadi lebih berisiko karena semakin sering terjadi longsoran es yang berpotensi meningkatkan arus secara mendadak.

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat