visitaaponce.com

Kebun Binatang di Skotlandia Berencana Pulangkan Sepasang Panda Raksasa ke Tiongkok

Kebun Binatang di Skotlandia Berencana Pulangkan Sepasang Panda Raksasa ke Tiongkok
Yang Guang, Panda pejantan, dari Tiongkok yang akan dipulangkan.(Andy Buchanan / AFP)

Setelah berupaya bertahun-tahun, Kebun Binatang Edinburg di Skotlandia gagal mengembangbiakkan sepasang panda raksasa dan berencana memulangkan hewan itu ke Tiongkok.

Hewan yang diberi nama Yang Guang (Sunshine) dan Tian Tian (Sweetie) itu, pertama kali didatangkan ke kebun binatang tersebut pada 2011. Kehadiran mereka sebagai bagian dari kerjasama konservasi selama 10 tahun dengan Asosiasi Konservasi Margasatwa Tiongkok.

Royal Zoological Society of Scotland (RZSS) mengatakan pihaknya berencana untuk membuat sebuah acara perpisahan besar sebelum memulangkan kedua hewan itu pada akhir tahun ini.

"Sebagai satu-satunya panda raksasa di Inggris Raya, mereka sangat populer di kalangan pengunjung. Mereka  telah membantu menghubungkan jutaan orang dengan alam serta mengumpulkan dana penting untuk konservasi satwa liar," kata kepala eksekutif RZSS David Field.

"Kami akan menyediakan sebanyak mungkin kesempatan bagi orang-orang untuk mengucapkan selamat tinggal dan untuk merayakan dampak luar biasa dari dua hewan karismatik ini terhadap komunitas kami, membantu menciptakan dunia di mana alam dilindungi, dihargai, dan dicintai."

Di kebun binatang itu, kedua panda itu diperlakukan khusus, termasuk kandang berwarna hitam, putih, dan abu-abu yang melambangkan bulu mereka, serta merah untuk melambangkan Tiongkok.

Namun, di pusat penangkaran itu mereka gagal berkembang biak dan tidak mau kawin. Yang Guang, si pejantan, kemudian dikebiri setelah dirawat karena kanker testis.

Panda raksasa terkenal sulit berkembang biak di penangkaran, karena seringjkali kehilangan minat untuk kawin dengan cara alami.

Menurut organisasi konservasi Panda International, seekor panda betina memiliki satu siklus birahi di musim semi di mana ia subur hanya selama 24 hingga 36 jam. (AFP/M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat