visitaaponce.com

Liur Nyamuk Dapat Pengaruhi Kekebalan Tubuh Manusia

Liur Nyamuk Dapat Pengaruhi Kekebalan Tubuh Manusia
ilustrasi gigitan nyamuk(pexels)

NYAMUK menjadi salah satu hewan paling mematikan di dunia. Hewan tersebut merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia, hal ini berkaitan dengan penyakit yang dibawa nyamuk bertanggung jawab atas lebih dari satu juta kematian setiap tahun.

Studi baru mengungkap bukan hanya gigitan yang perlu diwaspadi tetapi juga liurnya sarat akan zat yang bisa menekan respon sistem kekebalan tubuh manusia serta meningkatkan risiko infeksi. Hal ini diungkap dari tiga metode analisis yang dipakai untuk mengidentifikasi jenis spesifik RNA virus atau pembawa pesan kimia dalam liur nyamuk yang terinfeksi atau disebut sfRNA. Virus ini kemudian memblokir mekanisme pertahan tubuh manusia dalam melawan infeksi.

"Sungguh luar biasa, virus ini dapat membajak sistem pertahanan tubuh dan masuk bersamaan dengan gigitan nyamuk akan meningkatkan infeksi," kata ahli biokimia dari University of Virginia Tania Strilets.

"Temuan ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana kita dapat menangkal infeksi virus dengue sejak gigitan pertama nyamuk," imbuhnya.

Peneliti mengungkap sfRNA terdapat dalam membran yang disebut vesikel ekstraseluler. Dalam tes pada garis sel yang diabadikan, tim mengonfirmasi muatan sfRNA meningkatkan paparan infeksi virus, sehingga tubuh manusia tidak terlalu siap menghadapi serangan. Sebelumnya, sfRNA ditemukan pada virus yang dibawa oleh zika dan demam kuning.

Peneliti menyebut adanya RNA ini di tempat gigitan, maka liur nyamuk yang terinfeksi dengan demam berdarah menjadi medan yang efisien bagi virus masuk tubuh manusia. Demam berdarah sendiri merupakan masalah serius, sekitar 400 juta orang terinfeksi setiap tahunnya dan memungkinkan adanya reinfeksi. Gejala demam berdarah meliputi demam, mual, dan ruam kulit. Dalam sejumlah kecil kasus, dapat menyebabkan pendarahan internal bahkan kematian.

Baca juga: Nyamuk di Vietnam dan Kamboja Kebal Insektisida

Saat ini, tidak ada cara untuk mengobati virus, hanya metode mengelola gejalanya. Meskipun kita masih jauh dari obat untuk demam berdarah, memahami lebih banyak tentang nyamuk dan penyakit serta penyebarannya sangat penting untuk mencegahnya.

Tim berharap penemuan ini dapat mengarah pada tindakan pencegahan yang lebih baik terhadap virus dengue sejak saat infeksi. Akan tetapi cara terbaik untuk menjaga diri tetap aman dengan menghindari gigitan nyamuk.

"Tak bisa disangkal, pemahaman yang baik tentang penularan yakni memblokir atau mencegah terjadinya transmisi," ucap ahli virologi University of Virginia Mariano Garcia-Blanco.

“Temuan kami hampir pasti dapat diterapkan pada infeksi flavivirus lain. Molekul spesifik di sini tidak mungkin berlaku untuk malaria, tetapi konsepnya dapat digeneralisasikan untuk infeksi virus," pungkasnya.

Studi tentang liur nyamuk dan kekebalan manusia sudah dipublikasi di PLOS Pathogens.(sciencealert/M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat