visitaaponce.com

Para Penulis Naskah Ancam Mogok, Industri Hiburan di AS Terganggu

Para Penulis Naskah Ancam Mogok, Industri Hiburan di AS Terganggu
aksi demontrasi yang dilakukan para penulis naskah tv dan film yag tergabung dalam Writers Guild of America (WGA) pada 2007 lalu(Gabriel Bouys/AFP)

SEJUMLAH acara televisi dan film di Amerika terancam terhenti atau tertunda penayangannya setelah asosiasi penulis naskah dan film Writers Guild of America (WGA) mengancam mogok. Sejauh ini, hingga batas waktu yang ditentukan pada Selasa (2/5) besok, belum ada titik temu antara para penulis dengan pihak pemilik studio dan jaringan, termasuk Disney dan Netflix.

Jika pemogokan terjadi, sejumlah acara tv larut malam bakal terhenti, dan serial televisi serta film yang dijadwalkan untuk rilis akhir tahun ini dan seterusnya dapat mengalami penundaan.

Terakhir kali pembicaraan gagal terjadi pada tahun 2007. Ketika itu, para penulis naskah tv dan Film di Hollywood mogok kerja selama 100 hari sehingga merugikan industri hiburan sekitar US$2 miliar.

Kali ini, para penulis kembali menuntut bayaran yang lebih tinggi dan bagian keuntungan yang lebih besar dari ledakan layanan streaming. Sebaliknya, para pengelola studio maupun televisi mengatakan mereka harus memangkas biaya karena tekanan ekonomi.

"Saya pikir semua orang merasa akan ada pemogokan," kata seorang penulis naskah yang berbasis di Los Angeles, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

"Ini adalah kesepakatan yang akan menentukan bagaimana kami mendapat kompensasi finansial dari para streamer.  Tidak hanya sekarang tetapi juga di masa depan,“ kata asosiasi para penulis naskah.

Menurut mereka pendapatan para penulis makin menurun setelah inflasi, bahkan ketika para majikan meraup untung dan menggemukkan gaji para eksekutif.

Kini semakin banyak penulis yang bekerja dengan upah minimum, sementara industri pertunjukan mempekerjakan lebih sedikit orang untuk membuat naskah seri yang lebih pendek.

Masalah utama lainnya seringkali program hasil kerja para penulis yang sudah tayang diputar kembali oleh sejumlah plaform, seperti Netflix, sementara para penulis mendapat bayaran yang kurang memadai.

Selama beberapa dekade, penulis  mendapat bayaran "sisa" dari penggunaan kembali materi mereka, seperti tayangan ulang televisi atau penjualan DVD. Jumlah itu adalah persentase dari hasil  keuntungan yang diperoleh pihak studio untuk film atau siaran setiap kali sebuah episode diputar ulang.

Dengan adayanya layanan streaming, para penulis naskah hanya mendapatkan bayaran tetap setiap tahun, bahkan jika karya mereka menghasilkan sukses besar seperti "Bridgerton" atau "Stranger Things", yang ditonton oleh ratusan juta pemirsa di seluruh dunia.

WGA yang menjadi wadah serikat bagi penulis berjanji untuk memperbaiki aturan ini sehingga para penulis juga mendapat bagian yang wajar dari sukses yang mereka buat. Mereka juga berupaya melindungi anggotanya dari dampak hadirnya teknologi kecerdasan buatan di masa depan.

Tanggapan industri

Pihak studio -- yang diwakili oleh Aliansi Produser Film dan Televisi (AMPTP) -- memiliki pandangan yang berbeda. Menurut mereka para penulis yang karyanya ditayangkan ulang telah mendapat bayaran yang cukup tinggi yakni sebesar US$494 juta pada tahun 2021. Jumlah itu naik hampir setengahnya jika dibandingkan satu dekade sebelumnya.

Mereka juga membantah anggapan bahwa studio telah mengklaim kesulitan ekonomi untuk memperkuat posisi negosiasi mereka. "Apakah menurut Anda Disney akan memberhentikan 7.000 orang untuk bersenang-senang,”  kata seorang sumber yang mengetahui posisi AMPTP.

"Hanya ada satu platform streaming yang menguntungkan saat ini, dan itu adalah Netflix. Sedangkan industri film..itu juga segmen yang cukup tertantang."

Dengan tenggat waktu Selasa tengah malam (0700 GMT), kedua belah pihak kini memiliki sejumlah pilihan, yakni menyetujui kesepakatan di menit-menit terakhir, memperpanjang pembicaraan untuk sementara, atau mengakhiri kerjasama.

Beberapa serikat pekerja di Hollywood lainnya telah menyuarakan solidaritas mereka terhadap tuntunan para penulis, termasuk SAG-AFTRA, asosiasi untuk para aktor, dan DGA yang merupakan wadah bagi para sutradara. Mereka  akan mengadakan pembicaraan sendiri dengan pihak studio musim panas ini.

"Tuntutan kami untuk aksi mogok ini adalah penarikan seluruh tenaga kerja kami," tulis WGA kepada anggotanya pada hari Minggu, dalam pesan yang dilihat oleh majalah Variety. (AFP/M-3)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat