Para Penulis Naskah Ancam Mogok, Industri Hiburan di AS Terganggu
SEJUMLAH acara televisi dan film di Amerika terancam terhenti atau tertunda penayangannya setelah asosiasi penulis naskah dan film Writers Guild of America (WGA) mengancam mogok. Sejauh ini, hingga batas waktu yang ditentukan pada Selasa (2/5) besok, belum ada titik temu antara para penulis dengan pihak pemilik studio dan jaringan, termasuk Disney dan Netflix.
Jika pemogokan terjadi, sejumlah acara tv larut malam bakal terhenti, dan serial televisi serta film yang dijadwalkan untuk rilis akhir tahun ini dan seterusnya dapat mengalami penundaan.
Terakhir kali pembicaraan gagal terjadi pada tahun 2007. Ketika itu, para penulis naskah tv dan Film di Hollywood mogok kerja selama 100 hari sehingga merugikan industri hiburan sekitar US$2 miliar.
Kali ini, para penulis kembali menuntut bayaran yang lebih tinggi dan bagian keuntungan yang lebih besar dari ledakan layanan streaming. Sebaliknya, para pengelola studio maupun televisi mengatakan mereka harus memangkas biaya karena tekanan ekonomi.
"Saya pikir semua orang merasa akan ada pemogokan," kata seorang penulis naskah yang berbasis di Los Angeles, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
"Ini adalah kesepakatan yang akan menentukan bagaimana kami mendapat kompensasi finansial dari para streamer. Tidak hanya sekarang tetapi juga di masa depan,“ kata asosiasi para penulis naskah.
Menurut mereka pendapatan para penulis makin menurun setelah inflasi, bahkan ketika para majikan meraup untung dan menggemukkan gaji para eksekutif.
Kini semakin banyak penulis yang bekerja dengan upah minimum, sementara industri pertunjukan mempekerjakan lebih sedikit orang untuk membuat naskah seri yang lebih pendek.
Masalah utama lainnya seringkali program hasil kerja para penulis yang sudah tayang diputar kembali oleh sejumlah plaform, seperti Netflix, sementara para penulis mendapat bayaran yang kurang memadai.
Selama beberapa dekade, penulis mendapat bayaran "sisa" dari penggunaan kembali materi mereka, seperti tayangan ulang televisi atau penjualan DVD. Jumlah itu adalah persentase dari hasil keuntungan yang diperoleh pihak studio untuk film atau siaran setiap kali sebuah episode diputar ulang.
Dengan adayanya layanan streaming, para penulis naskah hanya mendapatkan bayaran tetap setiap tahun, bahkan jika karya mereka menghasilkan sukses besar seperti "Bridgerton" atau "Stranger Things", yang ditonton oleh ratusan juta pemirsa di seluruh dunia.
WGA yang menjadi wadah serikat bagi penulis berjanji untuk memperbaiki aturan ini sehingga para penulis juga mendapat bagian yang wajar dari sukses yang mereka buat. Mereka juga berupaya melindungi anggotanya dari dampak hadirnya teknologi kecerdasan buatan di masa depan.
Tanggapan industri
Pihak studio -- yang diwakili oleh Aliansi Produser Film dan Televisi (AMPTP) -- memiliki pandangan yang berbeda. Menurut mereka para penulis yang karyanya ditayangkan ulang telah mendapat bayaran yang cukup tinggi yakni sebesar US$494 juta pada tahun 2021. Jumlah itu naik hampir setengahnya jika dibandingkan satu dekade sebelumnya.
Mereka juga membantah anggapan bahwa studio telah mengklaim kesulitan ekonomi untuk memperkuat posisi negosiasi mereka. "Apakah menurut Anda Disney akan memberhentikan 7.000 orang untuk bersenang-senang,” kata seorang sumber yang mengetahui posisi AMPTP.
"Hanya ada satu platform streaming yang menguntungkan saat ini, dan itu adalah Netflix. Sedangkan industri film..itu juga segmen yang cukup tertantang."
Dengan tenggat waktu Selasa tengah malam (0700 GMT), kedua belah pihak kini memiliki sejumlah pilihan, yakni menyetujui kesepakatan di menit-menit terakhir, memperpanjang pembicaraan untuk sementara, atau mengakhiri kerjasama.
Beberapa serikat pekerja di Hollywood lainnya telah menyuarakan solidaritas mereka terhadap tuntunan para penulis, termasuk SAG-AFTRA, asosiasi untuk para aktor, dan DGA yang merupakan wadah bagi para sutradara. Mereka akan mengadakan pembicaraan sendiri dengan pihak studio musim panas ini.
"Tuntutan kami untuk aksi mogok ini adalah penarikan seluruh tenaga kerja kami," tulis WGA kepada anggotanya pada hari Minggu, dalam pesan yang dilihat oleh majalah Variety. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Inside Out 2 Jadi Film Pertama di 2024 Raup USD1 Billion
Sukses Memproduksi Teater Jalasena Laksamana Malahayati, Marcella Zalianty Berharap Bisa Dijadikan Film
Film Heartbreak Motel Rilis Teaser Trailer, Bawa Cinta Segitiga Laura Basuki, Reza Rahadian, dan Chicco Jerikho
Reza Rahadian Klaim Heartbreak Motel Karya Adaptasi Buku Ika Natassa Terbaik
Film Horor Sakaratul Maut Rilis Trailer Resmi
Film Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu Rilis Poster Terbaru
Distraksi Perangkat Elektronik saat Anak Makan, Ini Dampak Buruknya
Gandeng Pandji Pragiwaksono, Serial LOL: Last One Laughing Hadir di Indonesia
Niki Jadi Artis Indonesia Pertama yang Tampil di Jimmy Kimmel Live!
TCL Rilis Televisi LED Baru dengan Berbagai Ukuran
Yayasan Kanker Indonesia Luncurkan YKI TV dan Kampiun
Bunga Citra Lestari Dinobatkan Jadi Product Ambassador TCL TV
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap