NASA Luncurkan Alat Pendeteksi Badai yang lebih Akurat
![NASA Luncurkan Alat Pendeteksi Badai yang lebih Akurat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/e8d7188739a6c3ea9e01fc2deb8c089a.jpg)
NASA telah meluncurkan pasangan terakhir dari kuartet satelit yang dirancang untuk melacak siklon tropis jam demi jam, dalam sebuah proyek yang dapat meningkatkan prediksi cuaca pada badai dahsyat. Sepasang satelit pertama telah berhasil diluncurkan awal bulan ini.
Pelacak badai, dikirim ke orbit dengan roket yang dibangun oleh perusahaan AS Rocket Lab dan diluncurkan dari Semenanjung Mahia Selandia Baru Jumat (26/5) pagi. Alat ini berukuran seperti kotak sepatu dan dapat terbang di atas badai (atau topan di Pasifik) setiap jam, dibandingkan dengan setiap enam jam dengan satelit saat ini.
"Sebagai warga Floridian seumur hidup, saya tahu secara langsung betapa pentingnya bagi jutaan orang Amerika untuk memiliki prakiraan badai yang tepat waktu dan akurat," kata administrator NASA Bill Nelson dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP.
"Curah hujan yang lebih deras dan banjir pesisir yang meningkat menghancurkan mata pencaharian dan merenggut nyawa, menunjukkan pentingnya sains mutakhir NASA untuk membantu menjawab pertanyaan yang tidak dapat dilakukan orang lain."
Informasi yang dikumpulkan tentang curah hujan, suhu, dan kelembapan dapat membantu para ilmuwan menentukan di mana badai akan terjadi dan seberapa kuatnya, sehingga dapat membantu orang yang tinggal di daerah pesisir lebih siap untuk kemungkinan evakuasi.
Dalam jangka panjang, pemahaman yang lebih baik tentang pembentukan dan evolusi badai ini dapat membantu memperbaiki model iklim.
Badai, atau topan, menjadi lebih kuat saat permukaan laut menghangat, kata para ilmuwan. Badai Ian, yang menghancurkan Florida pada tahun 2022, menewaskan puluhan orang dan menyebabkan kerusakan lebih dari US$100 miliar, menjadikannya bencana cuaca paling mahal di dunia tahun ini.
Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS pada hari Kamis memperkirakan musim badai yang "mendekati normal" dengan 12 hingga 17 nama badai yang membawa angin dengan kecepatan setidaknya 39 mph (63 kph).
Setelah tiga musim dengan fenomena atmosfer yang disebut La Nina, yang memperburuk badai di Atlantik, NOAA memperkirakan fenomena ini akan berkembang musim panas ini, yang memiliki efek menekan aktivitas badai. (M-3)
Terkini Lainnya
NASA Ungkap Temuan Pertama dari Asteroid Bennu, Petunjuk Asal Usul Kehidupan di Bumi
Ini Perkembangan Nasib Dua Astronot NASA yang Terjebak di Stasiun Luar Angkasa ISS
Penemuan Meteorit Mars ALH84001: Wawasan Baru tentang Geologi dan Potensi Kehidupan di Mars
Uji Coba Starliner Boeing Berawak Berhasil Diluncurkan
Uji Coba Boeing Starliner Disetop Dramatis Empat Menit Sebelum Peluncuran
NASA Konfirmasi Serpihan Stasiun Luar Angkasa Jatuh ke Rumah Pria di Florida
Badai Beryl Menjadi Badai Huru-hara Pertama Musim Ini dan Mengancam Pulau-Pulau Karibia
18 Orang Tewas Akibat Badai dan Tornado di Selatan AS
Badai Mematikan Melanda Amerika Serikat: Tornado dan Badai Petir Menewaskan Puluhan Orang
Masyarakat Diminta Waspada Bahaya Kelistrikan saat Musim Hujan Badai
Akibat Cuaca Buruk, Lima Pemain Ski Tewas di Pegunungan Alpen
Topan Badai Michaung Datang, India Evakuasi Ribuan Orang
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap