Enggan Berdiam Diri, Sri Sapariati Pelajari Ecoprint
![Enggan Berdiam Diri, Sri Sapariati Pelajari Ecoprint](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/162b01243139123f7c281d4882dfe6b3.jpg)
JEJERAN kain menggantung apik memperlihatkan corak-corak yang berbeda satu sama lain. Ada guratan dengan warna lebih gelap yang berpadu cantik dengan warna terang sebagai latarnya. Di sebelah kain terdapat etalase terbuka yang memuat ragam tas dengan desain berbeda.
Rupanya corak tersebut dihasilkan dari proses ecoprint. Pembuat karya-karya tersebut yakni Sri Sapariati, 75, yang sudah mulai mengerjakan sejak 2017. Sri mengaku alasannya belajar ecoprint lantaran enggan hanya berdiam diri di rumah usai pensiun dari dunia kerja.
"Ya sudah dipikirkan jika nanti pensiun mau ngapain, karena saya nggak mau diam saja. Dimulai dari belajar decoupage lalu saya penasaran bagaimana sih kalau melukis di kain, terus ketemu dengan teknik ecoprint ini," ucap Sri saat ditemui di rumahnya di Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (17/5).
Baca juga: Gerai Fesyen Anak The Children’s Place Sapa Pelanggan di Jakarta
Prosesnya tidak mudah, karena ecoprint menggunakan pewarna alami dari tanaman yang motifnya dibuat secara manual dengan menggunakan daun, tulang daun hingga bunga.
MI/Siti Retno Wulandari--Kain produk ecoprint milik Sri Sapariati dengan merek Epeni Galeri
Namun, Sri tekun mempelajari, mengumpulkan beragam daun, bunga atau ranting tumbuhan yang kadang ditemukan di jalan. Tentu, ia tidak memetik dari pohon, tetapi mengambil yang sudah jatuh. Sri pun mengaku pernah 'memulung' daun dan ranting di sekitar Banjir Kanal Timur (BKT).
Ketekunan itu lantas dibantu dengan pemasaran menggunakan media sosial. Ia pun mulai mendapat pesanan, untuk membuat satu kain berukuran 150x200 cm membutuhkan waktu hingga dua minggu. Usahanya itu diberi nama Epeni Galeri.
Baca juga: Potensi Cuan dan Image Branding Bisnis Fesyen lewat Metaverse
"Ya lama, karena harus direndam, dikukus, dianginkan. Jika ingin warna lebih gelap maka prosesnya bisa berulang kali. Awal itu produksi saya berupa kain, hijab, pashmina dan mukena," ungkap Sri yang tidak memiliki catatan tepat tentang barang jualannya.
Sri terus belajar, mengikut ragam pelatihan tentang ecoprint jikalau sempat. Ia memang tidak ngoyo tetapi selalu haus akan ilmu baru. Karena kegigihan dan produktif mengeluarkan karya, Sri pun dilirik oleh beberapa pihak untuk menjadi mitra binaan, salah satunya binaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Z-1)
Terkini Lainnya
Dirut BRI Sunarso Ogah Terbuai di Zona Nyaman
11 Penghargaaan Disabet BRI pada The Finance Asia Awards 2024
Samsung BRI Credit Card Resmi Meluncur
Kartu Kredit BRI Hadirkan Kejutan Baru, Ini Manfaat Si Digital Savvy
Belanja saat Weekend Pakai QRIS di BRImo, Ini 5 Tempat yang Patut Dikunjungi!
Ingin Punya Rumah Ramah Lingkungan? KPR BRI Green Financing Bisa Jadi Solusi
12 Nasabah PNM Tingkatkan Keterampilan Dunia Batik Ecoprint
Mengenal Fesyen Ecoprint dari RB Rembang
SMI Gelar Pelatihan Kerajinan Ecoprint di Jakbar, Tingkatkan Pemberdayaan Wanita
Kisah Sri Sapariati, Ajukan KUR BRI Untuk Kembangkan Usaha Ecoprint
Menjadi Mitra Binaan, Mendulang Banyak Wawasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap