visitaaponce.com

Kisah Sri Sapariati, Ajukan KUR BRI Untuk Kembangkan Usaha Ecoprint

Kisah Sri Sapariati, Ajukan KUR BRI Untuk Kembangkan Usaha Ecoprint
Salah satu motif dari penggunaan teknik ecoprint pada bahan kulit yang dijadikan tas(MI/Siti Retno Wulandari)

KEMAUAN belajar dan terus berkarya tentu harus diimbangi dengan modal materi. Sri Sapariati pun mulai berpikir untuk mengajukan bantuan permodalan untuk usahanya dengan kategori usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

Hal itu, sejalan dengan program pemerintah yang meminta perbankan untuk ikut andil menggerakkan UMKM salah satunya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sekitar Januari 2018, Sri mulai mengajukan pinjaman untuk usaha ecoprint yang berlabel Epeni Galeri melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk.

Baca juga : Produsen Tempe Akui tidak Pernah Pakai Kedelai Lokal untuk Produksi

Pertimbangan Sri selain sudah menjadi nasabah lama BRI adalah kemudahan akses karena cabang BRI yang banyak dan tingkat suku bunga yang bersaing.

"Ya, saya pinjam modal untuk mengembangkan usaha ini. Proses mudah, suku bunganya juga rendah," ujar perempuan yang dulunya bekerja pada Pendidikan Dokter Spesialis Ortophaedi FKUI, Rabu (17/5).

Baca juga : Menjadi Mitra Binaan, Mendulang Banyak Wawasan

Ia pun mulai menggunakan dana itu untuk mengikuti pelatihan, melukis kain sampai menjadikannya dalam bentuk baju, tas dan sepatu.

Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI membantu perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tergambar jelas dari catatan pertumbuhan kredit di sektor tersebut pada kuartal I-2023 yang telah tersalurkan mencapai Rp989,6 triliun. UMKM pun menjadi pendorong kinerja positif BRI. Targetnya mencapai 85% pada 2024.

"Dengan demikian porsi kredit UMKM BRI telah mencapai 83,86%. Nilai tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp903,3 triliun," kata Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto, Minggu (28/5).

Total kredit BRI hingga kuartal I-2023 telah mencapai Rp1.180,1 triliun, naik dari total portofolio kredit BRI pada kurun waktu sama tahun lalu sebesar Rp1.075,9 triliun. Rinciannya, pertumbuhan kredit BRI disokong oleh segmen mikro dengan pertumbuhan mencapai 11,18% yoy.

Pertumbuhan di segmen UMKM diikuti dengan pertumbuhan laba secara konsolidasian (BRI Group) sebesar 27,37% year on year (yoy) menjadi Rp15,56 triliun. Adapun asset BRI Group tumbuh 10,46% yoy menjadi Rp1.822,97 triliun.

Amam mengatakan kinerja positif BRI tidak terlepas dari pertumbuhan penyaluran kredit UMKM. Dalam penyaluran kredit UMKM, perseroan mengedepankan pemberdayaan yang secara langsung membantu dan mendorong peningkatan kapabilitas pelaku usaha.

"Kami optimistis kinerja perseroan akan lebih baik di tahun 2023 ini dengan kredit yang diproyeksikan akan tumbuh di level 10%-12%," ungkap Amam. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat