visitaaponce.com

Tak Hanya Manusia, Polusi Udara Juga Berbahaya untuk Hewan

Tak Hanya Manusia, Polusi Udara Juga Berbahaya untuk Hewan
Ilustrasi mengajak hewan peliharaan berjalan-jalan(MI/Susanto)

KEBAKARAN hutan yang terjadi di Kanada turut berdampak pada Amerika Serikat. Asap kebakaran yang bergerak ke arah selatan membuat sebagian besar wilayah Amerika Serikat mengalami kualitas udara yang buruk.

Para ahli lantas memperingatkan warga di daerah yang terdampak asap kebakaran di Timur Laut dan Midwest untuk tetap berada di dalam rumah guna mengurangi risiko masalah pernapasan dan komplikasi lain yang disebabkan oleh polusi udara. 

Namun, bukan hanya manusia yang kesehatannya dapat terpengaruh oleh asap kebakaran hutan. Polusi udara juga berdampak buruk terhadap kesehatan hewan peliharaan. 

"Contoh yang paling terkenal dari hal ini adalah burung, burung kenari yang berada di tambang batu bara! Burung memiliki paru-paru dan kantung udara yang besar, membuat mereka sangat sensitif terhadap bahan kimia dan kontaminan di udara seperti asap," kata Kepala Dokter Hewan di Komunitas Dokter Hewan Amerika Utara, Dana Varble, kepada HuffPost, dikutip Sabtu (10/6).

Selain burung, kucing dan anjing juga rentan terkena penyakit akibat polusi udara. Pug, Peking, Bulldog Prancis dan kucing Persia memiliki risiko lebih tinggi karena saluran hidung yang lebih pendek sehingga tidak dapat menyaring partikel. Selain itu, hewan peliharaan yang memiliki penyakit jantung atau pernapasan berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi akibat menghirup asap.

"Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan masalah pernapasan, iritasi mata dan masalah kesehatan lainnya pada hewan peliharaan," kata teknisi hewan dan manajer klaim di Embrace Pet Insurance Rachel Hinder.

"Hewan peliharaan dapat lebih terpengaruh oleh kualitas udara yang buruk daripada manusia karena mereka tidak tahu bagaimana membatasi waktu mereka di luar ruangan," ucapHinder.

"Hewan peliharaan yang menghabiskan banyak waktu di luar ruangan, lebih mungkin terpengaruh oleh kualitas udara yang buruk," imbuhnya.

Baca juga: Kelompok Sensitif Diminta Lebih Waspadai Polusi Udara

Hinder mengatakan ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai oleh pemilik hewan peliharaan yang mengindikasikan terkena dampak polusi udara, seperti batuk atau mengi, kesulitan bernapas atau sesak napas, bersin atau pilek, iritasi atau kotoran pada mata, kelesuan atau penurunan tingkat aktivitas, kehilangan nafsu makan, muntah atau diare.

Dokter hewan dan pemimpin medis di Zoetis, Heather Berst, mengungkapkan cara melindungi hewan peliharaan selama menghadapi kualitas udara yang buruk. Ia menyebut pemilik bisa menghubungi dokter hewan atau rumah sakit hewan darurat setempat jika hewan peliharaan menunjukkan gejala-gejala tersebut.

"Sayangnya, beberapa hewan peliharaan mungkin menunjukkan gejala yang tertunda dalam beberapa minggu dan mengalami batuk atau mengi setelah terpapar," tambah Berst.

Selanjutnya, pemilik harus menjaga hewan peliharaan di dalam ruangan dengan pintu dan jendela tertutup sebisa mungkin. 

"Jika kucing Anda adalah kucing luar ruangan, Anda harus membawanya ke dalam. Batasi intensitas jalan-jalan anjing Anda," ungkap Berst.

Berst merekomendasikan pemilik untuk mengungsikan hewan peliharaan ke tempat aman hingga kondisi membaik. Pemilik disarankan membawa perlengkapan medis untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Merupakan ide yang bagus untuk menyiapkan perlengkapan kesiapsiagaan hewan peliharaan setiap saat jika Anda harus mengungsi bersama hewan peliharaan pada saat-saat seperti ini atau situasi darurat lainnya".(M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat