visitaaponce.com

Mengenang Perjuangan Menggarap Film Petualangan Sherina

Mengenang Perjuangan Menggarap Film Petualangan Sherina
Perayaan 23 tahun film Petualangan Sherina(MI/Fathurrozak)

PARA kru dan pemeran film Petualangan Sherina mengenang momen 23 tahun lalu saat mewujudkan film tersebut. Setelah menggarap film independen Kuldesak pada medio 1990-an akhir, produser Mira Lesmana dan Riri Riza kemudian merumuskan untuk memproduksi film yang bisa lebih diakses oleh lebih banyak penonton di Indonesia.

Ketika itu, Kuldesak digarap Riri bersama Mira, Nan Achnas, dan Rizal Mantovani. Film tersebut, hanya diputar terbatas di tiga bioskop. Saat akan menggarap film anyar, Mira ketika itu sempat bertemu dengan para senior di industri film. Dengan ide film anak-anak, Mira pun banyak mendapat penolakan lantaran dianggap film tersebut tidak akan laku.

“Kemudian kami bertemu dengan Triawan Munaf, sahabat kami. Saat itu dia cuma baru cerita, anaknya sekarang jadi penyanyi. Dilatih oleh Elfa Secioria, buat iseng-iseng aja katanya. Buat kenang-kenangan di hari tua. Dia waktu itu tinggalkan CD demo dan minta saya dan Riri bikinkan video klip dari beberapa lagunya,” kenang Mira tentang momen awal sebelum ia memproduseri film Petualangan Sherina saat acara perayaan ulang tahun 23 tahun film itu di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu, (14/6).

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun ke-23, Petualangan Sherina Dapat Kado dari Yura Yunita

Akhirnya, Mira dan Riri pun bertemu dengan Sherina. Keduanya lalu membuat tiga video klip dari lagu-lagu Sherina. Di saat itu lah, Riri merasa Sherina adalah sosok tepat untuk film barunya.

Tapi, perjuangan untuk menggarap film itu memang cukup panjang. Mira bahkan bercerita ketika ia berkonsultasi dengan pihak bioskop, ia disarankan untuk mundur saja.

Baca juga: Petualangan Sherina 2 Bakal Hadir di Bioskop Mulai 28 September

“Ditanya, berapa biayanya? Saya jawab Rp2 miliar. Waktu itu gede banget kan itu. Dan pihak bioskop bilang, sebagai teman menyarankan jangan dilanjutkan. ‘Nanti kamu akan rugi.’ Tapi kami nekad dan percaya dengan bakat yang ada. Dan itu terbukti di hari pertama penayangan, di BIP Bandung, ternyata antrian penonton sangat panjang melingkar. Itu juga terjadi di Jakarta, Yogyakarta, di banyak kota di Indonesia,” lanjut Mira.

Ketika proses syuting pun Riri bersyukur banyak dibantu oleh para senior di industri film seperti Yadi Sugandi dan Sentot Sahid.

“Biar bagaimanapun, kami masih junior banget saat itu. Belum punya rekam jejak di film. Tiga video klip Sherina yang saya buat itu saya jadikan modal. Setiap kali bikin framing, saya takjub dengan anak ini (Sherina). Banyak banget yang keluar darinya termasuk dari mata dan gesturnya. Dan ada keajaiban lain dari musik yang dibikin Elfa.”

Film Petualangan Sherina 2 pun menjadi proyek yang menyatukan Sherina Munaf dan Derby Romero kembali dalam satu film setelah Petualangan Sherina. Keduanya merasa ada banyak memori yang kembali hidup. Ketika mereka berdua syuting saat masih anak-anak dan kini sudah dewasa.

“Kami senang banget pas mau mulai lagi Petualangan Sherina lagi saat itu. Kami sudah berteman sejak kecil. Tapi memang kami berdua belum ada proyek bersama lagi selain Petualangan Sherina. Jadi pas hari pertama syuting terasa magis banget. Sudah 23 tahun, lalu jalan lagi. Dulu kan rasanya kami cuma main-main, sekarang beneran syuting,” ungkap Derby.

“Banyak hal-hal yang selama jalan syuting itu bikin melihat kembali ke belakang, dan itu jadi memori baru yang enggak akan terlupakan,” tambah Sherina. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat