visitaaponce.com

Mengonsumsi Cokelat Bisa Atasi Jet Lag Setelah Penerbangan Jarak Jauh

Mengonsumsi Cokelat Bisa Atasi Jet Lag Setelah Penerbangan Jarak Jauh
ilustrasi: penerbangan(unsplash.com/lukas souza)

Penelitian terbaru dari University of Sydney Australia bermitra dengan Qantas Airways mengungkapkan bahwa cokelat bisa menjadi kunci untuk menghindari jet lag setelah penerbangan Internasional jarak jauh antarnegara.

Para peneliti membuat simulasi ini sebagai percobaan awal untuk mengetahui kondisi para penumpang jika melakukan perjalanan pesawat jarak jauh. Diketahui pada 2025, maskapai Qantas Airways akan bersiap meluncurkan rute penerbangan non-stop terpanjang di dunia yang memakan waktu 20 jam dari Sydney ke New York.

Dalam simulasi tersebut, para peneliti memantau 23 pelanggan sukarelawan yang dipasangi teknologi perangkat yang dapat memantau kondisi tubuh mereka. Saat mereka diberikan berbagai fasilitas salah satunya menu makanan, pencahayaan yang baik, waktu tidur yang cukup, dan gerakan yang dirancang khusus, ternyata penumpang yang memilih makanan penutup berbahan dasar susu dan cokelat dapat tidur lebih cepat dan nyenyak.

Para ahli menyimpulkan bahwa mereka yang melahap makanan manis sebagai bagian dari jadwal yang telah dirancang mengalami kualitas tidur yang lebih nyaman dalam penerbangan, kinerja kognitif juga lebih baik dalam dua hari setelah penerbangan, sehingga jet lag yang mereka alami tidak terlalu parah.

“Temuan awal ini memberikan optimisme bahwa kami dapat memberikan pelayanan terbaik untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan para pelancong internasional,” ujar Peter Cistulli, seorang profesor kedokteran tidur seperti dilansir dari New York Post pada Selasa (4/7).

Proyek penelitian ini setidaknya diikuti oleh 10 peneliti dari berbagai berbagai latar belakang keilmuan mulai dari bidang kedokteran, sains, dan teknik, sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. “Sejauh ini, belum ada maskapai penerbangan yang melakukan penelitian semacam ini sebelumnya,” jelas Cistulli.

Selain cokelat yang disajikan kepada 23 sukarelawan, modifikasi jenis makanan lain juga dilakukan untuk mengatasi jet lag. Qantas coba menyesuaikan waktu layanan makanan untuk menyelaraskan jam tubuh penumpang serta mendorong waktu bangun dan tidur.

“Kami juga menyediakan menu protein termasuk ikan dan ayam yang dipasangkan dengan menu karbohidrat untuk menghasilkan energi. Sedangkan makanan yang menenangkan seperti sup dan cokelat ditambahkan untuk mendorong produksi asam amino triptofan ('Tryp') di otak untuk membantu penumpang lebih mudah tertidur,” kata Cistulli.

Selain mengatur menu makanan, jadwal yang disesuaikan juga melibatkan pengaturan pencahayaan kabin untuk memfasilitasi adaptasi terhadap zona waktu tujuan. “Lampu akan kami sesuaikan dan ada juga integrasi aktivitas peregangan serta gerakan sederhana yang akan kami berikan,” jelasnya.

Para ahli telah lama menemukan berbagai makanan tertentu yang dapat membantu penumpang dalam mencegah jet lag. Pada tahun 2021, seorang ahli gizi menyatakan bahwa semangka dan mentimun juga dapat mencegah jet lag karena mengandung banyak air yang sifatnya dapat mengurangi dehidrasi.

Pakar tersebut juga menyatakan bahwa buah ceri asam yang mengandung melatonin adalah salah satu senjata rahasia lainnya untuk melawan rasa lelah dalam perjalanan yang dapat membantu seseorang untuk lebih cepat tidur. (M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat