Kampanye Suara dari Indonesia Promosikan Musikus Daerah
![Kampanye Suara dari Indonesia Promosikan Musikus Daerah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/119ac5d696584f9db947b2a2161e2589.jpg)
Setelah meluncurkan kampanye Suara dari Indonesia pertama kali pada tahun lalu, kini platform streaming global Spotify ingin kembali mengulang kesuksesan. Melalui Suara dari Indonesia pada tahun ini, Spotify Indonesia kini mengangkat tujuh profil musikus dari berbagai daerah..
Ketujuh musikus itu adalah Reality Club (Jakarta), Rossa (Jawa Barat), Soegi Bornean (Jawa Tengah), Guyon Waton (Yogyakarta), Happy Asmara (Jawa Timur), Anggi Marito (Sumatra Utara), dan Andmesh Kamaleng (Indonesia bagian Timur). Di aplikasi streaming tersebut nantinya akan terdapat hub bertajuk Suara dari Indonesia yang berisi daftar putar musikus daerah.
“Kampanye yang kami luncurkan ini menjadi selebrasi para musikus yang begitu beragam dengan nama dan genre baru. Ini sekaligus menjadi momen refleksi lewat kisah para musikus tentang apa yang memotivasi mereka dalam berkarya,” kata Managing Director Spotify Asia Pasifik Gautam Talwar dalam konferensi pers yang berlangsung di Silk Bistro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, (10/8).
Andmesh, yang tahun ini masuk ke daftar tersebut mengatakan akan merilis lagu berbahasa Kupang pada September. Dalam karya barunya mendatang, ia akan mengajak musikus daerah untuk kolaborasi.
“Saya ingin menjadi sosok ‘Papa’ bagi teman-teman dari Timur dan bisa menjadi jembatan bagi mereka yang belum punya wadah untuk bisa berkarya, menunjukkan bakat mereka,” kata Andmesh.
Sang diva pop Rossa, mengaku meski ia telah lama bermusik dan mengalami berbagai era industri musik Indonesia, juga merasa bangga dirinya bisa menjadi musikus yang melintas zaman. Mulai dari era kaset, cakram padat, hingga kini platform streaming. Berawal dari panggung-panggung kecil di Sumedang, Jawa Barat, kini namanya menjadi salah satu yang berada di top industri.
“Saya merasa senang bisa menjadi bagian dari kampanye Suara dari Indonesia ini. Aku bangga lahir di kota kecil, memulai karier dari Sumedang di panggung kecil dan sekarang bisa menyanyi di panggung besar,” kata Rossa.
“Aku mungkin menjadi salah satu saksi hidup bagaimana para pendengarku ini juga jadi lintas generasi. Dari non-streaming sampai sekarang ke era streaming. Sekarang ketika aku tampil di panggung-panggung festival, anak-anak usia 20-an semua hapal laguku. Dari festival ke pensi anak SMA, hapal. kupikir dari mana mereka tahu lagu-laguku, tapi kan ternyata ya sudah era streaming. Jadi ini juga bisa membantu legacy para musikus untuk bisa terus ada,” sambung Rossa.(M-3)
Terkini Lainnya
Contoh Alat Musik Bali dan Cara Memainkannya
Kemenkumham Beri Izin Operasional 3 LMK Musik Tradisi Nusantara
Eva Yuliana Dorong Sinergi Program TV Parlemen Diamplifikasi TV dan Radio Lokal Jateng
Ini Daftar 35 Alat Musik Daerah
8 Alat Musik Tradisional di Indonesia, Apa Saja ?
Peraukertas Buktikan Band on Street Layak untuk Terus Berlayar
Pop Jawa Jadi Salah Satu Genre Paling Digemari di Indonesia
Tabur Bintang dan Memori Sang Ayah dalam Konser Yovie Widianto
Peringati Hari Musik, Platform Ini Hadirkan Tampilan Pop Lokal
Penyanyi Wika Salim Kembali Hadirkan Lagi Rearansemen
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap