visitaaponce.com

Inspirasi Bedcover Jadi Busana Premium ke Paris

Inspirasi Bedcover Jadi Busana Premium ke Paris
Koleksi busana Ali Charisma yang dibawa ke Front Row Paris(dok Ali Charisma)

SEKILAS luaran-luaran bersiluet lebar itu mengingatkan pada bedcover perca warna-warni yang kerap dijumpai di sentra kerajinan tangan di Bali. Namun pada koleksi busana kali ini luaran ala bedcover itu menjadi lebih glamor karena dipadankan dengan rok-rok maxi dengan bahan menerawang.

Busana tersebut adalah bagian dari koleksi musim semi/panas 2024 dari desainer Ali Charisma yang akan dibawa ke ajang Front Row Paris. Berlangsung pada 2 September 2023 di The Westin Paris-Vendome, Paris, Perancis, ajang tersebut merupakan kolaborasi Indonesian Fashion Chamber (IFC) dengan Bank Indonesia (BI), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI, dan sejumlah pihak lainnya. 

Front Row Paris awalnya bernama La Mode Sur la Seine a Paris dan diadakan pertama kali oleh IFC pada 2018. Setahun kemudian masih menggunakan nama sama, namun kemudian terhenti selama dua tahun akibat pandemi. Tahun lalu kembali diadakan dengan nama yang bertahan hingga kini.

Ajang tersebut bukan saja menampilkan koleksi dari desainer Indonesia yang sudah terkenal namun juga koleksi UMKM terpilih, desainer muda, dan bahkan karya dari murid-murid SMK.

Ali Charisma yang juga National Chairman IFC, menjelaskan membawa koleksi ala bedcover itu untuk menggabungkan esensi warisan Timur, khususnya pengaruh Indonesia, dengan keanggunan estetika Barat.

"Sebenarnya meaning dari koleksi saya sebenarnya hal-hal yang biasa kita lihat setiap hari yang biasanya kadang-kadang dipakai untuk bed cover, ini bisa menjadi produk yang premium karena batiknya saya bikin sulamnya juga. Di atas batik yang patchwork tadi ada sulamnya, jadinya banyak sekali pekerjaan tangan dan persiapan saya untuk koleksi tahun ini," ungkapnya yang membutuhkan waktu 3,5 bulan untuk membuat koleksi tersebut saat ditemui Media Indonesia usai acara media gathering menuju Front Row Paris 2023 di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (24/8).

Baca juga: Mengibarkan Busana Modest Indonesia di Kota Kiblat Mode

Lebih lanjut, ia mengungkapkan jika batik yang digunakan merupakan produk UMKM Bali. Sebagian material juga merupakan hasil daur ulang. Selain itu Ali menjelaskan jika luaran batik patchwork itu juga dapat digunakan semua gender.

"Harapan saya batik bisa mempunyai bentukan yang sedikit beda (yang di bawa ke sana)," tambahnya.

Selain Ali, desainer top lainnya yang mengikuti gelaran ini adalah Deden Siswanto, Ivan Gunawan, dan Sofie yang berkolaborasi dengan label Rose.Ma.Lina. Kemudian ada pula label busana muslim Hikmat Fashion, desainer Lidia Hadiwinoto, Shannelom Yuma, lalu karya dari murid Binus International Fashion Design, murid BBPPMPV BISPAR X SMKN 4 Balikpapan, dan karya beberapa desainer belia yakni Ribie S Fadryan (15) yang mengusung merek Oleanderbyribie, dan kakak beradik Michelle Liu (14) dan Chaterine Liu (10). 

Desainer Ivan Gunawan mengusung koleksi Maharani yang terinspirasi dari kisah kerajaan Majapahit. Wujud desain berupa rancangan gaun-gaun malam dengan konsep red carpet look yang memang lekat dengan Ivan. Semua rancangan menggunakan satu warna, yaitu warna emas, yang dihiasi juga dengan ornamentasi kristal dan fringe kristal.

Sementara itu, desainer Deden Siswanto mengusung koleksi bertemakan Aurora Balance. Ia mengkombinasikan bentuk geometris tenun sutra Garut dan print sifon abstrak menjadi potongan gaun wanita dan busana pria, berupa jaket dan celana.(M-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat