visitaaponce.com

SonicPanic Lanjutkan Kampanye Lingkungan di Iklim Fest Bali

Sonic/Panic Lanjutkan Kampanye Lingkungan di Iklim Fest Bali
Eflyer Iklim Fest(Dok Iklim Fest)

SETELAH merilis album kompilasi sonic/panic, 13 musikus kolaborator akan membawakan album tersebut dalam gelaran Iklim Fest di Ubud, Bali, pada akhir pekan ini, Sabtu, 4 November. Iklim Fest 2023 akan mengambil tempat di Monkey Forest, Ubud.

Album sonic/panic melibatkan Endah N Rhesa, Navicula, Tony Q Rastafara, Tuantigabelas, Iksan Skuter, FSTVLST, Made Mawut, Nova Filastine, Guritan Kabudul, Kai Mata, Rhythm Rebels, dan Prabumi. Berisi 13 lagu dari 13 musikus dengan ragam genre mulai dari hip-hop, rock, blues, elektronika, reggae, pop, hingga musik dunia. Album tersebut menghadirkan warna suara yang kaya, disatukan oleh fokus utama, panggilan mendesak untuk aksi iklim.

Lagu-lagu dalam album ini mengajak pendengar untuk menghadapi realitas kerusakan lingkungan, menyoroti kondisi kritis iklim planet ini dan kebutuhan mendesak untuk mengambil tindakan.

Baca juga: Ini Alasan Navicula Luncurkan Siniar Berbahasa Inggris

Tampil di Iklim Fest menjadi aksi nyata selanjutnya dari ke-13 musikus tersebut. Bekerja sama dengan Yowana Padangtegal dan Dietplastik Indonesia, serta beberapa mitra lainnya mereka ingin menyerukan aksi di Iklim Fest. Iklim Fest diklaim sebagai festival sadar iklim pertama di Indonesia. Dalam acara, mereka juga akan menerapkan protokol guna ulang (reuse protocol) untuk mengurangi sampah sekali pakai yang biasa dihasilkan di festival-festival musik.

“Sampah erat kaitannya dengan isu perubahan iklim. Tidak hanya saat sudah menjadi sampah, plastik sudah menyumbangkan emisi sejak dari proses ekstraksi. Pencegahan sampah plastik bisa dilakukan di mana saja. Termasuk kegiatan umum seperti festival musik. Dietplastik Indonesia perdana meluncurkan dan menerapkan protokol guna ulang pertama kali di Iklim Fest," kata Direktur Eksekutif Dietplastik Indonesia Tiza Mafira dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Kamis (2/11).

Tiza pun mengungkap semua penyajian makanan dan minuman menggunakan wadah dan alat makan guna ulang dari penyedia jasa guna ulang yang diintegrasikan dengan penjual makanan dan minuman.

"Kami akan menghitung berapa pencegahan plastik sekali pakai yang tercapai. Jika diterapkan dengan standar yang baik, sistem guna ulang ini juga bisa berperan mengurangi Gas Rumah Kaca (GRK) sampai dengan 80%,” imbuhnya.

Selain penampilan musik, festival juga akan menghadirkan berbagai kegiatan yang secara langsung melibatkan masyarakat dan komunitas lokal di Ubud, seperti program yang dikurasi oleh Silurbarong, pop-up skatepark oleh Bluebear Skatepark, yoga, gelar wicara, lokakarya, serta bazar komunitas.

Selain perayaan musik dan membangun kesadaran krisis iklim, Iklim Fest diharapkan dapat menjadi contoh pagelaran musik yang lebih ramah lingkungan. Selain menerapkan protokol guna ulang, festival juga akan memanfaatkan energi surya, sebagai salah satu sumber tenaga yang menghidupkan panggung-panggung musiknya.

“Sound dan lighting panggung sebagian akan menggunakan tenaga surya, tujuannya untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari acara ini,” ujar Gede Robi dari Band Navicula, inisiator festival serta salah satu musikus yang terlibat di album sonic/panic.

“Dengan menerapkan langkah-langkah ini, harapannya bisa jadi inspirasi buat festival atau konser musik lain, kita bisa bikin event besar tapi tetap ramah lingkungan,” tuturnya.

Iklim Fest juga akan membagikan bibit pohon secara cuma-cuma kepada para pengunjung untuk dibawa pulang dan ditanam sebagai langkah untuk mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan dari perhelatan ini.

Iklim Fest 2023 terbuka untuk publik dan gratis tanpa tiket. Pengunjung dapat mendaftar melalui tautan bit.ly/iklimfest. Acara akan berlangsung mulai dari pukul 08:00 WITA—22:00 WITA.(M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat