visitaaponce.com

JAFF 2023 Tayangkan 205 Film dari 25 Negara Asia Pasifik

JAFF 2023 Tayangkan 205 Film dari 25 Negara Asia Pasifik
Tangkapan layar konferensi pers daring JAFF 2023, Jumat (10/11/2023).(MI/ Fathurrozak)

JOGJA-Netpac Asian Film Festival (JAFF) kembali hadir tahun ini. Penyelenggaraan JAFF 2023 yang merupakan helatan ke-18 itu akan berlangsung selama 25 November—2 Desember 2023 di Yogyakarta.

 

Ada 205 film dari 25 negara Asia Pasifik yang akan ditayangkan dalam program kompetisi dan non-kompetisi. Di samping itu, sembilan film panjang terpilih berkompetisi di program Main Competition untuk memperebutkan Golden dan Silver Hanoman Awards. Dua di antaranya adalah Evil Does Not Exist dan Perfect Days, yang awal bulan ini memenangkan Grand Jury Award dan Best Film di Asia Pacific Screen Awards 2023.

 

Film Australia Shayda dan film Bhutan The Monk and The Gun, yang menjadi perwakilan untuk the Best International Feature Film di Academy Awards 2023 dari negara tersebut juga termasuk di antara film yang akan ikut di kompetisi utama. Film Monisme menjadi satu-satunya film Indonesia yang berkompetisi di program Main Competition.

 

“Karakteristik film Asia akhir-akhir ini semakin dilihat dan semakin kuat. Jadi, kita sebagai bangsa Asia, terutama sinemanya, sudah waktunya menjadi sumber cahaya bagi kita sendiri. Namun, cahaya tersebut bukan hanya untuk sinema, tetapi juga bagi lingkungan kita, seperti yang kita lakukan pada JAFF tahun ini dengan lebih peduli terhadap masalah sampah,” jelas Direktur Jogja-NETPAC Asian Film Festival Ifa Isfansyah, dalam konferensi pers yang berlangsung secara daring, Jumat, (10/11/2023). Penuturannya sekaligus menjelaskan makna dibalik tema Luminescence, yang dibuat tahun ini.

 

Pada kompetisi film pendek Light of Asia, 14 film akan memperebutkan Blencong Awards. JAFF juga akan memberikan penghargaan kepada para sutradara yang menampilkan karya film panjang pertama dan keduanya lewat kompetisi NETPAC Awards.

 

Selain itu, sebanyak delapan film Indonesia yang tayang tahun ini akan berkompetisi dalam program JAFF Indonesian Screen Awards untuk memperebutkan penghargaan Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Naskah Terbaik, Pemeran Terbaik, dan Sinematografi Terbaik.

 

Dalam program non-kompetisi, JAFF akan menayangkan seleksi film-film terbaik Asia Pasifik. Sebanyak 13 film panjang dari sembilan negara dan 19 film pendek dari sembilan negara akan tayang dalam program Asian Perspectives, tiga film panjang Indonesia dalam program Indonesian Film Showcase, dan 12 film pendek Indonesia dari sutradara baru dalam program Emerging.

 

JAFF juga akan menayangkan kompilasi 12 film pendek dari Sumatera dengan tajuk “Focus on Sumatra Island with Kenduri Serumpun Melayu” dalam program Layar Komunitas, serta kompilasi 10 film pendek dalam program Kompro – Layar Indonesiana.

 

Masih dalam program non-kompetisi, JAFF ke-18 akan menampilkan eksplorasi sinema yang baru melalui kompilasi lima video musik Efek Rumah Kaca dengan judul Rimpang Dilayarkan dan Dirayakan. JAFF18 juga akan memutar secara perdana film-film Indonesia, di antaranya Ali Topan, 24 Jam Bersama Gaspar, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, Monster (Indonesia), Setan Alas, dan Pemukiman Setan.

 

Dua program Retrospective, menampilkan film Tonny Trimarsanto dan Christine Hakim untuk merayakan konsistensi mereka di industri film. Selain itu, film pendek berjudul Rapsodi: Fragments of Happiness dari Laleilmanino, Basri & Salma in a Never-ending Comedy dari Khozy Rizal, dan The Raid hasil restorasi 4K dari Gareth Evans juga akan tayang. (M-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat