visitaaponce.com

Memahami Tujuan Puasa

ADA dua ayat yang menguraikan tentang tujuan puasa di surah Al-Baqarah. Pertama, ayat 183 yang sangat populer, yakni "La’allakum tattaqun" dan ayat kedua 185 yang berbunyi, "Wa litukabbirullaha 'alaa mahadaakum wala'allakum tasykuruun."

Kedua ayat dalam Alquran itu menguraikan dua tujuan dari puasa.

Pertama, tujuan takwa. Itu sebenarnya dapat dikatakan tujuan perantara, sedangkan yang kedua ialah tujuan akhir, yaitu syukur.

Takwa terambil dari kata waqa-yaqi, yang berarti berlindung. Orang yang bertakwa kepada Allah, berarti berlindung kepada Allah dari segala keburukan. Karena itu, orang yang bertakwa selalu berhati-hati. Bagaikan seorang yang berjalan di jalan penuh duri. Ia akan berhati-hati.

Siksa ada dua macam. Ada siksa di dunia dan ada siksa di akhirat. Siapa yang melanggar perintah Tuhan yang berkaitan dengan agama, tidak disiksa di dunia. Tidak salat, tidak disiksa di dunia. Dia bisa jadi disiksa di akhirat.

Namun, yang mengabaikan hukum-hukum Tuhan, yang berkaitan dengan kehidupan, siapa yang mendekat kepada api, pasti akan merasa panas.

Ketika Allah SWT memerintahkan bertakwalah kepada Allah, itu maksudnya hindarilah segala sesuatu yang dapat menimbulkan bencana kepada kamu. Baik bencana duniawi maupun bencana ukhrawi.

Melanggar tuntunan agama dalam bidang pelaksanaan syariah, tidak mendapat siksa-Nya di dunia, walaupun dapat itu hanya panjar. Melaksanakan tuntunan agama di dunia, itu ganjarannya di akhirat. Kalaupun dapat, itu hanya panjar, tetapi jangan berkata mereka yang melanggar itu tidak akan tersiksa di neraka karena memang siksanya di akhirat nanti.

Mari kita bertakwa dengan kedua sisi takwa ini sehingga kita melaksanakan puasa ini sebagaimana yang dikehendaki oleh tujuannya yang disebut dalam Al-Baqarah 183 itu. (*/H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat