visitaaponce.com

Puasa dan Toleransi Beragama

TOLERANSI ialah nilai kemanusiaan dan semua orang membutuhkannya. Toleransi dibutuhkan karena setiap orang memiliki perbedaan-perbedaan.

"Toleransi kita butuhkan karena kita adalah manusia dan kita semua berpotensi untuk salah dan lupa. Jangan pernah beranggapan bahwa kalau saudara memaafkan atau menoleransi orang lain, Anda tidak menerima sesuatu," kata cendekiawan muslim Quraish Shihab.

Ia menjelaskan ketika dulu ada yang beranggapan bahwa yang memaafkan itu berkorban, yang memaafkan itu yang bertoleransi yang hanya memberi tanpa menerima sesuatu, tidak. Toleransi serupa dengan berjabatan tangan tidak mungkin terjadi jabat tangan kalau tidak ada dua orang yang saling mengulurkan tangannya dan ketika bersentuhan tangan itu keduanya merasakan kehangatan, itulah toleransi.

Agama mengajarkan kita bertoleransi, bahkan agama itu sendiri ialah toleransi. Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Aku diutus dengan ajaran agama yang lurus yang penuh toleransi.' Toleransi dalam agama dan toleransi dalam beragama termasuk toleransi terhadap orang-orang yang tidak seagama dengan kita.

"Puasa mengajarkan kita bertoleransi, jangan menuntut semua orang untuk berpuasa karena dalam ajaran agamanya puasa yang kita lakukan tidak wajib bagi mereka. Ada orang-orang yang sakit yang boleh jadi membutuhkan makan jangan larang mereka makan. Di sinilah teruji kesabaran kita, di sinilah teruji puasa kita kemampuan kita memberi toleransi kepada orang-orang yang tidak seagama dengan kita," ungkapnya.

Memberi toleransi kepada mereka untuk melakukan apa yang memang hak mereka untuk melakukannya. Jika Anda tidak memberi toleransi, ketika itu Anda tidak berpuasa karena yang tidak berpuasa dan tidak bersabar saja yang tidak ingin untuk melakukan toleransi sesuai dengan tuntunan agama.

"Sementara itu, semua agama mengajarkan untuk bertoleransi, mengajarkan untuk melakukan penyimpangan walau sekadarnya demi mencapai hubungan baik antarsesama, demikian sedikit dari banyak makna toleransi dalam puasa," pungkasnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat