visitaaponce.com

Pasar Tradisional Miliki Peran Signifikan dalam Ketahanan Pangan

Pasar Tradisional Miliki Peran Signifikan dalam Ketahanan Pangan
Transaksi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta(MI/Ramdani)

PERANAN pasar tradisional dalam rangka penguatan ketahanan dan keterjangkauan pangan di Indonesia amat signifikan. Di Indonesia terdapat 14.450 pasar tradisional yang berfungsi memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Demikian disampaikan Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansyur dalam Indonesia Food Summit 2021 bertajuk Menjaga Stabilitas Harga dan Pasokan yang digelar oleh Media Group News secara hybrid, Selasa (25/5). 

"Sebagai satu-satunya pusat distribusi pangan di Indonesia, pasar tradisional memiliki posisi sentral dalam pemenuhan pangan, karena di situ penyerapan produk pangan domestik secara langsung dari petani, dijual atau di barter," kata dia.

Pasar tradisional juga merupakan tempat bergantungnya masyarakat kecil. Rantai distribusi yang panjang kerap menjadi masalah dan membuat kelas petani tidak merasa diuntungkan.

Untuk itu, pemerintah dinilai perlu melakukan intervensi kebijakan dalam pendistribusian. Para pedagang di pasar pun diharapkan dilibatkan dalam pembuatan regulasi.

Baca juga : Kemendag: Gejolak Pangan Pokok Berhasil Dikendalikan

"Ini adalah tugas Mendag. Bagaimana rantai distribusi dipangkas. Ada sistem ijon, antara petani dengan pengepul itu ada sistem ijon. Sebelum petani tanam cabainya, dipinjam dulu untuk modal dan seterusnya," imbuh Abdullah.

"Ini menjadi penting untuk melibatkan pedagang dalam kebijakan, termasuk HET (Harga Eceran Tertinggi)," sambungnya.

Lebih jauh, dia juga menyoroti soal fluktuasi pangan yang terjadi. Pemerintah mestinya bisa mengatur dan memastikan harga komoditas pangan tidak bergejolak signifikan. 

Umumnya, kata Abdullah, ketika komoditas pangan berlebih harga akan jatuh dan ketika komoditas pangan kurang harganya meroket tajam. Hal itu menurutnya membuat petani merugi dan enggan menanam komoditas pangan dimaksud. (OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat