visitaaponce.com

Jadi Sentra Produksi Pangan, Lampung Tingkatkan Kemampuan

Jadi Sentra Produksi Pangan, Lampung Tingkatkan Kemampuan
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengoprasikan mesin pemotong padi saat panen raya di Desa Tempuran, Kec Trimurjo, Lampung Tengah(ANTARA/ARDIANSYAH)

LAMPUNG merupakan daerah sentra produksi bebedapa komoditas pokok nasional. Oleh karenanya Pemerintah Provinsi Lampung melakukan beberapa langkah untuk menjaga dan meningkatkan kemampuannya.

Demikian diungkapkan Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Lampung Kusnardi Indonesia Food Summit 2021 bertajuk Menjaga Stabilitas Harga dan Pasokan yang digelar oleh Media Group News secara hybrid, Selasa (25/5).

"Untuk pembangunan pertanian di Provinsi Lampung, walaupun tongkat, kayu dan batu jadi tanaman, kita tetap usaha menjaga dan meningkatkan produksi yang sudah kita capai," ujarnya.

Baca juga : Mentan SYL di IFS 2021: Pertanian Adalah Tanggung Jawab Bersama

Berdasarkan catatannya, pada 2020 Lampung berhasil memproduksi 2,65 juta ton gabah kering giling (GKG) dan menjadikannya sebagai wilayah dengan produksi GKG terbesar ke enam di tingkat nasional. Lalu produksi Singkong di Lampung mencapai 5,69 juta ton, menjadikannya yang terbesar di Indonesia.

Selain itu, Lampung juga menjadi wilayah terbesar ketiga di Indonesia dalam hal produksi jagung. Tercatat, di 2020 produksi jagung mencapai 2,6 juta ton.

"Di samping itu, Lampung juga menjadi sentra beberapa porduksi perkebunan dan hortikultura seperti kakao, nanas, bahkan nomor 1 di dunia, lada, pisang, tebu, kopi, karet dan kelapa," imbuh Kusnardi.

Baca juga :  NTT Upayakan Ketahanan Pangan dan Jamin Stabilitas Harga

"Peternakan juga demikan, kita memiliki populasi sapi yang cukup tinggi, kontribusinya kelima secara nasional, dan udang juga kita memproduksi 73.779 ton, ini juga nomor lima nasional," sambungnya.

Menyoal produksi padi, Pemprov Lampung telah melakukan pembakuan lahan sawah hingga 361.698 hektare. Angka itu akan diupayakan untuk diperluas dan hanya untuk menanam padi semata.

Hasilnya terlihat di mana Lampung menjadi wilayah terbesar ke dua di Pulau Sumatera yang subur dalam penanaman padi dan berada diurutan enam dalam skala nasional. Apalagi mayoritas padi itu didistribusikan ke sebagian wilayah Sumatera dan Jakarta.

Baca juga : Polda Metro Jaya Harap Putusan Praperadilan Firli Bahuri Objektif

Kendati memiliki rapor yang cukup baik, Kusnardi bilang, Pemprov Lampung menyadari produktivitas padi di wilayahnya belum cukup tinggi. Untuk itu, pihaknya akan berupaya keras untuk meningkatkan produksinya demi penyediaan pangan dan kesejahteraan petani.

Lebih jauh Kusnardi menyampaikan, Pemprov Lampung menilai ada tiga aspek penting dalam mendukung ketahanan pangan dan stabilitas harga maupun pasokannya.

Pertama ialah ketersediaan pangan yang utamanya kerap bermasalah di sisi suplai. Kedua, keterjangkauan yang melingkupi distribusi, cadangan, dan harga yang murah. Ketiga ialah infrastuktur pendukung untu menggenjot produktivitas pertanian di Lampung.

Baca juga : KPK: Ketua Komisi IV DPR dari PDIP Terima Duit Korupsi Kementan

"Kita melakukan percepatan tanam padi, kami sangat bergantung pada penggunaan alat mesin pertanian, dan metodenya. Jadi kita berusaha terus bagaimana mesin kita cukupkan, dan masyarakat kita bina, bagaimana agar mereka bisa memanfaatkan alat mesin pertanian yang ada, agar jarak antara panen dengan tanam tidak lagi terlalu jauh," jelasnya.

Kusnardi menyampaikan, setidaknya ada beberapa program yang ditelurkan Pemprov Lampung terkait urusan pangan. Beberapa di antaranya ialah Kartu Petani Berjaya, pengembangan sentra benih padi, pengembangan kawasan cabai dan bawang merah, serta perbaikan sarana dan prasarana.

"Kemarin Presiden berkenan melalui Wapres meresmikan dua dam besar di Provinsi Lampung, ini memberi luasan area tanam yang cukup berarti," pungkas Kusnardi. (A-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat