visitaaponce.com

Presiden Jokowi Ikuti KTT Informal APEC Bahas Penanganan Pandemi

Presiden Jokowi Ikuti KTT Informal APEC Bahas Penanganan Pandemi
Presiden Joko Widodo(Biro Setpres/Muchlis)

PRESIDEN Joko Widodo mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Informal Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (16/7) malam. Pertemuan tersebut dipimpin tuan rumah Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern selaku Ketua APEC tahun ini.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden saat mengikuti pertemuan tersebut menjelaskan bahwa KTT informal itu digagas untuk membahas penanganan pandemi.

"Pada situasi pandemi saat ini, Selandia Baru menggagas sebuah KTT tambahan khusus untuk membahas kolaborasi APEC dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi kawasan," ujar Retno dalam keterangannya selepas pertemuan.

Setelah tahun lalu mengalami pertumbuhan negatif, pertumbuhan dunia pada 2021 diproyeksikan sebesar 6%. Namun, hal tersebut tentu akan sangat dipengaruhi situasi pandemi ke depan dan strategi apa yang akan dijalankan.

Baca juga: Wujudkan Keadilan Vaksin, Indonesia Dorong Komitmen APEC

Retno menuturkan APEC sejauh ini telah menyepakati sejumlah komitmen terkait penanganan pandemi dan percepatan pemulihan ekonomi, yaitu deklarasi untuk memfasilitasi pergerakan barang esensial di masa pandemi yang dikeluarkan pada 2020.

Sementara pada 2021, APEC mengeluarkan pernyataan bersama untuk memfasilitasi sektor jasa yang mendukung pergerakan barang esensial dan pernyataan bersama untuk mempercepat WTO Trade Facilitation Agreement untuk mendukung kelancaran rantai pasok vaksin Covid-19 dan barang terkait lainnya.

KTT APEC kali ini juga menghasilkan dokumen Pernyataan Pemimpin Ekonomi APEC: Mengatasi Covid-19 dan Mempercepat Pemulihan Ekonomi. Hal-hal penting dari dokumen tersebut antara lain kerja sama untuk mendorong akses yang berkeadilan yang merata untuk vaksin Covid-19, pentingnya pembukaan lapangan kerja baru dan pemulihan ekonomi inklusif, reformasi struktural untuk mendukung adaptasi pekerja dan sektor pelaku bisnis termasuk lewat transformasi digital, serta perdagangan, investasi, dan integrasi ekonomi kawasan untuk mendorong pemulihan ekonomi.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat