BI Kembali Mempertahankan Suku Bunga Acuan 3,50
![BI Kembali Mempertahankan Suku Bunga Acuan 3,50%](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/08/efb5048f56372ac9d96885789ea83e7c.jpg)
BANK Indonesia (BI) memutuskan tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI-7DRR) sebesar 3,50%. Lalu, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75% dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan. Di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya mendukung pertumbuhan ekonomi," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/8).
Perry menambahkan bahwa pihaknya juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan. Tujuannya, menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendukung upaya perbaikan ekonomi melalui berbagai langkah.
Baca juga: Imbas PPKM, BI Perkirakan Pertumbuhan Kredit Lebih Rendah
Salah satunya, melanjutkan kebijakan nilai tukar rupiah untuk menjaga stabilitas, yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. Lalu, memperkuat strategi operasi moneter untuk meningkatkan efektivitas stance kebijakan moneter yang akomodatif.
"BI juga mendorong intermediasi melalui penguatan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK). Dengan penekanan pada transmisi SBDK pada suku bunga kredit baru, khususnya segmen KPR," jelas Perry.
Bank Sentral juga terus mengakselerasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), termasuk QRIS antarnegara. Serta, mendorong implementasi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) untuk perluasan integrasi ekonomi dan keuangan digital.
Baca juga: Presiden Jokowi Apresiasi Hilirisasi Pengolahan Porang
Kemudian, BI menjaga kelancaran dan keandalan sistem pembayaran. Serta, mendukung program pemerintah melalui kerja sama pelaksanaan uji coba digitalisasi bansos dan program elektronifikasi transaksi.
Terakhir, lanjut Perry, memfasilitasi penyelenggaraan promosi perdagangan dan investasi. Berikut, melanjutkan sosialisasi penggunaan Local Currency Settlement (LCS), yang bekerja sama dengan instansi terkait. Pada Agustus-September 2021, dijadwalkan promosi investasi dan perdagangan di Uni Emirat Arab, Tiongkok, Australia, hingga Malaysia.
"Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Untuk optimalisasi implementasi paket kebijakan terpadu KSSK, dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kredit kepada dunia usaha," pungkas Perry.(OL-11)
Terkini Lainnya
The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunganya Bulan Ini
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
Hari Bank Indonesia 5 Juli, Simak Sejarah, Peran, dan Wewenangnya
Ada optimisme Pasar Global terhadap Penurunan Suku Bunga The Fed
IHSG Ditutup Menguat Lewati 7.200
Bank Indonesia Adalah Bank Sentral, Apa Peran Utamanya?
DBS Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Mencapai 5 Persen
Rp16.500, Batas Maksimal Toleransi Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Oasis Central Sudirman Diharapkan Gerakkan Perekonomian Nasional melalui FDI
Kontribusi Pasar Modal terhadap Ekonomi Indonesia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap