Imbas PPKM, BI Perkirakan Pertumbuhan Kredit Lebih Rendah
![Imbas PPKM, BI Perkirakan Pertumbuhan Kredit Lebih Rendah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/07/ba3882b610c72e9ce6b1c5731777186e.jpg)
BANK Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit pada kuartal III 2021 lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Hal itu dipengaruhi penurunan kegiatan ekonomi karena adanya pembatasan mobilitas di masa pandemi covid-19.
"Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2021 menjadi 4-6% dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi 6%-8%," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7).
Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan KSSK untuk implementasi paket kebijakan terpadu. Tujuannya, menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kredit atau pembiayaan bagi dunia usaha pada sektor prioritas, termasuk UMKM.
Baca juga: BI Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 3,5%
Perry juga menyampaikan suku bunga kebijakan moneter yang tetap rendah dan likuiditas yang masih longgar, telah mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan terus, walaupun masih terbatas.
Di pasar uang dan pasar dana, suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) overnight dan suku bunga 1 bulan deposito perbankan telah menurun. Adapun masing-masing sebesar 153 bps dan 209 bps sejak Mei 2020 menjadi 2,79% dan 3,6% pada Mei 2021.
Lalu, di pasar kredit, penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan terus berlanjut, meski dengan besaran respons yang lebih terbatas. Penurun tercatat sebesar 169 bps sejak Mei 2020 menjadi 8,86% pada Mei 2021.
Baca juga: Pemerintah Sudah Kucurkan Rp6,75 Triliun untuk Subsidi Listrik
Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) menjadi pendorong utama penurunan SBDK. Sementara, peningkatan margin keuntungan masih berlanjut pada kelompok KCBA dan bank BUMN. Di sisi lain, premi risiko perbankan menunjukkan penurunan, yang mengindikasikan persepsi risiko perbankan terhadap dunia usaha cenderung membaik.
Penurunan premi risiko tersebut mendorong penurunan suku bunga kredit baru di hampir semua kelompok bank, kecuali kelompok BUSN. Berdasarkan jenis kredit, penurunan suku bunga kredit baru paling dalam terjadi pada jenis kredit mikro. Lalu, diikuti jenis kredit investasi dan modal kerja.
"Bank Indonesia mengharapkan perbankan terus melanjutkan penurunan suku bunga kredit, sebagai upaya bersama untuk mendorong kredit kepada dunia usaha," tutur Perry.(OL-11)
Terkini Lainnya
Bank Indonesia Adalah Bank Sentral, Apa Peran Utamanya?
DBS Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Mencapai 5 Persen
Rp16.500, Batas Maksimal Toleransi Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Oasis Central Sudirman Diharapkan Gerakkan Perekonomian Nasional melalui FDI
Kontribusi Pasar Modal terhadap Ekonomi Indonesia
BNI Dorong Pertumbuhan Bisnis Milik Diaspora di Jepang
CLIK Komitmen Perkuat Investasi untuk Dorong Produktivitas
BNI Komitmen Percepat Penyaluran KUR untuk UMKM
Ini Hal yang Boleh dan tidak Boleh Dilakukan saat Menggunakan PayLater
3 Strategi untuk Perkuat Pembiayaan UMKM
OJK Harapkan Ada Penurunan Rasio Kredit Macet Perbankan
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap