SKK Migas Tetapkan Rencana StrategisIndonesian Oil and Gas 4.0
SATUAN Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali menggelar konvensi hulu migas terbesar di Indonesia yaitu “2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021” (IOG 2021) yang mengambil tema Progressing Toward Road to 1 Million BOPD and 12 BSCFD.
Konvensi internasional tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari dari 29 November hingga 1 Desember 2021 secara hybrid melalui online dan secara offline di Bali yang dihadiri lebih dari 120 pembicara nasional dan internasional.
Luky Agung Yusgiantoro, Ketua Organizing Committee IOG 2021 mengatakan, sebagai upaya untuk kebutuhan energi nasional, SKK Migas telah memiliki visi jangka panjang industri hulu migas yakni capaian target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030.
“Visi tersebut tidak lagi menjadi visi SKK Migas semata, namun sudah menjadi visi bersama sebagaimana dicanangkan oleh Bapak Presiden RI sebagai arah kebijakan dan strategi subsektor sumber daya hulu migas, sebagaimana tercantum dalam lampiran pidato kenegaraan dalam rangka peringatan HUT RI Agustus lalu,” kata Luky dalam keterangan pers, Kamis (18/11).
Untuk mencapai hal tersebut, Luky menjelaskan SKK Migas telah menetapkan rencana strategis Indonesian Oil and Gas 4.0 yang menjadi pedoman para pelaku di sektor hulu migas.
Rencana strategis itu meliputi optimalisasi di lapangan eksisting untuk rencana pengembangan lapangan, percepatan transformasi sumber daya ke produksi dengan pengawasan dan pengendalian yang baik pada setiap rencana pengembangan lapangan, serta mempercepat Chemical Enhanced Oil Recovery dalam kontribusi penambahan produksi minyak nasional.
“Tidak hanya itu, eksplorasi migas juga akan dilaksanakan secara masif yang didasari kajian studi mendalam, meningkatkan percepatan proses perizinan melalui One Door Service Policy, serta insentif hulu migas agar daya saing dan iklim investasi hulu migas Indonesia menjadi lebih menarik,” terang Luky.
Ditambahkan Luky, capaian target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di tahun 2030 menjadi penting mengingat konsumsi energi migas domestik terus meningkat sejalan dengan terus meningkatnya kebutuhan karena lajunya pertumbuhan ekonomi.
“Sejak 2004, Indonesia sudah menjadi negara net importer minyak bumi dan diperkirakan dalam beberapa tahun mendatang, jika tidak dilakukan berbagai terobosan, Indonesia juga akan menjadi negara net importer gas," jelas Luky.
"Oleh karena itu tambahan pasokan energi dari tambahan produksi migas nasional sangat diperlukan untuk memperkecil gap konsumsi-produksi yang pada akhirnya dapat menghemat devisa yang diperlukan untuk impor migas,” lanjutnya.
Guna menyelaraskan hal-hal tersebut antar pemangku kepentingan, serta untuk terus menarik para investor dan meningkatkan kegiatan eksplorasi migas, akan dipaparkan beberapa perbaikan pada regulasi dan Fiscal Terms dalam gelaran IOG 2021.
SKK Migas juga akan memberikan penghargaan pencapaian kerja pada industri hulu migas pada acara tersebut.
“Konvensi IOG kedua yang kembali kami gelar tahun ini akan menyediakan wadah bagi para pemangku kepentingan di seluruh dunia yang bertujuan memajukan sektor hulu migas dan meningkatkan investasi di Indonesia,” ujar Luky.
Luky meneruskan bahwa melalui konvensi internasional ini diharapkan dapat membawa perubahan pada sektor hulu migas baik dari segi investasi maupun inovasi.
“Semoga kita mendapatkan banyak insight yang berguna untuk masa depan sektor hulu migas Indonesia dan memberikan manfaat sehubung dengan industri minyak dan gas bumi bagi para peserta,” katanya.
2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 berencana menghadirkan pembicara yang dapat menginspirasi dan membawa nama Indonesia kepada sektor hulu migas internasional, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif selaku, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Indonesia Sangat Siap Jadi Pesaing di Industri Kendaraan Listrik Global
Gobel: Menteri tidak Bisa Jabarkan Visi Industri Presiden
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
Asosiasi Akui Alami Penurunan Produksi Akibat Keramik Impor yang Banjiri Pasar Dalam Negeri
Ini Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Sektor Industri
Baru disahkan, Ini Dampak Perpres Industri Gim
Keluarga Terkaya di Inggris Dipenjara Karena Eksploitasi Pembantu Rumah Tangga
Inovasi dalam Eksplorasi Tonggak Pertambangan Berkelanjutan
Tiga Perusahaan Berebut Bikin Penjelajah Bulan NASA
Upaya Pemerintah Perkuat Peran Pabrikan Lokal di Industri Hulu Migas Diapresiasi
Rekind Telah Mencapai Milestone Gas-In di Proyek JTB
SKK Migas Terus Dorong Produsen Lokal untuk Kembangkan Kapasitas
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap