Konflik Rusia-Ukraina Picu Kenaikan Harga Komoditas
![Konflik Rusia-Ukraina Picu Kenaikan Harga Komoditas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/2484850d5a7e60194a8b709bb234110b.jpg)
KONFLIK geopolitik antara Rusia dan Ukraina memberikan sentimen positif terhadap beberapa komoditas, seperti minyak mentah dan emas.
Harga minyak mentah dari ladang minyak di Amerika Serikat (WTI) sepanjang Februari menguat hampir 9%. Pada awal Februari, harga minyak masih berada di level US$88,20 per barel, atau melonjak hingga level US$95,72 per barel pada penutupan periode Februari.
Bahkan, harga minyak sempat menyentuh US$100 per barel untuk pertama kali sejak pertengahan 2014. Selain itu, dilihat dari total transaksi kontrak minyak mentah di Bursa Komoditi ICDX, naik sebesar 16,98% menjadi 4.415 lot pada Februari.
Baca juga: Jokowi : Perang di Ukraina Bikin Kelangkaan Kontainer dan Harga Minyak Naik
Apabila dilihat dari periode dimulainya konflik Rusia-Ukraina, total transaksi kontrak minyak mentah melonjak sebesar 165,69% dalam sepekan.
"Dari konflik antara Rusia dan Ukraina, pasar terlihat mewaspadai dampak pada sektor energi. Dikhawatirkan terjadi gangguan pasokan gas dan minyak ke wilayah Eropa, yang masuk melalui wilayah perbatasan, yakni Ukraina," ujar CEO ICDX Lamon Rutten, Selasa (1/3).
Akibat dari serangan yang dilakukan, Rusia mendapatkan sanksi dari negara-negara barat. Amerika Serikat (AS) membatasi transaksi Rusia dalam dolar, euro, pounds dan yen. Lima perbankan Rusia juga tidak luput, termasuk bank milik negara, yaitu Sberbank dan VTB.
Sberbank tidak akan dapat melakukan transfer uang tanpa ada bantuan dari bank AS. Sanksi yang diberikan berlanjut hingga sektor ekspor. Termasuk, barang elektronik, komputer hingga barang semikonduktor dan suku cadang pesawat terbang.
Baca juga: Konvoi Militer Rusia Mendekati Ibu Kota Ukraina
"Krisis Rusia-Ukraina menunjukkan bahwa siapa pun yang berinvestasi di pasar sekuritas, juga harus berinvestasi di pasar komoditas. Dalam masa krisis, pasar sekuritas mengalami tren penurunan, tetapi pasar komoditas naik," pungkas Lamon.
Menurutnya, kontrak komoditas emas dan minyak mentah yang tersedia di ICDX dapat dimanfaatkan pelaku pasar sebagai diversifikasi portofolio. Pun, terbukti kinerjanya sangat baik di beberapa hari terakhir.
Volume transaksi multilateral ICDX pada Februari mencapai lebih dari 80.000 kontrak. Itu lebih dari 65% volume atau sebesar 52.958 lot merupakan kontrak emas. Dalam hal ini, jika dikaitkan situasi di Eropa Timur, yaitu sejak Rusia mengakui kemerdekaan Donetsk dan Lugansk di Ukraina Timur, yang menandai dimulainya konflik.(OL-11)
Terkini Lainnya
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
Serangan Israel yang Membunuh Pejabat Medis Gaza Langgar Protokol Kemanusiaan
Jumlah Korban Tewas Penyerangan Gereja di Dagestan, Rusia, Bertambah
6 Petugas dan Seorang Pendeta Tewas Dalam Serangan di Gereja, Rusia
Rusia Serang Fasilitas Energi Ukraina
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap