IKK Februari 2022 Turun, BI Konsumen Masih di Level Optimis
![IKK Februari 2022 Turun, BI: Konsumen Masih di Level Optimis](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/e3286473fbda22de0414db8d4eeb576b.jpg)
SURVEI Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Februari 2022 mengindikasikan keyakinan konsumen tetap kuat dan berada pada area optimistis, meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2022 yang tercatat sebesar 113,1. Itu lebih rendah dari 119,6 pada bulan sebelumnya, namun masih berada dalam level optimis (>100).
"Melemahnya IKK Februari 2022 bersumber dari termoderasinya kedua indeks pembentuk IKK, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) masing-masing tercatat 95,5 dan 130,8. Itu lebih rendah dari 100,9 dan 138,3 pada bulan sebelumnya," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Rabu (9/3).
Baca juga: Produk Rumah Tapak Tetap Jadi Incaran Utama Konsumen
Pada Februari 2022, penurunan IKK terjadi pada seluruh kategori tingkat pengeluaran responden, khususnya responden dengan pengeluaran Rp1-2 juta per bulan dan seluruh kelompok usia.
Secara spasial, keyakinan konsumen pada Februari 2022 terpantau melemah di 16 kota yang disurvei. Adapun penurunan terdalam terjadi di kota Mataram (-20 poin), Banjarmasin (-14,1 poin), Jakarta (-10,9 poin) dan Makassar (-10,9 poin).
Konsumen mempersepsikan kondisi ekonomi saat ini (IKE) belum sesuai yang diharapkan. Penyebabnya ialah meningkatnya kasus covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang lebih ketat di berbagai wilayah.
Melemahnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) pada Februari 2022, lanjut Erwin, tercermin dari IKE yang tercatat sebesar 95,5,atau lebih rendah dari 100,9 pada bulan sebelumnya. Penurunan disebabkan melemahnya seluruh komponen pembentuk IKE.
Baca juga: Kemendag akan Libatkan Aparat dan PPNS agar HET Migor Dilaksanakan
Adapun penurunan terdalam pada Indeks Penghasilan Saat Ini yang tercatat sebesar 102,5, atau turun sebesar -9,4 dari bulan sebelumnya. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Durable Goods juga tercatat turun masing-masing sebesar -6,6 poin dan -0,3 poin menjadi 89,9 dan 94,0.
Secara spasial, penurunan IKE terjadi di 11 kota yang disurvei. penurunan terdalam di Banjarmasin (-20,0 poin), kemudian diikuti Mataram (-18,8 poin) dan DKI Jakarta (-13,6 poin).
Penurunan Indeks Penghasilan Saat ini terjadi pada seluruh kategori pengeluaran. Terutama, kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp2,1–3 juta per bulan. Penurunan Indeks Penghasilan Saat Ini juga terjadi pada hampir seluruh kategori usia responden.(OL-11)
Terkini Lainnya
Ini Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Sektor Industri
Rupiah Terpuruk, Impor Minyak RI Semakin Tertekan
Di Tengah Depresiasi Rupiah, SMRA Berharap Keberlanjutan Insentif PPN DTP
Ketergantungan Konsumsi Dalam Negeri Sebabkan Impor Indonesia Naik
Berpotensi Menurunkan PDB Rp1,21 Triliun, Celios Usulkan Revisi Aturan Tapera
Aprindo: Iuran Tapera bisa Menurunkan Daya Beli Masyarakat
Modal Asing Masuk Indonesia Capai Rp8,34 Triliun
Bank Indonesia Adalah Bank Sentral, Apa Peran Utamanya?
Bank Indonesia: Cadangan Devisa Akhir Juni 2024 US$140,2 Miliar
Ini 6 Fakta Menarik tentang Bank Indonesia
Hari Bank Indonesia 5 Juli, Simak Sejarah, Peran, dan Wewenangnya
Ini Daftar Pimpinan Bank Indonesia dari Masa ke Masa
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Gandeng Benihbaik, Bigo Live Gelar Kampanye Dukung Yayasan Kanker Indonesia
Bantu Penyandang Penyakit Langka Cornelia de Lange Syndrome dengan Solo Cycling
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap