Kementan Kenalkan Tanam Kedelai dan Jagung Sistem Methuk
![Kementan Kenalkan Tanam Kedelai dan Jagung Sistem Methuk](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/c292de1ead135538a60ae07a66bd1bdd.jpg)
KEBUTUHAN kedelai impor pada industri tahu dan tempe menjadi tantangan dalam mengurangi ketergantungan impor.
Harga kedelai impor yang bersaing dengan lokal merupakan penyebab keterbatasan ketersediaannya di petani.
Banyak petani kedelai saat ini alih komoditas ke jagung. Upaya Pemerintah menargetkan 1 juta ton kedelai di tahun ini untuk pemenuhan kebutuhan industri tahu tempe pun harus dilakukan melalui berbagai terobosan.
Salah satu terobosan yang diperkenalkan Kementan adalah sistem Kedelai Methuk Jagung. Sebenarnya sudah lama sektor pertanian mengenal istilah Kedelai Methuk Jagung, yaitu pola menanam kedelai ketika jagung berumur 80-90 hari.
Sehingga ketika jagung panen, kedelai sudah berumur sekitar satu bulan. Sekitar 45 hari berikutnya kedelai dapat dipanen. Kata “methuk” berasal dari kata “pethuk” dalam bahasa Jawa bermakna bertemu dalam bentuk aktif “methuk” bermakna “menjemput”.
Setelah itu, dapat dilakukan penanaman jagung yang kedua. Awalnya petani hanya bisa dua kali membudidayakan jagung di Musim Tanam ke-1 dan ke-2 (MT-1 dan MT-2), dengan sistem methuk ini, petani dapat menanam kedelai di sela-selanya.
Hal ini dilakukan dengan teknik budidaya pemangkasan tunas jagung (mucuki) setelah kedelai berumur 5-7 hari, bertujuan untuk melindungi benih kedelai yang ditanam dari terpaan hujan dan gangguan lainnya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, saat mengisi acara bersama penyuluh pertanian se-Indonesia pada hari Jumat(11/3) menjelaskan,"Perlunya menyemangati dan memberi gambaran kepada para petani bahwa sebelumnya kita pernah mampu menanam kedelai hingga 1 juta hektare."
“Kita tahu banyak petani kedelai beralih komoditas ke jagung, maka konsep untuk petani yang sekarang sudah menanam jagung, diselipkan kedelai. Kita bisa belajar dari contoh di Kendal dan Grobogan,” sebut Suwandi.
Menurut Suwandi, dengan pola sistem methuk maka kebutuhan air masih terbantu dari hujan, dan sistem ini sudah berjalan sampai sekarang. Kondisi ini cocok diterapkan di area yang dikelola oleh Perhutani, misalnya di Lamongan, Tuban, Ponorogo dan daerah lainnya.
“Dan saya meminta penyuluh untuk melakukan edukasi kepada petani. Di Grobogan sistem methuk dilakukan pada lahan kering IP400," jelasnya.
Suwandi memaparkan, di Kabupaten Grobogan ada pelaksanaan sistem methuk yang disebut Methuk Jempolan (Methuk Jemput Pola Tanam).
Contoh pola pertanamannya, jika panen jagung pada tanggal 20 Januari, maka sebelumnya, pada tanggal 25 Desember, petani menanam kedelai dan diperkirakan panen kedelai pada 20 Maret. Sebelum panen kedelai, disisipkan tanam jagung 10 hari sebelumnya, yaitu tanggal 10 Maret.
"Jadi sistemnya susul menyusul. Yang perlu disampaikan, bahwa dengan pola ini petani akan sangat sibuk di sawah. Selain di sawah, dapat dilakukan juga tanam kedelai di lahan perkebunan, di sela-sela sawit,” sambung Suwandi.
Sementara itu Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Yuris Tiyanto, menyampaikan teknis pertanaman sistem methuk.
“Untuk sistem methuk, penggunaan mesin memang menyulitkan. Petani kita masih panen menggunakan sabit. Namun, panen menggunakan pemotong rumput juga masih aman menurut saya," jelasnya..
"Pada intinya kita mengusahakan tidak ada kerusakan pada tanaman kedelai saat melakukan sistem methuk tanaman jagung. Jarak tanam juga perlu diatur. Memang harus ada pelatihan untuk penyuluh di seluruh Indonesia agar tidak menunggu lama, karena kita harus tanam kedelai di bulan April Juni,” ujar Yuris.
Kementan saat ini telah meminta Kepala Daerah (Gubernur dan Bupati) untuk bisa membentuk Satgas Percepatan Pengembangan dan Penyedian Kedelai Lokal Tingkat Provinsi dan Kabupaten untuk mengawal pertanaman hingga akses KUR bagi petani.
Hari ini kebijakan pengembangan kedelai sudah menggunakan model baru, kami ke lapangan membawa offtaker yang langsung membeli hasil panen petani.
Contohnya seperti dua hari yang lalu, PT. Doa Bangsa Agribisnis selaku offtaker sudah melakukan perjanjian kerja sama dengan petani di Kabupaten Sukabumi dan Kuningan,” ujar Yuris.
Namun demikian Yuris juga mengingatkan kepada petani untuk menjaga mutu hasil panen kedelai sebagai bentuk komitmen kerja sama yang saling menguntungkan antara petani dan offtaker. Kedelai tersebut harus benar-benar bersih, tidak tercampur tanah atau material lain.
Keberhasilan budi daya kedelai tentunya tidak lepas dari ketersediaan benih. Kementan telah menyiapkan benih kedelai unggul, yakni Biosoy 1 dan 2 dari BB Biogen. Selain itu ada juga benih kedelai yang tahan naungan, yakni Dena 1 dan 2.
Ada pula benih kedelai Deja yang tahan cengkeraman jenuh air, serta benih kedelai Dering yang tahan kekeringan, dan benih kedelai lokal seperti Argomulyo, Anjasmoro, dan Grobogan. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Jhonlin Group Teken MoU dengan SANY Group
Jangkau Wilayah Terpencil, Legislator Apresiasi Distribusi BBM Sampai Pelosok
Jokowi: 70 Ribu Pompa Air Dibagikan untuk Atasi Kekeringan
Rayakan Hari Tempe Nasional, Merawat Warisan Budaya tak Benda
Dolar masih Tinggi, Perajin Tahu Antisipasi Naiknya Harga Kedelai
Kedelai Ternyata Menyehatkan Kulit dan Mengurangi Garis Halus
Alergi Susu Sapi, Kebutuhan Nutrisi Anak Bisa Diganti Formula Isolat Protein Soya
Petani Sambut Baik Pembelian Kedelai Langsung oleh PT FKS Multi Agro Tbk
Kementan Petakan Strategi Penanaman Kedelai
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap