Dolar masih Tinggi, Perajin Tahu Antisipasi Naiknya Harga Kedelai
PARA perajin tahu di Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng) mulai menyiapkan langkah-langkah kalau kurs dolar Amerika Serikat (AS) tidak turun. Karena sampai sekarang nilai rupiah terhadap dolar AS anjlok di kisaran Rp16.100 hingga Rp16.200. Jika tidak turun, maka kemungkinan akan berdampak pada naiknya harga kedelai. Padahal, kedelai yang digunakan para perajin adaah kedelai impor.
Salah seorang perajin asal Kecamatan Kalibening, Banbahwa situasi ini memaksanya berpikir keras. Saat ini, ia masih tidak berencana menaikkan harga atau mengubah ukuran tahu karena masih menggunakan stok kedelai lama.
"Ke depan belum bisa dipastikan. Jika nilai tukar dolar AS terus meningkat, kami harus mencari strategi agar produksi tahu tidak
terhenti," katanya pada Selasa (23/4).
Baca juga : Harga Kedelai Impor Melejit, Perajin Perkecil Ukuran Tempe
Dia menambahkan bahwa menaikkan harga tahu bukanlah pilihan yang mudah karena tentu akan ada penolakan dari penjual dan konsumen. Oleh karena itu, strategi yang paling mungkin adalah mengurangi ukuran tahu.
"Kami masih menggunakan stok kedelai yang telah dibeli sebelumnya. Waktu itu saya membeli kedelai dengan harga Rp11 ribu per kilogram. Kedelai yang kami gunakan untuk pembuatan tahu adalah kedelai impor," jelasnya
Perajin tahu lainnya, Waslam, 58, juga berencana mengantisipasi jika harga kedelai naik seiring dengan pelemahan rupiah terhadap dolar AS. "Jika kedelai naik menjadi Rp15 ribu per kilogram, lebih baik mengurangi ukuran tahu daripada menaikkan harga," ucapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Disprindagkop UMKM Banjarnegara Budi Wahyono mengatakan meskipun sebagian besar UMKM di Banjarnegara masih mengandalkan bahan baku lokal, beberapa di antaranya bergantung pada bahan impor.
"Ada UMKM yang mengimpor bahan seperti logam, peralatan rumah tangga, plastik, tekstil, dan komponen elektronik. Termasuk juga makanan dan buah-buahan," kata Budi. (Z-6)
Terkini Lainnya
Harga Beras Medium di Kota Sukabumi Berangsur Turun
Tren Harga Bahan Pokok di Jawa Barat Menurun
Pemkot Cirebon Targetkan Pemeliharaan 80 Ruas Jalan Tahun Ini
Sukses di Jakarta, Trademark Market 2024 Edisi Bandung Banjir Pengunjung
Kabupaten Kuningan Bulan Ini Mulai Panen Raya
OPPO Experience Store Dibuka di Kota Bandung
PHI Group Soft Launching Jonggol Highland Resort
Objek Wisata di Sumedang Dibenahi Jelang Libur Lebaran
Belanja Daring Telah Jadi Arus Utama Masyarakat
Ramadan Berbagi Cinta Bersama Anak Yatim Piatu dan Dhuafa di Hotel Best Western Premier La Grande Bandung.
Sajian Rempah Nusantara Menyambut Ramadan di Grand Dafam Braga Bandung
Justus Group Hadirkan Beragam Promo dan Menu Spesial Berbuka Puasa
Hotel di Cirebon Hampir Penuh Jelang Lebaran
Sate Khas Senayan Buka Cabang Pertama di Kota Bandung.
HMI Dorong Hilirisasi Industri Hijau Menyongsong Indonesia Emas 2045
Harga Pangan di Cirebon masih belum Stabil
Bukber at FOX Hadirkan Menu Internasional dan Nusantara
Harga Beras Medium di Kota Sukabumi Berangsur Turun
Tren Harga Bahan Pokok di Jawa Barat Menurun
Pemkot Cirebon Targetkan Pemeliharaan 80 Ruas Jalan Tahun Ini
Sukses di Jakarta, Trademark Market 2024 Edisi Bandung Banjir Pengunjung
Kabupaten Kuningan Bulan Ini Mulai Panen Raya
PHI Luncurkan Grand Plangi Sentul
Masuk Kawasan Aglomerasi, Cianjur Berharap Bisa Kebanjiran Wisatawan
Pengelola Objek Wisata di Kuningan Bersiap Sambut Wisatawan
Pemkot Cirebon Manfaatkan Gedung Kuno Jadi Objek Wisata
Sumedang Benahi Sarana dan Prasarana Wisata
Curug Citambur Jadi Destinasi Wisata Unggulan di Cianjur Selatan
Legendary Ramadan Menu di Plataran Bandung
Ramadan, J&C Cookies Hadirkan Varian Cookies Baru
Nabati Group Luncurkan Richeese Chicken Nugget
Tempayan Indonesian Bistro Hadirkan Kelezatan Autentik Kuliner Nusantara di Bandung
Hadir di Kota Bandung, Toko Kopi Tuku Kolaborasi dengan Usaha Setempat
Tomoro Coffee Luncurkan Kopi Bali Kintamanis
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap